Jumat, 06 Mei 2016

JAGALAH ALLAH NISCAYA ALLAH MENJAGAMU



JAGALAH ALLAH NISCAYA ALLAH MENJAGAMU

Oleh : Azwir B. Chaniago

Judul tulisan ini adalah potongan dari sebuah hadits yang agak panjang, diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas. Rasulullah bersabda : “Yaa ghulaamu, inni u’allimuka kalimaatin, ihfazhillaha yahfazhka, ihfazhillaha tajidhu tujaahaka” Wahai anak muda, aku akan mengajarimu beberapa kalimat : Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya dihadapanmu ….(H.R at Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih).

Hadits ini adalah nasehat dari Rasulullah kepada Ibnu Abbas yang saat itu baru menginjak usia baligh yaitu pada umur 15 atau 16 tahun sehingga disebut ghulam atau anak muda.

 Dalam potongan hadits ini, ada dua nasehat penting yang disampaikan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam kepada Ibnu Abbas yaitu :

Pertama : “Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu”. Ini adalah kalimat yang agung dan tinggi. Jagalah (Allah) artinya jagalah batasan batasan serta syariat Allah dengan melaksanakan perintah perintah dan menjauhi larangan larangan-Nya. Demikian pula dengan mempelajari agama-Nya, sehingga dengannya engkau  beribadah dan bermuamalah (berinteraksi dengan orang lain) dan engkau mendakwahkannya di jalan Allah.

Jagalah Allah, niscaya Dia menjaga agamamu, keluargamu, hartamu dan dirimu karena Allah membalas orang orang yang telah berbuat baik, dengan kebaikan-Nya. Allah berfirman : “Hal jazaa-ul ihsan illal ihsaan” Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula (Q.S ar Rahmaan 60).

Dan yang paling penting dari penjagaan Allah terhadap seseorang adalah penjagaan-Nya atas agamanya dan menyelamatkannya dari kesesatan, karena jika seseorang diberi petunjuk maka Allah Ta’ala akan menambahkan petunjuk-Nya, Allah Ta’ala berfirman : Walladziinah-tadau zaadahum hudan wa aataahum taqwaahum”. Dan  orang orang yang mendapat petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberi mereka (balasan) ketakwaannya. (Q.S  Muhammad 17). 

Jadi, dari keterangan ini diketahui bahwa orang yang tidak menjaga Allah, maka ia tidak berhak mendapatkan penjagaan-Nya. Sehingga dalam hal ini ada dorongan (bagi seseorang)  untuk selalu menjaga batasan batasan Allah Ta’ala.  
  
Kedua : “Jagalah Allah maka engkau akan mendapati-Nya dihadapanmu”  Maknanya adalah bahwa Allah akan selalu membimbing dan menunjuki hambanya kepada setip kebaikan dan memudahkan untuk melakukannya serta menghindarkan dari segala keburukan.
Terlebih lagi jika menjaga-Nya dengan memohon pertolongan-Nya. Jika seseorang memohon pertlongan Allah dan bertawakal kepada-Nya, cukuplah Allah baginya (yang akan memberikan semua yang diinginkannya) dan dia tidak memerlukan pertolongan siapapun selain-Nya. (Lihat Syarah Hadits Arba’in an Nawawiyah, Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin).

Ketahuilah bahwa sahabat dan orang orang shalih senantiasa berusaha menjaga (agama) Allah sehingga mereka selalu mendapatkan kebaikan yang banyak  yaitu : (1) Selalu dijaga Allah dan (2) Selalu ditolong dan dilindungi Allah.

Mari kita lihat bagaimana penjagaan dan pertolongan Allah kepada sahabat, diantaranya kepada Abdurrahman bin ‘Auf yang selalu menjaga Allah. Dia adalah termasuk delapan orang yang pertama tama masuk Islam yaitu diajak oleh Abu Bakar ash Shiddiq. Pada saat datang perintah hijrah dari Makah ke Madinah maka tanpa ragu sedikitpun, dia langsung berhijrah. 

Hartanya yang banyak jatuh ketangan kafir Quraisy sedangkan bisnisnya yang begitu besar dan menguntungkan di Makah juga ditinggalkan demi menjaga (agama) Allah. Lalu Allah Ta’ala menjaga dirinya, menjaga agamanya dan memberinya berbagai kebaikan.

Di Madinah   Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa’ad bin Rabi’. Sebagaimana diceritakan oleh Anas bin Malik bahwa  setelah dipersaudarakan dengan Sa’ad maka Sa’ad berkata  kepada Abdurrahman : Saudaraku, aku seorang terkaya di Madinah. Ambillah separuh hartaku yang kau suka, aku juga memiliki dua istri, pilih satu yang kau suka, dan nikahilah! Lalu Abdurrahman bin Auf menjawab : Semoga Allah melimpahkan berkahNya padamu juga pada keluarga dan hartamu. Saya hanya bermohon agar ditunjukkan arah pasar

Sa'ad kemudian menunjukkan padanya di mana letak pasar. Maka mulailah Abdurrahman berdagang di sana. Belum lama menjalankan usaha dagangnya di pasar Madinah, ia berhasil mengumpulkan uang yang cukup dan juga ingin  menikah. Ia pun mendatangi Rasulullah seraya berkata : Saya ingin menikah, ya Rasulullah," katanya. “Apa mahar yang akan kau berikan pada istrimu” ?, tanya Rasulullah Salallahu ‘alahi Wasallam. Abdurrahman menjawab : Emas sebesar biji kurma. Lalu Rasulullah merestuinya dan menyuruh untuk mengadakan walimah meskipun dengan memotong seekor kambing.

Jadi Allah Ta’ala telah  menjaga dan menolong Abdurrahman bin ‘Auf sehingga dia menjadi pembela Islam dalam berbagai peperangan dan memiliki harta yang banyak yang sebagian besarnya digunakan untuk perjuangan menegakkan Islam dan membantu orang orang yang membutuhkan.

Oleh karena itu jagalah (agama) Allah niscaya Allah akan menjaga kita. Sungguh ini adalah salah satu cara terbaik untuk mendapat penjagaan dan pertolongan-Nya.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (657). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar