Minggu, 08 Mei 2016

MUSIBAH DATANG KARENA DOSA MANUSIA



MUSIBAH DATANG KARENA DOSA  MANUSIA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala telah mengharamkan kezhaliman atas diri-Nya dan mengharamkan pula kepada manusia untuk berbuat zhalim. Allah berfirman : “Innallaha laa yazhlimu mitsqala dzarrah.” Sungguh, Allah tidak akan menzhalimi seseorang walaupun sebesar zarrah. (Q.S an Nisa’ 40).

Dari Abu Dzar dari Nabi salallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau meriwayatkan dari Rabbnya bahwa Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman :  “Yaa ‘ibaadii innii haramtu zhulma ala nafsii, wa ja’alatuhu bainahum muharramaa” Wahai sekalian hamba-Ku, Sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman pada diri-Ku dan mengharamkannya pada kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi … (H.R Imam Muslim).

Dari ayat dan hadits ini dapat kita mengambil faedah bahwa musibah musibah yang datang kepada manusia dari dahulu sampai sekarang tidaklah sedikitpun bermakna bahwa Allah Ta’ala menzhalimi hamba hamba-Nya. Tidak, tidak begitu.

Ketahuilah bahwa musibah apapun yang menimpa manusia pada asalnya adalah akibat perbuatan manusia itu sendiri. Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan manusia dalam firman-Nya : “Zhaharal fasaadu fil barri wal bahri bima kasabat aidin naasi liyudziiqahum ba’dal ladzii ‘amiluu la’allahum yarji’uun”. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Q.S. ar Rum  41.

Imam Ibnul Qayyim  menjelaskan : Bahwa yang dimaksud kerusakan dalam ayat ini adalah kekurangan, keburukan dan bencana-bencana yang dimunculkan oleh Allah di muka bumi akibat perbuatan maksiat para hamba-Nya.
Allah Ta’ala berfirman : “Wa maa ashabakum min mushiibatin fabima kasabat aidiikum wa ya’fuu ‘an katsiir”. Dan musibah apa saja yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kesalahanmu). Q.S asy Syuura 30.

Para ulama menjelaskan bahwa kasabat aidiikum, perbuatan tanganmu dalam ayat ini maknanya adalah dosa dosa kalian. 

Imam Ibnul Qayyim al Jauziah berkata : Diantara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan juga mendatangkan bencana atau musibah. Oleh karena itu hilangnya nikmat dari seseorang adalah akibat dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah adalah juga disebabkan dosa (al Jawabul Kafi) 

Ibnu Rajab al Hambali berkata : Tidak disandarkan suatu keburukan  atau kerusakan melainkan pada dosa, karena semua  musibah itu disebabkan dosa. (Latha’if al Ma’arif).

Ibnu Umar berkata, Rasulullah pernah mendatangi kami seraya bersabda : Wahai kaum Muhajirin !. Ada lima perkara yang jika kalian diuji dengannya, namun saya  berharap kalian tidak menemuinya. 

(1) Tidaklah sebuah perbuatan keji nampak di sebuah kaum sehingga mereka  melakukannya terang terangan melainkan akan muncul wabah penyakit tha’un yang belum pernah ada sebelumnya.
 (2) Tidaklah mereka mengurangi takaran dan timbangan melainkan akan ditimpa paceklik dan kesusahan hidup serta zhalimnya penguasa.
 (3) Dan tidaklah mereka menolak membayar zakat melainkan hujan tidak akan turun. Seandainya bukan karena binatang binatang ternak niscaya tidak akan pernah turun hujan.
 (4) Dan tidaklah mereka mengingkari perjanjian Allah dan Rasul-Nya melainkan Allah akan jadikan mereka dikuasai oleh musuh sehingga (musuh) berhasil mengambil sebagian milik mereka, dan
(5) Tidaklah para pemimpin meninggalkan berhukum dengan kitab Allah serta memilih milih apa yang diturunkan oleh-Nya, melainkan Allah akan jadikan kehancuran mereka (sebab pertikaian) antara mereka sendiri. (H.R Ibnu Majah, al Baihaqi dan al Bazzar).

Itulah sabda Rasulullah yang memberikan peringan dengan beberapa contoh kemaksiatan yang berujung kepada musibah bagi manusia.

Sungguh saat ini keadaan sangat memprihatinkan. Perbuatan dosa dan maksiat sudah semakin menjadi jadi. Perhatikanlah dosa apa yang tidak dilakukan manusia saat ini. Mulai dari dosa yang kecil sampai kepada dosa paling besar yaitu  menyekutukan Allah atau melakukan kesyirikan serta perdukunan. Zina, homoseks, judi, minum khamer, pembunuhan  sudah terjadi di mana mana. Penipuan, perampokan, korupsi dan yang lainnya bisa disaksikan terjadi di setiap waktu.

Ketahuilah kalau maksiat ini terus berlanjut maka musibah belum akan berhenti. Musibah akan terus mendatangi manusia sampai manusia bertaubat dengan sebenar benar taubat.  

Ali bin Abi Thalib berkata : “Maa nuzzila balaa-un illaa bidzambin wa laa rufi’a balaa-un illa bitaubah” . Tidaklah musibah itu turun melainkan karena dosa. Karenanya tidaklah bisa musibah itu hilang melainkan juga dengan taubat. (al Jawabul Kafi).

Oleh karena ini bersegeralah bertaubat. Sungguh sangatlah banyak ayat al Qur-an dan sabda Rasulullah yang menyuruh hamba hamba-Nya yang berdosa untuk segera bertaubat dan Allah akan mengampuni dosanya. Diantaranya adalah : 

Allah berfirman : “Watuubuu ilallahi jamii’an aiyuhal mu’minuuna la’allakum tuflihuun”. Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, hai orang orang yang beriman, agar kamu beruntung (Q.S an Nuur 31).

Allah berfirman : “Yaa aiyuhal ladziina aamanuu tuubuu ilallahi taubatan nashuuha”. Wahai orang orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nashuha (sebenar benar taubat) Q.S at Tahrim 8.

Allah berfirman : “Qul yaa ‘ibaadiyal ladziina asrafuu ‘alaa anfusihim laa naqnathuu min rahmatillah, innallaha yaghfirudz dzunuuba jamii’aa, innahu huwal ghafuurur rahiim”. Katakanlah : Wahai hamba hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri !. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa dosa semuanya. Sungguh Dialah yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S az Zumar 53). 
 
Dari Abu Musa ‘Abdillah bin Qais al Asy’ari, dari Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda : Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat pelaku maksiat pada siang hari. Dan Dia  membentangkan tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat pelaku maksiat pada malam hari, sampai matahari terbit dari tempat terbenamnya. (H.R Imam Muslim).

Oleh karena itu wahai hamba Allah yang melampaui batas mari sama sama kita   bertaubat dengan sebenar benar taubat dan juga  bermohon  kepada Allah agar kita semua djauhi dari berbagai musibah dan ujian. 

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (659)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar