Jumat, 24 April 2020

KEADAAN SHALAT ORANG MUNAFIK SANGATLAH BURUK


KEADAAN SHALAT ORANG MUNAFIK SANGATLAH BURUK

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Orang munafik sudah ada sejak zaman Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Orang orang munafik adalah musuh yang sangat berbahaya bagi Islam. Sehari hari mereka menampakkan dirinya sebagai orang Islam tetapi hatinya berpenyakit. 
 
Mereka selalu mencari jalan untuk merusak bahkan menghancurkan Islam bahkan mereka senang  bekerjasama dengan orang kafir. Dan keadaan atau kelakuan buruk munafik  masih terus berlanjut sebagaimana yang kita saksikan dalam masyarakat kita di zaman ini.

Sangatlah banyak sifat buruk yang ada pada orang munafik diantaranya adalah sebagaimana disebutkan dalam  satu sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاث إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَ إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Tanda tanda orang munafik  ada tiga (1) Apabila berbicara dia bohong. (2) Apabila berjanji ia mengingkari (3) Apabila diberi amanat ia berkhianat.  (H.R Imam Muslim).

Ketahuilah bahwa orang orang munafik, yang mengaku ngaku Islam ini mereka ikut shalat bersama sahabat. Cuma saja keadaan shalat mereka SANGATLAH BURUK, diantaranya :

Pertama :  Munafik melaksanakan shalat dengan malas dan berinfak karena terpaksa.

وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَىٰ وَلَا يُنْفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ كَارِهُونَ

Mereka (orang orang munafik) tidak melaksanakan shalat melainkan DENGAN MALAS dan tidak (pula) menginfakkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan (terpaksa).  Q.S at Taubah 54.

Kedua : Munafik melaksanakan shalat dengan malas dan karena riya.

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat mereka LAKUKAN DENGAN MALAS. Mereka bermaksud riya (ingin dipuji) dihadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali. (Q.S an Nisa’ 142)

Ketiga : Munafik melaksanakan shalat dengan mengakhirkan waktunya.

Satu hal yang menunjukkan betapa buruknya keadaan shalat orang munafik adalah melalaikan dan mengakhirkan waktu shalat dari waktu yang seharusnyanya tanpa udzur. Dari Anas bin Malik, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

تلك صلاة المنافق يجلس يرقب الشمس حتى إذا كانت بين قرنى الشيطان قام فنقرها أربعا لا يذكر الله فيها إلا قليلا

Ini adalah shalat orang munafik. Ia duduk sampai matahari terbenam di antara dua tanduk setan. Lalu ia mengerjakan shalat Ashar empat raka'at. Ia hanya mengingat Allah dalam waktu yang sedikit.  (H.R Imam Muslim).

Keempat : Munafik sangat berat melaksanakan shalat shubuh dan isya.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً

Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat Isya. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak. (H.R Imam Bukhari).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah berkata : Orang munafik itu shalat dalam keadaan riya dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar orang lain). Di masa silam shalat Shubuh dan shalat Isya tersebut dilakukan dalam keadaan gelap sehingga mereka, orang munafik, tidak menghadirinya. Mereka enggan menghadiri kedua shalat tersebut.

Namun untuk shalat lainnya, yaitu shalat Zhuhur, Ashar dan Maghrib, mereka tetap hadir karena jama’ah yang lain melihat mereka. Dan mereka kala itu cari muka dengan amalan shalat mereka tersebut. Mereka hanyalah sedikit berdzikir kepada Allah.

Di masa silam belum ada lampu listrik seperti saat ini. Sehingga menghadiri dua shalat itu terasa berat karena mereka tidak bisa memamerkan amalan mereka. Alasan lainnya karena shalat Isya itu waktu istirahat, sedangkan shalat Shubuh waktu lelapnya tidur. (Syarh Riyadhus Shalihin).

Oleh karena itu hamba hamba Allah selalu memohon agar dijauhkan dari sifat dan keadaan shalat munafik yang sangat buruk. Wallahu A’lam. (1956).
  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar