Senin, 20 April 2020

BERSEMANGATLAH MERINGANKAN KESUSAHAN SAUDARA SEIMAN


BERSEMANGATLAH MERINGANKAN KESUSAHAN 
SAUDARA SEIMAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Subhanahu wa Ta’ala benar benar telah menjelaskan bahwa orang beriman itu  bersaudara yaitu sebagaimana firman-Nya : 

  إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

Sesungguhnya orang orang mukmin itu bersaudara. (Q.S al Hujuraat 10).

Syaikh as Sa’di berkata : (Ayat ini) adalah perjanjian yang ditunaikan Allah diantara sesama orang orang yang beriman. Siapapun orangnya yang berada dibelahan timur bumi ataupun barat yang beriman kepada Allah, Malaikat, kitab kitab-Nya, Rasulnya serta beriman kepada hari yang Akhir, maka ia adalah saudara bagi orang orang yang beriman lainnya.

Persaudaraan yang mengharuskan orang orang mencintai saudaranya sebagaimana mereka mencintai diri mereka sendiri serta tidak menyukai apapun mengenainya sebagaimana diri mereka sendiri tidak suka terkena hal  itu. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Nah, persaudaraan ini HARUSLAH SEMAKIN TAMPAK ketika adanya musibah melanda seseorang ataupun banyak orang. Musibah berupa gempa, tanah longsor, banjir besar, MELUASNYA WABAH PENYAKIT YANG BERBAHAYA SEPERTI COVID-19 telah membuat sebagian saudara saudara kita kehilangan harta bahkan kehilangan orang yang dicintai.  Juga kehilangan pekerjaan ataupun usaha sehingga keadaan keuangannya menjadi sangat sulit.

Dalam keadaan yang demikian  maka diantara orang orang beriman yang memiliki kelebihan harta, SANGATLAH PENTING untuk membantu saudara saudara kita yang berada dalam keadaan susah dan sulit. Sungguh Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya telah menjanjikan kebaikan yang banyak bagi orang orang yang membantu meringankan kesusahan saudaranya. Diantaranya adalah :

Pertama : Allah Ta’ala akan melapangkan kesulitannya di akhirat.

Dari Abu Hurairah,  dia berkata,  Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  bersabda:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ ، يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا ، سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.ِ

Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari salah satu kesusahan dunia, maka Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari Kiamat. Dan barangsiapa meringankan penderitan orang lain, maka Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Kedua : Allah akan memberi pertolongan kepadanya

Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ

Allah senantiasa menolong hamba selama ia menolong saudaranya. (H.R Imam Muslim).

وَمَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ

Siapa yang biasa menolong saudaranya, maka Allah akan senantiasa menolongnya dalam kebutuhannya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Ketiga : Kecintaan Allah akan mendatanginya.

Dari Ibnu Umar, dia berkata, Nabi shallallahu' alaihi wa sallam bersabda :

أحب الناس إلى الله تعالى أنفعهم للناس, وأحب الأعمال إلى الله تعالى سرور تدخله على مسلم, أو تكشف عنه كربة, أو تقضي عنه دينا, أو تطرد عنه جوعا, ولأن أمشي مع أخ في حاجة أحب إلي من أن أعتكف في هذا المسجد يعني مسجد المدينة شَهْرًا

Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberi manfaat bagi manusia. Karena amalan yang PALING DICINTAI ALLAH adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk keperluan lebih aku cintai dari beri'tikaf di masjid ini, masjid Nabawi, selama sebulan penuh. (H.R ath Thabrani, dihasankan oleh Syaikh al Albani)

Selain itu ketahuilah bahwa TAK AKAN ADA RUGI SEDIKITPUN bagi orang orang yang suka membagi hartanya dalam bentuk infak sedekah ataupun yang lainnya untuk meringankan kesusahan orang lain. Sungguh Allah Ta’ala akan menggantinya yaitu sebagaimana firman-Nya :
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَاء مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنفَقْتُم مِّن شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Katakanlah : Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rizki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka ALLLAH AKAN MENGGANTINYA dan Dialah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya. (Q.S. Saba 39).

Bahkan Allah Ta’ala  akan mengganti  berlipat ganda, sebagaimana firman-Nya :

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas dan Maha Mengetahui.(Q.S al Baqarah 261)

Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah seperti ini (infak di jalan Allah) akan dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan tujuh ratus kali lipat hingga berlipat ganda lagi banyaknya  dari itu. Karena itu Allah berfirman : “Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki". Itu tentunya sesuai dengan apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan keikhlasan yang tulus. Juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang dihasilkan dari infaknya tersebut. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Sebagai penutup, dinukil satu firman Allah berikut ini : 

 هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula). Q.S ar Rahman 60.

Ketahuilah bahwa balasan kebaikan dari Allah Ta’ala  pasti lebih banyak, berlipat ganda dan  berkah. Sungguh Allah Ta’ala Mahakaya dan Maha Pemurah.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.952).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar