Kamis, 28 Februari 2019

ORANG BERIMAN TAK BOLEH MEMELIHARA SIFAT HASAD


ORANG BERIMAN TAK BOLEH MEMELIHARA SIFAT HASAD

                                                       Oleh : Azwir B. Chaniago  
       
Hasad atau dengki adalah sifat seseorang yang  MERASA TIDAK SUKA ATAU BENCI bila melihat orang lain  diberi nikmat oleh Allah. Allah berfirman : 

أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَىٰ مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۖ

Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya. (Q.S an Nisa’ 54).

Abdullah bin Mas’ud berkata : Janganlah kalian memusuhi nikmat-nikmat Allah. Lalu ada yang bertanya : Siapakah yang memusuhi nikmat nikmat Allah. Beliau menjawab : Yaitu orang orang yang dengki atau hasad atas nikmat dan karunia Allah yang diberikan kepada sebagian manusia.

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimi  berkata : (Sebagian ulama mengatakan) : Hasad artinya berharap hilangnya kenikmatan dari Allah Ta’ala yang ada pada orang lain. Artinya dia berangan angan supaya kenikmatan orang lain itu hilang, baik yang berupa harta, kedudukan, ilmu atau yang lainnya. (Syarah Arba’in an Nawawiyah).

Ketahuilah bahwa penyakit hasad bisa datang kapan saja dan mampu  menyerang siapa saja. Sifat hasad bisa menyerang orang kaya atau miskin, berpangkat atau bukan, berpendidikan tinggi atau tidak. Pengemis pun juga bisa dihinggapi penyakit ini. Bahkan ustadz atau kiyai pun mungkin juga bisa terkena virus hasad. Tinggal menghitung stadiumnya saja. Ada yang parah dan ada pula  yang tidak parah.

Rasulullah telah mengingatkan orang orang beriman untuk menjauhi sifat hasad ini. Beliau bersabda : 

لاَ تَحَاسَدُوا

Janganlah kalian saling hasad …. (H.R Imam Muslim).

Sungguh sifat hasad adalah sangat tercela, diantara keburukannya adalah :

Pertama : Hasad adalah akhlak atau perangai kaum Yahudi.

Hasad adalah perangai Yahudi dari dahulu sampai kapan pun. Dan sangat tidak patut diikuti oleh orang orang beriman. Allah Ta’ala  berfirman : 

وَدَّ کَثِیۡرٌ مِّنۡ اَہۡلِ الۡکِتٰبِ لَوۡ یَرُدُّوۡنَکُمۡ مِّنۡۢ بَعۡدِ اِیۡمَانِکُمۡ کُفَّارًا ۚۖ حَسَدًا مِّنۡ عِنۡدِ اَنۡفُسِہِمۡ مِّنۡۢ بَعۡدِ مَا تَبَیَّنَ لَہُمُ الۡحَقُّ ۚ

Banyak di antara Ahli Kitab menginginkan sekiranya mereka dapat mengembalikan kamu setelah kamu beriman, menjadi kafir kembali, karena rasa hasad dalam diri mereka, setelah kebenaran jelas bagi mereka.  (Q.S al Baqarah 109).

Kedua : Hasad adalah bentuk pengingkaran terhadap ketetapan Allah.

Sifat hasad sangatlah tercela karena merupakan bagian dari pengingkaran terhadap apa yang telah Allah tetapkan. Orang yang hasad seolah olah tidak suka terhadap kelebihan ataupun kenikmatan yang diberikan Allah kepada seseseorang. Pada hal Allah Ta’ala memberikan karunia kepada yang Dia kehendaki. Allah Ta’ala berfirman : 

ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

Dan bahwa karunia itu ada di tangan Allah. Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Q.S al Hadiid 29).

Allah Ta’ala berfirman : 

وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلَّا عِندَنَا خَزَآئِنُهُۥ وَمَا نُنَزِّلُهُۥٓ إِلَّا بِقَدَرٍ مَّعْلُومٍ

Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya. Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu. (Q.S al Hijr 21).
Allah Ta’ala berfirman : 

أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۚ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗ وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

Apakah mereka yang membagi bagi rahmat Rabb-nya ?. Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Rabb-mu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (Q.S az Zukhruf 32).

Syaikh Utsaimin mengingatkan kita semua : Bahwa sifat hasad ini pada umumnya menimbulkan banyak kemaksiatan, Diantaranya : (1) Permusuhan terhadap orang lain. (2) Persengketaan. (2) Perbuatan menyebarkan aib dan yang lainnya. Oleh sebab itu wajib atas setiap muslim untuk menjauhkanya, sebagaimana Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah melarangnya. (Syarah Arba’in Nawawiyah).

Jadi, seorang hamba akan senantiasa menjauhi sifat hasad  ini karena akan merusak bahkan merugikan dirinya di dunia dan di akhirat. Wallahu A’lam. (1.563)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar