Kamis, 21 Februari 2019

BANYAK BERBOHONG PASTI SENGSARA DUNIA-AKHIRAT


BANYAK BERBOHONG PASTI SENGSARA DUNIA-AKHIRAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Hakikatnya tak ada orang yang mau susah di dunia apalagi di akhirat. Semua ingin keselamatan dan kebaikan. Bahkan setiap saat kita membaca doa untuk kebaikan, diantaranya  :

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari adzab neraka. (Q.S al Baqarah 201).

Ada sebagian manusia yang ketika berdoa minta kebaikan sementara itu perbuatan bohong terus dilakukan. Itu namanya mengkhianati doa. Seharusnya doa diselaraskan dengan perbuatan. Perbuatan buruk tapi minta kebaikan di dunia dan akhirat tentu tak cocok kan. 

Cuma saja  ketika seseorang terus menerus berbohong dalam ucapannya maka akhirnya tak merasa berbohong. Sudah kebal sehingga merasa tak punya beban dengan berbohong.

Ketahuilah bahwa berbohong itu termasuk dosa besar. Perhatikanlah betapa banyaknya keburukan orang yang akan membuat pembohong SENGSARA DI DUNIA DAN TERLEBIH LAGI AKHIRAT, sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, diantaranya adalah :

(1) Sungguh Allah Ta’ala menggandengkan atau menyandingkan KEBURUKAN BERBOHONG DENGAN KEBURUKAN BERBUAT KESYIRIKAN. Allah Ta’ala berfirman :


فَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلرِّجْسَ مِنَ ٱلْأَوْثَٰنِ وَٱجْتَنِبُوا۟ قَوْلَ ٱلزُّورِ

Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan bohong. (Q,S.al Hajj  30).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengingatkan bahwa dosa berbohong mengiringi dosa syirik  dan durhaka kepada orang tua. Ini menunjukkan bahwa berdusta termasuk dosa-dosa besar yang paling besar.
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ z قَالَ قَالَ النَّبِيُّ n أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلَاثًا قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَقَالَ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ قَالَ فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ

Dari Abdurrahman bin Abi Bakrah, dari bapaknya Radhiyallahu anhu, dia berkata, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perhatikanlah (wahai para Sahabat), maukah aku tunjukkan kepada kalian dosa-dosa yang paling besar?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya tiga kali.

Kemudian para Sahabat mengatakan : Tentu wahai Rasûlullâh. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :  Syirik kepada Allâh, durhaka kepada kedua orang tua. Sebelumnya Beliau bersandar, lalu Beliau duduk dan bersabda : Perhatikanlah ! dan perkataan palsu (perkataan bohong), Beliau selalu mengulanginya sampai kami berkata : Seandainya Beliau berhenti. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Allah Ta’ala menegaskan di dalam Al-Qur’an, siapa yang suka menyebarkan berita bohong, maka baginya siksa yang sangat besar.
بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُم مَّا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, maka baginya adzab yang besar. (Q.S an Nur 11).

(2) Juga merupakan kesengsaraan yang akan diperoleh pembohong adalah tidak akan mendapat petunjuk. Allah Ta’ala berfirman : 
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى مَنْ هُوَ كَٰذِبٌ كَفَّارٌ

Sungguh Allah tidak memberi petunjuk kepada pembohong dan orang orang yang sangat ingkar. (Q.S az Zumar 3) 

Allah Ta’ala berfirman : 
إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ

Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas dan pembohong. (Q.S al Mu’min 28).

Bahkan  yang banyak berbohong mendapat predikat manusia terkutuk, sebagaimana firman  Allah : 
قُتِلَ الْخَرَّاصُونَ

Terkutuklah orang YANG BANYAK BERBOHONG. (Q.S adz Dzariyat 10)

Sungguh sengsara dan merugi mereka yang suka berbohong karena menjadi orang yang terkutuk dan tak lagi mendapat petunjuk dari Allah Ta’ala.  Jika  petunjuk Allah Ta’ala tak ada lalu kemana mereka memohon petunjuk. Bukankah selama menjalani hidup di dunia kita membutuhkan petunjuk agar selamat di dunia dan di akhirat.

(3) Kebohongan juga akan mendatangkan kesengsaraan bagi pelakunya yaitu akan dituntun ke neraka.Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan tentang salah satu akibat buruk berbohong, sebagaimana sabda beliau :
وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا

Dan hindarilah olehmu berlaku bohong karena kebohongan menuntunmu pada kejahatan, dan kejahatan menuntunmu ke neraka. Dan seseorang senantiasa berlaku bohong dan selalu berbohong sehingga dia tercatat di sisi Allah Ta’ala sebagai pembohong (H.R Imam Muslim).

(4) Kesengsaraan berikutnya berupa adzab yang berat akan diperoleh para pembohong dan penyebar kebohongan di akhirat kelak,  yaitu sebagaimna dijelaskan dalam sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Beliau mengisahkan kepada para sahabat tentang mimpi yang Beliau alami, dan mimpi Rasulullah adalah haq. 

Beliau mengisahkan  didatangi oleh dua orang laki-laki yang membawanya melihat berbagai siksaan yang dialami oleh orang-orang yang berbuat dosa. 
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
قَالاَ لِي: انْطَلِقِ انْطَلِقْ ” قَالَ: ” فَانْطَلَقْنَا، فَأَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُسْتَلْقٍ لِقَفَاهُ، وَإِذَا آخَرُ قَائِمٌ عَلَيْهِ بِكَلُّوبٍ مِنْ حَدِيدٍ، وَإِذَا هُوَ يَأْتِي أَحَدَ شِقَّيْ وَجْهِهِ فَيُشَرْشِرُ شِدْقَهُ إِلَى قَفَاهُ، وَمَنْخِرَهُ إِلَى قَفَاهُ، وَعَيْنَهُ إِلَى قَفَاهُ

Kedua laki-laki itu berkata, ayo berangkat, ayo berangkat !. Kemudian kami berangkat, lalu kami mendatangi seorang laki-laki yang berbaring terlentang. Dan ada laki-laki lain yang sedang berdiri di dekatnya membawa gancu besi. Lalu laki-laki itu mendatangi satu sisi wajahnya lalu merobek ujung mulutnya sampai ke tengkuknya, dan merobek hidungnya sampai ke tengkuknya, dan merobek matanya sampai ke tengkuknya.  

Kemudian dua orang laki-laki itu menjelaskan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , tentang orang yang mendapatkan siksaan di atas :
وَأَمَّا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتَ عَلَيْهِ، يُشَرْشَرُ شِدْقُهُ إِلَى قَفَاهُ، وَمَنْخِرُهُ إِلَى قَفَاهُ، وَعَيْنُهُ إِلَى قَفَاهُ، فَإِنَّهُ الرَّجُلُ يَغْدُو مِنْ بَيْتِهِ، فَيَكْذِبُ الكَذْبَةَ تَبْلُغُ الآفَاقَ

Adapun laki-laki yang engkau datangi,  ujung mulutnya disobek sampai ke tengkuknya, dan hidungnya dirobek sampai ke tengkuknya, dan matanya dirobek sampai ke tengkuknya, dia adalah orang yang KELUAR DARI RUMAHNYA LALU DIA BERKATA BOHONG DENGAN KEBOHONGAN YANG MENCAPAI SEGALA PENJURU. (H.R Imam Bukhari)

Oleh karena itu orang orang beriman hendaklah takut untuk berbohong karena kesengsaraan dan adzab yang akan diterima oleh para pembohong di dunia dan adzab di akhirat yang pasti lebih berat lagi. Wallahu A’lam. (1.553)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar