Selasa, 05 Mei 2020

HAMBA HAMBA ALLAH MESTILAH TAAT SAMPAI WAFAT


HAMBA HAMBA ALLAH  MESTILAH TAAT SAMPAI WAFAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Manusia diciptakan adalah untuk menyembah, mengabdi dan beribadah kepada Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzariyat 56).

Lalu berapa lama atau sampai kapan beribadah. Beribadah kepada Allah Ta’ala dengan taat SAMPAI AKHIR HAYAT atau sampai diwafatkan. Allah Ta’ala menjelaskan hal ini dalam firman-Nya : 

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Dan sembahlah Rabbmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu. (Q.S al Hijr 99).
Sayikh as Sa’di berkata : Al yaqin yaitu sampai ajal tiba. Maksudnya, kontinyulah, engkau (Muhammad)  mendekatkan diri kepada Allah dengan segala macam ibadah disetiap waktu. Maka beliau mentaati perintah Rabb-nya dan senantiasa   beribadah sampai datang al yaqin  dari Rabbnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Dalam ayat ini disebut al Yaqin yang bermakna kematian karena sungguh kematian itu adalah sesuatu YANG DIYAKINI pasti datang meskipun tak seorangpun mengetahui kapan datangnya.

Makna al Yaqin adalah kematian juga dijelaskan dalam sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Dalam hadits yang panjang tentang Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam datang menjenguk seorang sahabat Muhajirin yang wafat di Madinah yaitu Utsman bin Ma’zhun, beliau bersabda :

فَقالَ رَسولُ اللهِ : أَمَّ عُثٌمانُ فَقَدٌ جاءَهُ واللهِ اليَقينٌ وَإِنِّي لأَ رٌجولَهُ الخَيٌرَ.  

Lalu Rasulullah bersabda : Adapun Utsman, demi Allah, al yaqin (kematian) telah mendatanginya. Dan aku berharap kebaikan baginya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Ahmad).

Hamba hamba Allah mestilah berusaha untuk taat sampai wafat agar selamat di dunia dan di akhirat kelak. Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan hamba hamba-Nya yang beriman  agar benar benar bertakwa dan  janganlah mati kecuali dalam memegang Islam. Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Wahai orang orang yang beriman !. Bertakwalah kepada Allah sebenar benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim. (Q.S Ali Imran 102).

Nah, setelah jelas makna AL YAQIN adalah KEMATIAN, ternyata ayat ini dijadikan sandaran atau alasan DENGAN PEMAHAMAN YANG SESAT oleh kaum  yang MEMEGANG KEPERCAYAAN KEPADA WIHDATUL WUJUD. Mereka keliru berat karena mempercayai bahwa makna al yaqin adalah ma’rifah atau mengenal.

Imam Ibnu Katsir berkata : Jadi, bila seseorang di antara mereka (yang memegang pemahaman  wihdatul wujud) sudah sampai pada maqam ma’rifah, maka dia (mengatakan)  terbebas dari kewajiban beribadah. Pendapat seperti ini adalah merupakan KEKAFIRAN, KESESATAN DAN KEBODOHAN.

Ketahuilah bahwa para Nabi dan para Sahabat, mereka adalah orang orang yang LEBIH MENGENAL tentang Allah. Lebih mengerti hak hak dan sifat sifat-Nya dan Allah Ta’ala berhak di agungkan. Kendati demiian, mereka itu adalah orang orang yang paling banyak beribadah kepada Allah Ta’ala. Rajin berbuat kebaikan sampai ajal datang kepada mereka. (Tafsir Ibnu Katsir).

Wallahu A’lam. (1.969).








Tidak ada komentar:

Posting Komentar