Sabtu, 02 Februari 2019

MENGADU DOMBA TERMASUK DOSA BESAR


MENGADU DOMBA TERMASUK DOSA BESAR
Oleh : Azwir B. Chaniago
Imam adz Dzahabi, dalam al Kaba-ir,  memasukkan perbuatan mengadu domba sebagai salah satu dosa besar. Diantara dalil yang beliau bawakan dalam hal ini adalah firman Allah Ta’ala :
وَلا تُطِعْ كُلَّ حَلافٍ مَهِينٍ
هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ

Dan janganlah engkau ikuti setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina. Suka mencela dan kesana kemari menyebarkan fitnah. (Q.S al Qalam 10-11).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : 

لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ قَتَّاتٌ

Tukang adu domba tidak akan masuk surga. (HR Bukhari-Muslim)

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
يُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، بَلَى، كَانَ أَحَدُهُمَا لاَ يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ، وَكَانَ الآخَرُ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ

Mereka berdua disiksa. Mereka menganggap bahwa itu bukan perkara besar, namun sesungguhnya itu perkara besar. Orang yang pertama disiksa karena tidak menutupi diri ketika buang air kecil. Adapun orang yang kedua disiksa karena suka mengadu domba (namimah). (H.R Imam  Bukhari  dan Imam Muslim).

Ka’ab berkata : Takutlah kalian terhadap perbuatan adu domba karena pelakukannya tidak akan beristirahat dari adzab kubur. (Lihat al Kaba’ir).

Para ulama menjelaskan apa makna namimah aau adu domba. Syaikh Abdul Aziz bin Baz berkata : Termasuk perkara yang harus dijauhi dan diperingatkan adalah namimah yaitu menceritakan perkataan dari seseorang kepada orang lain, atau dari jamaah kepada jamaah lain atau dari kabilah kepada kabilah lain, DENGAN TUJUAN MEMBUAT KERUSAKAN DAN CELAAN DIANTARA MEREKA.


Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin menjelaskan tentang makna adu domba yaitu : Namimah atau adu domba  adalah bahwa seseorang menyampaikan perkataan manusia satu dengan yang lain untuk merusak hubungan di antara mereka, seperti dia pergi kepada seseorang dan berkata : Si Fulan berkata tentang dirimu seperti ini, si Fulan berkata tentang dirimu seperti ini. Tujuannya untuk memberikan rasa permusuhan di antara umat Islam. Adu domba termasuk di antara dosa besar.

Beliau juga berkata : Yang dimaksud dengan mengadu domba adalah seseorang YANG MENYEBARKAN SEBUAH UCAPAN UNTUK MENGACAUKAN MASYARAKAT. Selanjutnya beliau berkata : Ada sebagian orang yang suka bergosip. Menggunjing orang lain, suka menyebarluaskan pembicaraan orang lain dan menambah nambah ucapannya. Dia datang menemui seseorang kemudian mengatakan si Fulan telah mengatakan bahwa engkau adalah orang yang bersifat begini dan begitu. 

Ucapannya tentang si Fulan ini mungkin benar dan mungkin juga dusta. Walaupun ucapannya benar, hukumnya tetap saja haram dan temasuk dosa besar. Allah Ta’ala telah melarang kita agar jangan mendengarkan ucapan orang seperti ini.      (Syarah al Kaba-ir).

Ketahuilah bahwa ketika seseorang melakukan perbuatan namimah atau adu domba maka dia telah melakukan dua perbuatan buruk sekali gus :

Pertama : Dia telah bermaksiat kepada Allah Ta’ala.

Sungguh dia telah melanggar larangan Allah Ta’ala yaitu melakukan perbuatan adu domba. Dalamhal ini maka dia dianjurkan untuk bersegera bertaubat dan tidak mengulangi lagi perbuatannya.

Tapi ada yang perlu dikhawatirkan yaitu ketika dia belum sempat bertaubat lalu Allah Ta’ala mewafatkannya. Bahkan bisa jadi juga Allah tak memberi taufik kepadanya untuk bertaubat dari perbuatan buruknya. Akibatnya dia membawa dosa besar yaitu mengadu domba, kedalam kuburnya. 

Kedua : Dia telah menzhalimi manusia.

Sungguh orang ini telah berbuat zhalim kepada orang lain. Oleh karena itu dia harus bersegera meminta maaf dan ridha dari orang orang yang dia zhalimi karena adu domba. Masalah besarnya adalah apakah mungkin dia punya kesempatan untuk memohon maaf dan meminta ridha dari orang yang dia adu domba.

Bisa jadi orang yang diadu domba sudah tidak bisa ditemui lagi karena sudah pindah alamat atau sudah wafat. Akibatnya dia membawa dosa kezhaliman ke kuburnya. Keadaan ini bisa membuat dia menjadi orang yang muflis atau bangkrut di akhirat.

Oleh karena itu orang orang beriman harus berusaha menjauh dari perbuatan tercela ini sehingga bisa selamat. Selamat di dunia dan selamat di akhirat. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.534) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar