Sabtu, 21 Mei 2016

MUSIBAH MENDATANGKAN KEDUDUKAN YANG TINGGI



MUSIBAH  MENDATANGKAN  KEDUDUKAN YANG TINGGI

Oleh Azwir B. Chaniago

Sungguh setiap hamba akan diuji dengan berbagai keadaan yang  terkadang dirasakan kurang menyenangkan.  Ujian itu bisa berbentuk musibah terhadap dirinya,  keluarganya, hartanya dan yang lainnya. 

Allah berfirman : “Wa lanabluannakum bisyai-in minal khaufi wal juu’i wa naqshin minal amwaali wal anfuusi wats tsamarat, wa basysyiril shaabiriin”  Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar. (Q.S al Baqarah 155)

Rasulullah bersabda :  “Matsalul mu’mini kamatsaliz zar’i, laatazaalur riihu tamiiluhu, walaa yazaalul mu’minu yushiibuhul bala’. Perumpamaan seorang mu’min tak ubahnya seperti tanaman, angin akan selalu menerpanya, ia akan selalu mendapat cobaan (H.R Imam Muslim).

Ketahuilah bahwa apapun ujian dan cobaan yang menimpa seorang hamba maka itu adalah merupakan ketetapan Allah dan telah tertulis di Lauh Mahfudz. 

  Allah berfirman : “Maa ashaaba min mushibatin fil ardhi wa laa fii anfusikum illaa fii kitaabin min qabli an tabra-ahaa, inna dzaalika ‘alallahi yasiir”. Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah. (Q.S al Hadid 22)  
                                
Allah berfirman : Qul lan yushiibanaa illaa maa kataballahu lanaa huwa maulanaa wa ‘alallahi fal yatawakkalil mu’miniin”. Katakanlah (Muhammad), Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah     bertawakkal orang orang yang beriman.  (Q.S at Taubah 51).

Ujian  atau musibah yang mendatangi orang orang yang beriman pada hakikatnya adalah baik baginya. Allah menginginkan kebaikan bagi hambanya. Rasulullah bersabda : “Man yuridillahu bihi khairan yushib minhu” Barang siapa yang dikehendaki Allah kebaikan pada dirinya maka Dia memberikan cobaan kepadanya. (H.R Imam Bukhari).

Sungguh diantara kebaikan atau hikmah yang menyertai musibah adalah : Bahwa  seorang hamba bisa jadi telah ditetapkan Allah Ta’ala untuk memiliki kedudukan yang tinggi disisi-Nya. Akan tetapi dia tidak memiliki amal shalih yang cukup untuk dapat membuatnya mencapai kedudukan yang tinggi tersebut. Lalu Allah Ta’ala memberinya cobaan dengan sesuatu yang dia benci. Akhirnya dengan cobaan yang menimpanya maka  dia berhak dan dapat mencapai kedudukan  tinggi tersebut.

Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya seseorang itu untuk memperoleh kedudukan (tinggi) di sisi Allah, ia tidak akan dapat mencapainya dengan amal perbuatannya. Allah akan memberikannya ujian berupa sesuatu yang dibencinya, hingga ia dapat mencapai kedudukan (yang tinggi) tersebut. (H.R Ibnu Hibban dan Abu Ya’la, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Oleh sebab itu maka seorang hamba haruslah selalu bersabar dan berbaik sangka kepada Allah Ta’ala jika suatu waktu  didatangi musibah atau ujian karena dibalik semua  itu ada hikmah dan kebaikan yang banyak diantaranya adalah agar dia bisa mendapatkan kedudukan yang tinggi.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (671)
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar