Jumat, 08 Mei 2020

JANGAN MEMBUANG WAKTU UNTUK YANG TAK BERGUNA


JANGAN MEMBUANG WAKTU UNTUK YANG TAK BERGUNA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Waktu adalah karunia Allah Ta’ala agar bisa digunakan untuk segala sesuatu yang bermanfaat. Sebagaimana diketahui bahwa waktu tidak seperti jatah umur atau jatah rizki yang berbeda setiap orang TAPI JATAH WAKTU PERSIS SAMA untuk setiap orang dari semua strata, 24 jam sehari semalam. 

Ketika seseorang pandai menggunakannya maka akan diraih banyak sekali kebaikan untuk dunia dan terutama untuk akhiratnya. Untuk itu manusia juga diberi  tuntunan syari’at untuk menggunakan waktunya. Jika tak pandai menggunakannya maka manusia bisa tertipu  dengan karunia atau nikmat yang bernama waktu. Rasululah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan dalam sabda beliau :

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengannya, yaitu kesehatan dan waktu luang. (H.R Imam Bukhari).

Oleh karena itu maka hamba hamba Allah haruslah berusaha menggunakan waktunya untuk segala sesuatu yang benar benar bermanfaat  yaitu untuk dunianya dan untuk ahiratnya yaitu dalam DALAM TUNTUNAN SYARIAT ISLAM YANG MULIA INI.

Ketahuilah bahwa diantara kunci agar bisa menggunakan atau memanfaatkan waktu dengan baik bahkan maksimal adalah MENINGGALKAN SESUATU YANG TIDAK BERGUNA BAIK PERBUATAN MAUPUN UCAPAN. Berfikirlah sebelum berbuat dan berfikirlah sebelum berbicara. Lihat adakah kebaikan disitu. Ketika seorang hamba meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya, baik dalam perkataan maupun perbuatan maka jadilah dia termasuk HAMBA YANG BAIK KEISLAMANNYA. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :    

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:«مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ».

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Salalallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : Di antara baiknya Islam seseorang adalah dia meninggalkan sesuatu YANG TIDAK BERGUNA BAGINYA. (H.R at Tirmidzi dan yang selainnya, hadits Hasan).

Syaikh Abdul Muhsin al ‘Abbad berkata : Makna hadits ini adalah seorang muslim itu meninggalkan parkara yang tidak penting baginya dalam urusan agama dan dunia. Baik berupa ucapan maupun perbuatan. Artinya dia harus berusaha keras melakukan perkara yang berguna baginya dalam semua itu. (Syarah Arba’in an Nawawiyah).

Tentang hadits ini pula, Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin berkata : Orang yang menyibukkan dirinya dengan perkara perkara yang tidak berguna baginya, MAKA KUALITAS KEISLAMANNYA TIDAK BAIK. Keadaan perkara ini Nampak jelas pada sebagian besar manusia. Dimana anda dapati mereka banyak mengatakan sesuatu yang tak berguna atau menanyakan sesuatu yang tak bermanfaat. Semua ini menunjukkan LEMAHNYA KUALITAS KEISLAMAN MEREKA.

Selanjutnya Syaikh Utsaimin mengingatkan : Hendaklah seseorang mencari hal hal yang memperbaiki keislamannya dengan MENINGGALKAN APA YANG TAK BERMANFAAT BAGINYA sehingga hatinya tenteram. Jika dia menyibukkan dirinya dengan berbagai hal yang tidak penting dan tak bermanfaat baginya maka sama halnya dengan dia membebani diri sendiri.  (Syarah Arba’in an Nawawiyah).

Sungguh SANGATLAH BANYAK kita melihat, contoh tentang menggunakan  waktu untuk yang tak berguna. Mari kita ambil satu contoh saja. Terkadang di medsos ada satu orang anggota group WA  yang membuat semacam quiz di suruh jawab oleh anggota groupnya. Dia membuat urutan  25 nama bunga dengan huruf yang di acak. Misalnya  dia menulis RAHWARMEMA. Lalu SEBAGIAN ANGGOTA GROUP dengan semangat  MEMBUANG WAKTUNYA  menjawab dan diantaranya menjawab MAWAR MERAH. 

Nah, untuk menjawab 25 pertanyaan tersebut butuh waktu kira kira setara dengan waktu mengkhatamkan al Qur an tiga lembar. Atau setara dengan membaca kalimat thaiyibah 100 kali dan bisa jadi  setara pula dengan menghafal satu hadits pendek yang semuanya bermanfaat bahkan ada manfaat akhirat.

Lalu kalau  saudara kita ini diingatkan maka datang jawabannya : Inikan bermanfaat untuk mengasah otak, katanya. Ya bisa jadi, Wallahu A’lam. Tapi ketahuilah adalah sangat banyak cara yang membuat otak bisa kuat yaitu di asah dengan YANG SANGAT BEMANFAAT  misalnya menghafal al Qur an atau  as Sunnah ataupun doa doa dan dzikir.

Ketahuilah bahwa ulama terdahulu dan orang orang shalih  tak ada yang bercanda canda. Tak ada yang membuat quiz atau permainan untuk mengasah otak, tapi umumnya mereka cerdas dan ingatan mereka sangat kuat.

Ingatlah saudaraku, waktu kita tinggal sedikit. Orang bijak berkata : Jika seorang anak muda, waktu untuk wafatnya masih jauh tapi bisa jadi sudah dekat. Sedangkan orang tua waktu untuk wafatnya SUDAH DEKAT atau SUDAH SANGAT DEKAT.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.971).

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar