Rabu, 13 Mei 2020

BERSEGERA MEMOHON AMPUN DAN BERAMAL SHALIH


BERSEGERA MEMOHON AMPUN DAN BERAMAL SHALIH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh hamba hamba Allah diperintahkan untuk  bersegera  bahkan  berlomba yaitu adu cepat untuk melakukan kebaikan. Allah Ta’ala berfirman : 

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ

Maka berlomba lombalah kamu dalam kebaikan.  (Q.S al Baqarah 148).
Barangsiapa YANG BERLOMBA DALAM MELAKUKAN KEBAIKAN DI DUNIA maka dia akan MENJADI PEMENANG DI AKHIRAT dengan surga. Dan orang yang (lebih) dahulu dalam perlombaan adalah manusia yang paling tinggi derajatnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman Syaikh as Sa’di).

Oleh karena semua kebaikan haruslah disegerakan sesuai dengan kemampuan. Bahwa dari sedemikian banyak kebaikan, ada dua hal yang sungguh sangat baik untuk disegerakan, yaitu :

Pertama : Bersegera memohon ampun dan bertaubat

Sungguh manusia melakukan dosa malam dan siang yaitu sebagaimana disebutkan dalam satu hadits qudsi :

يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ

Wahai hamba hamba-Ku sesungguhnya KALIAN SEMUA BERBUAT SALAH  di waktu malam dan siang, sedangkan Aku mengampuni segala dosa semuanya, maka MINTALAH AMPUN KALIAN SEMUA   kepada-Ku niscaya Aku ampuni kalian. (H.R Imam Muslim).

Oleh karenanya bersegeralah memohon ampun sebagai mana yang Allah Ta’ala perintahkan dalam firman-Nya : 

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabb-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang orang yang bertakwa. (Q.S Ali Imran 133).

Para ulama tafsir menjelaskan makna kata bersegeralah dalam ayat ini.  Imam al Baghawi  berkata : Bahwa makna bersegeralah dalam ayat ini adalah : BERSEGERALAH DAN BERGEGASLAH MENGERJAKAN AMALAN AMALAN YANG BISA MENDATANGKAN PENGAMPUNAN. (Kitab Tafsir al Baghawi).

Imam Ibnul Qayyim berkata : Menyegerakan bertaubat dari dosa   merupakan kewajiban dan tidak boleh ditunda. Jika menunda taubat maka berarti telah berbuat maksiat karena penundaan itu. Bila bertaubat dari dosa maka masih tersisa darinya taubat yang lain yaitu taubat dari sikap menunda taubat itu. Hal ini jarang sekali terbetik dalam jiwa pelaku taubat.

Dia beranggapan bahwa jika ia bertaubat dari dosa, tidak ada lagi dosa yang tersisa darinya. Padahal harus bertaubat atas dosa penundaan taubat itu sendiri. Dia tidak selamat dari dosa ini kecuali dengan melakukan taubat secara umum dari dosa yang dia ketahui maupun yang tidak dia ketahui. Demikian dari Imam Ibnul Qayyim.

Bahkan Allah Ta’ala menyuruh orang orang beriman  berlomba untuk mendapatkan ampunan Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya : 

سَابِقُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلْفَضْلِ ٱلْعَظِيمِ

Berlomba lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Rabb-mu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang orang yang beriman kepada Allah dan Rasul rasul-Nya. Itulah karunia Allah yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Q.S al Hadiid 21)

Kedua : Bersegera melakukan amal shalih.

Ketika seseorang telah sungguh sungguh memohon ampun dan bertaubat maka wajib pula baginya untuk bersegera  melakukan amal shalih yang mungkin selama ini ada yang belum sempurna ataupun tertinggal.

Ketahuilah bahwa yang akan menyelamatkan manusia di akhirat kelak adalah RAHMAT ALLAH dan amalan shalih yang dilakukan di dunia dengan LANDASAN IMAN. Allah Ta’ala berfirman : 

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ

Sungguh orang orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih mereka akan mendapat surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai. Itulah kemenangan yang agung. (Q.S al Buruj 11).

Ketahuilah bahwa  Allah Ta’ala memuji hamba-Nya yang selalu bersegera dalam melakukan kebaikan, terutama beramal shalih. Diantaranya dalam surat al Anbiya’ 90 Allah memuji Nabi Zakaria dan istrinya yang selalu bersegera dalam melakukan kebaikan. Allah berfirman :

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

Sungguh mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka adalah orang orang yang khusyuk kepada Kami.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.975) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar