Selasa, 26 Februari 2019

PERKATAAN SESEORANG TERKAIT PULA DENGAN IMANNYA


PERKATAAN SESEORANG TERKAIT PULA DENGAN IMANNYA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam Kitab hadits yang sangat masyhur,  Arba’in an Nawawiyah, yang disusun oleh seorang ulama besar di zamannya  yaitu al Imam Abu Zakaria bin Syaraf an Nawawi yaitu pada hadits nomor 15, disebutkan sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam, dari Abu Hurairah :


مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam. (Muttafaq ‘alaih).

Melihat kepada zhahir hadits sangatlah jelas bahwa berkata yang baik atau diam berkaitan dengan iman seorang hamba. Perhatikanlah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan : “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir” Ini sangat jelas terkait dengan iman. Oleh karena itu orang orang beriman akan senantiasa menjaga perkataannya karena khawatir akan mengganggu keutuhan imannya.  

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Bentuk perkataan itu terbagi tiga. (1) Perkataan yang baik dan inilah yang diperintahkan. (2) Perkataan yang buruk, inilah yang diharamkan. Bisa jadi buruk dalam isi ataupun akibatnya. (3) Perkataan yang sia sia yaitu perkataan yang tidak mengandung kebaikan dan tidak pula mengandung keburukan. Seseorang tidak diharamkan mengatakannya akan tetapi YANG LEBIH UTAMA BAGINYA ADALAH DIAM.

Beliau juga berkata : Jika terjadi pergulatan dalam hati terjadi antara memilih DIAM ATAU BERKATA, maka yang terbaik adalah diam, karena itu lebih selamat. (Syarah Arba’in an Nawawiyah).

Selanjutnya perhatikanlah bahwa Rasulullah bersabda kepada Muadz bin Jabal : “Maukah aku kabarkan kepadamu tentang inti semua itu (inti semua urusan) ?.” Muadz menjawab : Tentu Wahai Rasulullah. Lalu beliau memegang lidahnya dan bersabda : “Jagalah ini”.
Muadz bertanya : Wahai Rasulullah, apakah kita akan disiksa (diminta pertanggung jawaban) karena apa yang kita ucapkan ?. Rasulullah bersabda :

ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ ! وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِـى النَّارِ عَلَـى وُجُوْهِهِمْ – أَوْقَالَ : عَلَـى مَنَاخِرِهِمْ – إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ.

Mudah-mudahan Allah
Azza wa Jalla menyayangi ibumu, wahai Mu’adz !. Bukanlah manusia terjungkir di neraka di atas wajah mereka, atau beliau bersabda : di atas hidung mereka, melainkan dengan sebab lisan mereka  (yang buruk).
H.R at Tirmidzi, hasan shahih.

Sungguh semua yang kita ucapkan dan kita perbuat di dunia ini pasti harus dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Allah Ta’ala berfirman :

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى 

Apakah manusia mengira, bahwa dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)  Q.S.al Qiyamah  36.

Oleh karena itu, orang orang beriman akan selalu menjaga lisan dan juga tulisannya agar tak merusak diri dan imannya. KATAKANLAH YANG BAIK DAN TULISLAH YANG BAIK. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam (1.561)    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar