Jumat, 27 Mei 2016

KISAH SEDEKAH YANG DIGANTI LANGSUNG



KISAH  SEDEKAH YANG DIGANTI LANGSUNG

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta’ala telah memerintahkan manusia untuk menginfakkan sebagian harta yang dikaruniakan-Nya. sebagaimana firman-Nya : “Wa anfiquu fii sabiilillahi wa laa tulquu bi-aidiikum ilan nahlukah, wa ahsinuu, innallaha yuhibbul muhsiniin” Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri dan berbuat baiklah. Sungguh Allah menyukai orang orang yang berbuat baik. (Q.S al Baqarah 195).

Seorang hamba yang berinfak atau bersedekah  pastilah akan mendatangkan kebaikan dan keutamaan yang banyak baginya, diantaranya adalah : 

Pertama : Allah Ta’ala  berfirman dalam surat Saba’ bahwa Allah Ta’ala akan mengganti sedekah yang telah  dikeluarkan : "Katakanlah: Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)'. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya."  (Q.S. Saba 39). 

Kedua :  Sungguh sedekah akan mendatangkan rizki. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  bersabda : "Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah." (H.R al-Baihaqi)

Ketiga  : Dalam salah satu hadits Qudsi, Allah Tabaraka wata’ala berfirman: "Wahai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu." (H.R Imam Muslim).

Keempat : Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam, beliau bersabda : "Tidak ada hari yang disambut oleh para hamba melainkan di sana ada dua malaikat yang turun, salah satunya berkata:  "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfaq. Sedangkan (malaikat) yang lainnya berkata: "Ya Allah berikanlah kehancuran kepada orang-orang yang menahan (hartanya)."  (H.R Imam  Bukhari  dan Imam Muslim)

Sungguh janji Allah itu Mahabenar. “Innaka laa tukhliful mii‘aad”. Sungguh Engkau (ya Allah) tidak pernah mengingkari janji. (Q.S Ali Imran 194). Perhatikanlah dua kisah nyata yang mengagumkan  yaitu sedekah yang dapat penggantian langsung dari Allah Ta’ala berikut ini :

Pertama : Bukankah ini lebih baik dari sepotong roti ?
Dari Ibnu Abi Hazim dari bapaknya, dia berkata : Hari itu Aisyah sedang berpuasa dan tidak ada di sisinya kecuali dua potong roti untuk berbuka. Lalu datang orang yang meminta minta, maka diberikanlah oleh Aisyah sepotong roti. 

Kemudian datang lagi orang yang meminta minta, maka Aisyah tetap menyuruh pembantunya agar sisa sepotong roti itu diberikan kepada yang minta minta. Pembantu merasa keberatan untuk memberikannya. Lalu Aisyah memberikanya langsung dari balik hijab. Pembantunya berkata : Wahai Ummul Mu’minin, coba pikirkan, nanti engkau berbuka dengan apa ?. 

Tatkala Aisyah sedang menunggu waktu berbuka, tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya. Aisyah berkata : Siapa di luar ?. Dia menjawab : Aku utusan dari keluarga Fulan. Aisyah menyuruh pembantunya dan berkata : Apabila yang datang seorang budak maka perkenankan dia masuk. Setelah disuruh masuk ternyata utusan tadi membawa daging kambing yang sudah dibakar lengkap dengan rotinya.

Aisyah berkata kepada pembantunya : Coba engkau pikirkan, bukankah ini lebih baik dari roti yang engkau sayangkan tadi ?. Demi Allah, pada hal sebelumnya keluarga si Fulan itu tidak pernah memberikan hadiah kepadaku. (Kitab al Birr wash Shilah, Ibnu Jauzi).

Kedua : Mengutamakan orang lain daripada  diri sendiri.
Syaikh Khalid bin Sulaiman berkata : Ketika aku keluar dari masjid aku melihat seorang wanita bersama anaknya yang memakai pakaian yang sudah lusuh dan robek. Aku kasihan dan merasa iba melihat kondisinya. Tatkala aku memeriksa  kantong bajuku aku tidak mendapati apa apa kecuali hanya 5 rial saja. 

Aku bimbang apakah akan aku berikan kepadanya ataukah untuk anak anakku karena aku tidak mempunyai uang kecuali hanya 5 rial saja. Akhirnya aku membulatkan tekad. Aku putuskan untuk memberikannya kepada wanita dan anak fakir itu, lalu aku pulang kerumah.

Sesampai di rumah ibuku menyambutku lalu berkata : Ambillah amplop ini. Tadi ada si Fulan datang dan memberikannya sebagai hadiah untukmu. Ketika aku membukanya ternyata isinya adalah uang sejumlah 500 rial. Segala puji bagi Allah atas segala karunia-Nya. (Kitab Min ajaib ash Shadaqah).

Kiranya kedua kisah nyata ini memberikan dorongan bagi kita untuk senantiasa membelanjakan sebagian rizki di jalan yang Allah ridha. Wallahu A’lam (681)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar