Jumat, 27 Mei 2016

MENGAMBIL MANFAAT KETIKA MENDENGAR ADZAN



MENGAMBIL MANFAAT KETIKA MENDENGAR ADZAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Pada setiap masuk waktu shalat, alhamdulillah kita bisa mendengarkan adzan dari masjid masjid  di sekitar tempat tinggal kita. Manfaat paling utama bagi seorang hamba dengan adanya adzan adalah mengingatkan bahwa waktu shalat telah datang. Bagi laki laki tentu bersegera ke masjid untuk melaksanakan shalat wajib secara berjamaah di awal waktu kecuali adanya udzur syar’i.

Cuma amat disayangkan masih ada sebagian dari saudara saudara kita yang tidak mau mengambil manfaat bahkan tidak peduli ketika mendengar adzan. Sering kita saksikan saat adzan berkumandang masih ada yang terus mengobrol, melanjutkan pekerjaan atau tidak menghentikan acara rapat, bahkan ada yang masih terus menggunakan handphone dan yang lainnya.

Pada hal jika kita mau memahami dengan sungguh sungguh apa yang diajarkan agama kita ketika mendengar adzan maka tahulah kita bahwa disitu banyak keutamaan dan manfaat yang akan didapatkan. Perhatikanlah sabda Rasulullah yang berkaitan dengan adzan.

Diantaranya adalah sebuah hadits dari Abdullah bin Amr bahwa ia mendengar Nabi bersabda : “Apabila kamu mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti yang diucapkannya. Kemudian bershalawatlah kepadaku, karena barang siapa yang bershalawat sekali kepadaku maka Allah membalasnya sepuluh kali kepadanya.  Kemudian mintalah kepada Allah  untukku wasilah karena sungguh ia adalah kedudukan yang tinggi di surga yang tidak patut (diraih) kecuali oleh seorang hamba dari kalangan hamba hamba Allah. Dan aku berharap akulah orangnya. Maka barangsiapa yang memohon wasilah kepada Allah untukku, niscaya dia berhak mendapatkan syafaat.  (H.R Imam Muslim, at Tirmidzi dan Nasa’i).

Dari hadits ini diketahui ada tiga hal yang sangat dianjurkan Rasulullah untuk kita amalkan ketika mendengar muadzin mengumandangkan adzan.

Pertama : Ucapkan seperti yang diucapkan muadzin. Hal ini dijelaskan  dalam sebuah hadits dari Umar bin Khaththab bahwa Rasulullah bersabda : “Apabila muadzin mengucapkan ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR lalu seorang di antara kamu mengucapkan (juga) ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR. Kemudian muadzin mengucapkan ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH ia mengucapkan juga ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. Kemudian muadzin mengucapkan ASYHHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH  ia  mengucapkan (juga)   ASYHHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH.

Kemudian muadzin mengucapkan HAYYA ‘ALASH SHALAAH maka ia mengucapkan LAA HAULAA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH (tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah). Kemudian muadzin mengucapkan HAYYA ‘ALAL FALAAH ia mengucapkan  LAA HAULAA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH.

Kemudian muadzin mengucapkan ALLAAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR ia mengucapkan juga ALLAAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR. Kemudian muadzin mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH ia mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH dari lubuk hatinya maka pasti ia masuk surga. (H.R Imam Muslim dan Abu Dawud).

Kedua : Bershalawat kepada Rasulullah dan  orang yang bershalawat kepada Rasulullah satu kali maka Allah Ta’ala akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Ketahuilah bahwa jika Allah bershalawat kepada makhluk-Nya maka maknanya adalah Allah memberi rahmat (kasih sayang) kepada makhluk.

Ketiga : Mintalah kepada Allah washilah untuk Rasulullah. Permohonan washilah untuk Rasulullah adalah dengan mengucapkan (yang biasa dikenal dengan doa setelah adzan), yaitu : Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang membaca ketika mendengar adzan “Allahumma Rabba hadzihid da’watit taammah wash shalaatil qaaimah aati muhammadanil wasiilata wal fadhiilah wab’atshu maqaamam mahmuudah alladzii wa’attah” .Ya Allah, Rabb pemilik panggilan yang sempurna ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah al wasilah (derajat di surga), dan keutamaan kepada Muhammad, dan bangkitkan beliau, sehingga bisa menempati maqam terpuji yang engkau janjikan. Maka dia berhak mendapatkan syafa’atku pada hari Kiamat” (H.R Imam Bukhari).  

Syaikh al Albani rahimahullah berkata:  Dalam hadits ini ada tiga sunnah yang sering dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu : (1) Menjawab adzan (2) Bershalawat kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam usai menjawabnya, dan (3) memintakan wasilah untuk Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. 

Syaikh melanjutkan : Anehnya, engkau perhatikan sebagian orang yang sangat fanatik memperjuangkan bid’ahnya shalawat muadzin secara keras usai adzan. Padahal hal tersebut merupakan kebid’ahan dalam agama dengan kesepakatan ulama. Kalau mereka melakukan hal itu dengan alasan cinta Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, lantas kenapakah mereka tidak menghidupkan sunnah ini dan meninggalkan bid’ah tersebut ?!. Kita memohon hidayah.” (Ta’liq Fadhlush Shalah ‘ala Nabi). Lihat artikel “Kupas Tuntas Masalah Syafa’at” oleh  Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi  Majalah Al-Furqon Edisi 7 Tahun12)

Diantara manfaat lain yang berkaitan dengan adzan yakni adanya doa yang tidak ditolak antara adzan dan iqamah. Oleh karena itu sangatlah dianjurkan bagi setiap muslim untuk memperbanyak doa antara adzan dan iqamah karena pada waktu itu doa mustajab. Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda : “Addu’aa-u laa yuraddu bainal adzaani wal iqaamah”. Tidak ditolak doa (yang dipanjatkan) antara adzan dan iqamah. (H.R Abu Dawud dan at Tirmidzi).

Sungguh hal ini juga sering dilalaikan oleh sebagian manusia di zaman ini pada hal ini akan sangat bermanfat  yakni sebagaimana dijelaskan Rasulullah dalam hadits dari Anas bin Malik diatas.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam (682) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar