Selasa, 07 April 2020

BERHARAP AMAL DITERIMA TAPI ADA RASA CEMAS


BERHARAP AMAL DITERIMA TAPI ADA RASA CEMAS

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Kewajiban kita kepada Allah Ta’ala adalah beribadah yaitu dengan melakukan amal amal shalih yang Dia ridha. Kita hamba hamba-Nya tentu TELAH BERUSAHA melakukan amal amal shalih pada setiap kesempatan sesuai yang diajarkan kepada kita. Sungguh tujuan utama kita diciptakan Allah Ta’ala adalah untuk mengabdi, menyembah dan beribadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfiman :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzariyat 56).

Ketahuilah, bahwa sungguh tidaklah semua ibadah kita bisa diterima Allah Ta’ala. Sungguh, bukan Allah Ta’ala tidak suka menerima tetapi  lebih kepada kesalahan dan kekurangan kita dalam melakukan beribadah.  Bisa jadi karena dalam melakukan amal shalih, keikhlasan kita tidak penuh atau ittiba’ kita yang dipertanyakan.

Mari kita perhatikan ayat al Qur an dan as Sunnah yang menjelaskan bahwa bisa jadi ada diantara amal amal kita yang tidak diterima, diantaranya adalah :

Pertama : Surat al Mu’minun ayat 60. Allah Ta’ala berfirman : 
 
وَٱلَّذِينَ يُؤْتُونَ مَآ ءَاتَوا۟ وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَٰجِعُونَ

Dan mereka yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka.
Syaikh as Sa’di dalam kitab Tafsirnya antara  lain menjelaskan makna “dengan hati yang takut” adalah mereka merasa takut saat amalan-amalannya ditampilkan kepada 
Allah dan berdiri dihadapanNya, sekiranya amalan mereka tidak bisa menyelamatkan mereka dari siksa Allah. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Kedua : Hadits dari Ammar bin Yasir.

Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إِلاَّ عُشْرُ صَلاَتِهِ تُسْعُهَا ثُمُنُهَا سُبُعُهَا سُدُسُهَا خُمُسُهَا رُبُعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا

Ketika seseorang selesai dari shalatnya, pahala yang dia dapatkan hanya 1/10 shalatnya, atau 1/9 atau 1/8 atau 1/7 atau 1/6 atau 1/5 atau 1/4 atau 1/3, atau setengahnya. (HR. Abu Daud 796 dan dishahihkan al-Albani).

Dan juga dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim disebutkan tentang seseorang laki laki yang disuruh Rasulullah mengulang shalatnya sampai tiga kali karena dia shalat tidak sempurna. Dan jika disuruh ulang tentu karena shalat yang sebelumnya dia lakukan tidak sah dan tidak diterima.

Ketiga : Nabi Ibrahim berdoa memohon amalnya diterima.

Nabi Ibrahim alaihissalam, setelah melakukan amal yang besar, yang diperintahkan Allah Ta'ala, yaitu meninggikan fondasi bangunan Ka’bah  atau ada yang menyebut   membangun Ka’bah bersama anaknya  Ismail  alaihissalam beliau berdoa :

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Ya Rabb kami terimalah amal kami sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. (Q.S al Baqarah 127).

Kenapa Nabi Ibrahim'alaihis sallam  berdoa seperti itu, tentu karena berharap amalnya diterima dan khawatir kalau ditolak.

Ketahuilah bahwa sikap  harap dan cemas ini akan MENUMBUHKAN DORONGAN bagi kita semua untuk terus menerus berusaha memperhatikan dan menjaga amal amal kita sesuai  dengan yang diajarkan Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya. 

Tidak pula kita beramal dengan mengada ada menurut akal pikiran dan hawa nafsu kita. Kita berharap  amal ibadah kita betul betul bernilai dan diterima di sisi Allah Ta’ala.

Selain itu, hamba hamba Allah sangatlah dianjurkan untuk banyak berdoa memohon agar amalan diterima, diantaranya sebagaimana doa Nabi Ibrahim yaitu dalam surat al Baqarah 127 yang dicantumkan diatas.  Dan juga dengan doa yang diajarkan   Rasulullah salallahi wasallam, diantaranya adalah doa yang selalu beliau baca dalam rangkaian dzikir pagi setelah shalat shubuh :

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Ya Allah, aku bermohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima. (H.R Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah, dari Ummu Salamah).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.940)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar