Minggu, 10 Februari 2019

BERBOHONG TERUS KARENA TAK PUNYA RASA MALU


BERBOHONG TERUS KARENA TAK PUNYA RASA MALU

Oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika rasa malu sudah hilang maka itulah saat paling potensial manusia senang berbohong. Bahkan terus menerus berbohong. Membohongi keluarganya, saudaranya dan yang lebih parah lagi membohongi orang banyak untuk memperoleh kedudukan dan jabatan. Inilah bentuk kemaksiatan yang sering dilakukan sebagian manusia pada zaman sekarang   yaitu BERBOHONG, TAK MAU BERLAKU JUJUR. 

Bahkan ada pula yang membohongi diri sendiri. Bodoh mengaku pintar, tak tahu ilmu  agama kecuali secuil, tapi mengaku orang ‘alim, berilmu. Lalu ditutupi dengan berbagai pencitraan dan kebohongan yang lebih besar lagi. Kalau bohongnya ketahuan tak peduli, tak ada rasa malu.

Imam Ibnul Qayyim berkata bahwa kemaksiatan yang dilakukan (seperti berbohong dan yang lainnya) AKAN MENGHILANGKAN RASA MALU. Rasa malu adalah sumber kehidupan hati dan inti dari segala kebaikan. Perhatikanlah sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  :

الْحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ

Rasa malu adalah KEBAIKAN SELURUHNYA. (H.R Imam Muslim).

Salah satu makna dari hadits ini, sebagaimana dijelaskan para ulama, adalah untuk menakut nakuti serta SEBAGAI ANCAMAN. Artinya, orang yang tidak memiliki rasa malu akan melakukan perbuatan buruk SEMAUNYA. Sebab faktor pendorong untuk meninggalkan perbuatan buruk adalah rasa malu. Jika tidak ada rasa malu yang mencegah seseorang dari perbuatan buruk maka dia melakukannya. Ini adalah penafsiran Abu ‘Ubaid. (Al Faa’iq, az Zamakhsyari).

Imam Ibnul Qayyim berkata : Dosa dosa melemahkan rasa malu seorang hamba bahkan bisa jadi menghilangkan seluruhnya. Akibatnya pelaku tidak lagi terpengaruh atau merasa risih saat banyak orang mengetahui kondisi dan perilaku buruknya. Lebih parah lagi banyak di antara mereka yang menceritakan keburukan yang pernah dilakukannya. Semua ini disebabkan hilangnya rasa malu. Jika seseorang sudah sampai pada kondisi tersebut maka tidak dapat diharapkan lagi kebaikannya. (Kitab Ad Daa’ wa Dawaa’).

Oleh karena itu, jika rasa malu sudah hilang maka BERBOHONG BUKAN LAGI MENJADI BEBAN bahkan tak perlu ditakuti dan dihiraukan lagi. Pada hal sungguh Allah  Ta’ala dan Rasul-Nya telah  mengingatkan bahwa pembohong akan dituntun ke neraka.

Selain itu juga akan dicatat SEBAGAI MANUSIA PEMBOHONG DI SISI ALLAH TA’ALA. Ketahuilah bahwa ketika seorang pemimpin dicatat sebagai pembohong oleh orang dipimpinnya sudah pasti tak merasa nyaman. Apalagi dicatat sebagai pembohong di sisi Alah Ta’ala, pastilah akan sengsara.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan tentang salah satu akibat buruk berbohong, sebagaimana sabda beliau :

وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا

Dan hindarilah olehmu berlaku bohong karena kebohongan menuntunmu pada kejahatan, dan kejahatan menuntunmu ke neraka. Dan seseorang senantiasa berlaku bohong dan selalu berbohong sehingga dia tercatat di sisi Allah Ta’ala sebagai pembohong (H.R Imam Muslim)

Ketahuilah bahwa neraka itu adalah tempat yang sangat buruk dan pedih. Oleh karena itu Allah Ta’ala telah mengingatkan agar orang orang beriman memelihara diri dan keluarganya dari siksa neraka. Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Wahai orang-orang yang beriman !. Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S at Tahrim 6).

Oleh karena itu orang orang beriman harus menghindar dari berlaku bohong sekecil apapun karena akan menghilangkan rasa malu. Ketika rasa malu sudah hilang maka terbukalah jalan luas untuk  melakukan berbagai kemaksiatan. Wallahu A’lam. (1.545) 




 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar