Minggu, 22 Mei 2016

BERTERIMA KASIH TERHADAP KEBAIKAN MANUSIA



BERTERIMA KASIH TERHADAP KEBAIKAN MANUSIA

Oleh Azwir B. Chaniago

Dalam surat an Nahal 90 Allah Ta’ala telah menyuruh manusia untuk berbuat kebaikan dan sekali gus melarang manusia untuk berbuat keji dan mungkar. “Innallaha ya’muru bil a’dli wal ihsaan, wa-itaa- idzil qurba wa yanhaa ‘anil fahsyaa-i  wal munkari wal baghyi. Ya’izhukum la’alakum tadzakkaruun” Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Sungguh Allah telah sangat banyak  berbuat baik kepada hamba hamba-Nya dan Allah memerintahkannya untuk berbuat baik pula. Allah berfirman : “Wa ahsin kamaa ahsanallahu ilaika” Berbuat  baiklah (kepada manusia) sebagai mana Allah telah berbuat baik kepadamu. (Q.S al Qashash 77).

Oleh karena itu berusahalah untuk selalu berbuat baik kepada sesama. Diantara bentuk perbuatan baik kepada manusia bisa berupa harta, tenaga, perlindungan, ilmu, nasehat dan yang lainnya.

Terkadang kita memang menghadapi orang orang yang tidak suka berterima kasih atas kebaikan orang lain. Mungkin karena kebaikan yang diterimanya tidak seperti yang diharapkan. Bisa jadi juga sebagaimana difirmankan Allah Ta’ala dalam beberapa ayat al Qur-an bahwa memang sedikit sekali manusia yang bersyukur.

Allah berfirman : “Innallaha ladzuu fadhlin ‘alan naasi wa lakin aktsaran naasi laa yasykuruun”. Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur.(Q.S al Baqarah 243).

Allah berfirman : “Wa huwal ladzii ansya-alakumus sam’a wal abshaara wal af-idatun, qaliilan maa tasykuruuun”. Dan Diala yang telah menciptakan bagimu pendengaran,penglihatan dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.   (Q.S al Mu’minun 78). 

Ketahuilah bahwa Rasulullah telah mengingatkan kita untuk senantiasa berterima kasih kepada orang orang yang telah berbuat baik kepada kita. Rasulullah bersabda : “Man laa yasykurun naasa laa yasykurullaha” Barang siapa tidak berterima kasih kepada manusia maka ia tidak bersyukur kepada Allah. (H.R Imam at Tirmidzi dari Abu Hurairah).

Abdurra’uf al Munawi dari Ibnul Arabi, dia berkata : Tidaklah orang itu bersyukur kepada Allah Ta’ala melainkan bila dia berterima kasih kepada manusia. Sementara itu makna Allah bersyukur kepada manusia adalah Allah Ta’ala memuji orang yang berbuat kebaikan dan memberi nikmat yang tidak terputus (Faidhul Qadir).

Al Khaththabi berkata : Hadits ini mengandung dua makna. (1) Orang yang kebiasaannya mengingkari kebaikan manusia dan tidak mau berterima kasih kepada orang yang berbuat baik, biasanya dia menginngkari nikmat Allah dan tidak mau bersyukur. (2) Allah Ta’ala tidak mau menerima kesyukuran hamba kepada-Nya jika dia tidak berterima kasih kepada orang yang berbuat kepadanya dan mengingkari kebaikan orang lain. (Tuhfatul Ahwadzi). 

Rasulullah memberi nasehat kepada kita untuk senantiasa membalas kebaikan orang lain seberapa mampu, yaitu sebagaimana sabda beliau dari Jabir bin Abdullah : “Barangsiapa diberi sesuatu lalu ia menerimanya, hendaknya ia memberi balasan. Bagi yang tidak dapat (memberi balasan) maka hendaklah memuji maka berarti ia telah bersyukur. Dan barangsiapa yang menutup nutupinya maka ia telah kufur (tidak pandai bersyukur). H.R at Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Semoga kita semua selalu berusaha menjadi orang yang tidak pernah lalai untuk berterima kasih terhadap kebaikan orang lain. Wallahu A’lam. (672)

        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar