Jumat, 03 April 2020

SANGAT TERCELA JIKA MUSIBAH DIJADIKAN BAHAN CANDAAN


SANGAT TERCELA JIKA MUSIBAH DIJADIKAN 
BAHAN CANDAAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Bercanda, berolok olok menjadi sesuatu yang disukai sebagian orang. Apalagi pada waktu kumpul dengan teman teman paguyubannya. Ketika itu ada saja satu atau dua orang yang menyampaikan cerita cerita lucu, bercanda membuat orang lain tertawa bahkan sampai terbahak bahak. Umumnya cerita cerita yang mengundang ketawa ini adalah CERITA BOHONG, DIBUAT BUAT.

Dua hadits berikut ini mudah mudahan memberi pemahaman yang baik kepada kita bahwa bercanda dengan sesuatu yang tidak benar atau dibumbui dengan  kebohongan adalah terlarang dalam syariat Islam.

(1) Dari Abu Hurairah, Para sahabat berkata : Wahai Rasulullah ! Sesungguhnya engkau mencandai kami. Beliau bersabda : 

إِنِّي لأَمْزَحُ , وَلا أَقُولُ إِلا حَقًّا

(Benar, akan tetapi) aku tidak mengucapkan (dalam bercanda) sesuatu kecuali yang benar. (H.R at Tirmidzi, hadits Hasan Shahih)

(2) Dari Bahz bin Hakim, ia berkata bahwa ayahnya, Hakim telah menceritakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَيْلٌ لِلَّذِى يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ

Celakalah bagi yang berbicara lantas berdusta hanya karena ingin membuat suatu kaum tertawa. Celakalah dia, celakalah dia. (H.R Abu Dawud  dan at Tirmidzi).

Perhatikanlah ancaman berat yaitu celaka bagi orang yang berbicara dusta, yaitu diantaranya dengan membuat dan menyampaikan cerita bohong untuk membuat orang tertawa. Nabi mengulangi perkataan CELAKA DIA,  SAMPAI DUA KALI.

Lalu  bagaimana di zaman ini. Sebagian orang membuat cerita cerita bohong, lucu lucuan,  sharing di media sosial dan dibaca orang banyak bahkan di reshare lagi pada hal itu dilarang dalam syariat Islam.

DAN INGAT, YANG PALING BURUK ADALAH : Sharing cerita cerita lucu yang dibuat terkait dengan  musibah berupa penyakit dan wabah. Perhatikanlah bahwa terkadang masuk media sosial cerita lucu lucuan tentang wabah penyakit dan juga musibah yang lainnya.  Yang membuat cerita lucu dan candaan ini  belum terkena wabah dan kita berharap jangan sampai kena.

Ketahuilah bahwa musibah berupa wabah penyakit yang menyebar ditengah masyarakat  bahkan hampir di dunia dan telah banyak memakan korban ADALAH KETETAPAN ALLAH TA’ALA.  Ingatlah bahwa  adzab yang diturunkan Allah Ta’ala adalah tersebab dosa dosa kita. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ    

Dan musibah apa saja yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kesalahanmu). Q.S asy Syuura 30.
Ibnu Qayyim al Jauziyah rahimahullah mengatakan : Di antara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan AKIBAT DOSA ADALAH MENDATANGKAN BENCANA (MUSIBAH).  Oleh karena itu, hilangnya suatu nikmat dari seorang hamba adalah karena dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah juga disebabkan oleh dosa. (Al Jawabul Kaafi)

Ibnu Rajab al Hambali rahimahullah mengatakan : Tidaklah disandarkan suatu kejelekan (kerusakan) melainkan pada dosa karena semua musibah itu disebabkan karena dosa. (Latha’if Ma’arif)).

Oleh karena itu ketika musibah datang hendaknya hamba hamba Allah : (1) BANYAK MEMOHON AMPUN. (2)  BANYAK BERIBADAH UNTUK MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH TA’ALA (3) DAN BANYAK BERDOA AGAR MUSIBAH INI SEGERA DIANGKAT OLEH ALLAH TA’ALA. Jadi bukan dijadikan bahan lucu lucuan atau candaan.

Nah, kalau sebagian orang ada yang menjadikan musibah sebagai bahan candaan, lucu lucuan SUNGGUH KETERLALUAN DAN SANGAT TERCELA. Na’udzubillah. Wallahu A’lam. (1.934)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar