Sabtu, 09 Februari 2019

SEGERA MEMOHON AMPUN JIKA TERLANJUR BERMAKSIAT


SEGERA MEMOHON AMPUN JIKA TERLANJUR BERMAKSIAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Seorang hamba senantiasa takut kepada murka Allah Ta’ala. Oleh sebab  itu dia akan terus menjaga diri agar tak jatuh pada perbuatan dosa dan maksiat. Namun demikian tak ada manusia yang bisa sepenuhnya terhindar dari dosa. Kenapa ?, karena : (1) Manusia memiliki hawa nafsu yang cenderung  kepada keburukan. (2) Syaithan  yang selalu berusaha menggelincirkan manusia kepada dosa dan maksiat.

Nah, jika pada satu waktu seorang hamba tergelincir kepada dosa maka sangat sangat dianjurkan baginya untuk BERSEGERA MEMOHON AMPUN DAN BERTAUBAT. Juga dianjurkan untuk bersuci atau berwudhu lalu shalat sunnah dua rakaat.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : “Tidaklah seorang hamba melakukan satu dosa, lalu dia bersuci dengan baik, kemudian bangkit melakukan shalat dua rakat. Setelah itu memohon ampun kepada Allah, pasti Allah akan mengampuni dosa dosanya. (H.R Abu Dawud dan at Tirmidzi, dari Abu Bakar ash Shiddiq. Dishaihkan oleh Syaikh al Albani).

Sabda beliau : “kemudian memohon ampun kepada Allah”. Yakni untuk dosa yang dilakukan tersebut, maksudnya : Memohon ampun itu adalah taubat dengan penuh penyesalan dan meninggalkan dosa dosa tersebut. Juga, bertekad untuk tidak kembali melakukan  dosa dosa ituselama lamanya. Serta juga mengembalikan hak sesam (yang telah diambilnya) jika hal itu perlu. (Lihat Syarah Hishnul Muslim)

Kemudian di akhir hadits, disebutkan : Kemudian Nabi atau Abu Bakar ash Shiddiq membaca firman Allah :

وَالَّذِينَ إِذا فَعَلُوا فاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
أُولئِكَ جَزاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهارُ خالِدِينَ فِيها وَنِعْمَ أَجْرُ الْعامِلِينَ  

(Dan) juga orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzhalimi diri sendiri (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampun atas dosa dosanya. Dan siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah ?. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.

Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai. Mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik baik pahala bagi orang yang beramal. (Q.S Ali Imran 135-136)

Tentang ayat 135 ini, Syaikh as Sa’di berkata : “Dan (juga)  orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzhalimi diri sendiri” maksudnya, telah terjadi perbuatan perbuatan buruk yang besar atau yang kecil yang dilakukan oleh mereka, lalu mereka segera meminta ampun dan bertaubat. Mereka mengingat Rabb mereka dan ancaman-Nya bagi orang orang yang berbuat maksiat dan apa yang dijanjikan bagi orang orang yang bertakwa. Maka mereka memohon ampunan padaNya atas dosa dosa mereka itu. Menutup aib aib mereka dan disamping mereka meninggalkan hingga ke akar akarnya dan menyesal atasnya. 

Karena itulah Allah Ta’ala berfirman : “dan mereka idak meneruskan perbuatan dosa itu sedang mereka mengetahui”. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).  

Jadi sikap yang terpuji dari seorang hamba adalah : (1) Selalu menahan diri dari perbuatan dosa dan maksiat. (2) Ketika tergelincir kepada dosa SEGERA MEMOHON AMPUN DAN BERTAUBAT,  dan iringi dengan shalat sunnah dua rakaat.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (.1543).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar