Kamis, 12 Mei 2016

KENAPA HATI MANUSIA ADA PENYAKITNYA



KENAPA HATI MANUSIA ADA PENYAKITNYA ??

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta’ala telah menciptakan tubuh manusia beserta  anggota tubuhnya yang lengkap dan sempurna. Setiap anggota tubuh mempunyai peruntukan atau kegunaan dan fungsi masing masing yang berbeda. 

Semuanya secara fisik dalam keadaan sehat namun pada satu saat bisa mengalami sakit. Jika pada suatu ketika anggota tubuh manusia itu tidak berfungsi sebagaimana peruntukannya maka yang demikian disebut sakit. Diantara contohnya telinga yang diperuntukan untuk mendengar dan suatu pada suatu saat tidak bisa melakukan fungsinya untuk mendengar maka itu disebut sakit. Kaki yang fungsi utamanya untuk berjalan lalu pada satu saat tidak bisa digunakan untuk berjalan itu juga disebut sakit.

Bahkan orang berilmu ada yang menjelaskan bahwa telinga yang tidak suka mendengar kebaikan dan nasehat itu tandanya juga berpenyakit. Begitupun kaki yang selalu berjalan menuju kepada keburukan dan kemaksiatan itu secara maknawi juga disebut berpenyakit.

Ketahuilah bahwa sebenarnya hati juga bisa berpenyakit dan ini termasuk yang berbahaya. Sebagaimana organ  tubuh lainnya maka hati yang berpenyakit akan terlihat dari ketidak mampuannya dalam melaksanakan fungsinya secara benar. Diantaranya adalah : (1) Tidak mengenal Allah Ta’ala. (2) Tidak mencintai-Nya melebihi selain-Nya. (3) Tidak melaksanakan perintah-Nya.

Jadi seseorang yang tidak mengenal Allah dengan benar, tidak mencintai Allah sebagaimana mestinya dan mengabaikan perintah dan larangan-Nya maka itulah keadaan yang menunjukkan bahwa hatinya sedang sakit.

Lalu kenapa hati manusia bisa berpenyakit ?. Diantara penyebabnya adalah :

Pertama : Melakukan kesyirikan.
Perbuatan syirik adalah dosa besar paling besar karena mempersekutukan Allah Ta’ala dengan makhluknya. Ini adalah kezhaliman yang besar. Allah berfirman : “Yaa bunaiya laa tusyrik billahi, innasya syirka lazulmun ‘azhiim”. (Ketika Lukman memberi pelajaran kepada anaknya) : Wahai anakku ! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar benar ke zhaliman yang besar (Q.S Lukman 13).

Seorang haruslah menjauhkan diri sejauh jauhnya terhadap berbagai kesyirikan.Ini  akan mendatangkan penyakit yang parah dihatinya karena dia telah menempatkan makhluk sebagai tandingan bagi Allah Ta’ala.

Kedua : Melakukan dosa dan maksiat.
Bermaksiat kepada Allah Ta’ala dan berlaku buruk kepada makhluk-Nya adalah penyebab hati menjadi sakit. Jika maksiat dilakukan terus menerus maka penyakitnya semakin parah bahkan bisa membuat hati itu mati.

Imam Ibnul Qayyim berkata : Dampak buruk maksiat adalah melemahnya hati. Ini adalah perkara yang tampak dengan jelas. Bahkan akan senantiasa memperlemahnya. Hingga berhasil memadamkan cahaya hati secara keseluruhan. (Kitab Ad Daa’ wa ad Dawaa’).

Ketiga : Lalai dalam berdzikir.
Tidak diragukan bahwa hati seseorang bisa berpenyakit karena lalai dalam mengingat Allah Ta’ala. Sungguh hati menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ini sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya : “Alla bidzikrillahi tathma-innull quluub”. Ketahuilah bahwa hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. (Q.S ar Ra’du 28). 

Oleh karena itu seorang hamba tidak akan pernah melalaikan berdzikir mengingat Allah sehingga hatinya menjadi tenang dan hati yang tenang adalah hati yang tiada penyakit padanya.

Keempat : Lalai belajar ilmu yang bermanfaat.
Ilmu adalah petunjuk dan penerang bagi hati seorang hamba. Dengan ilmu bisa dibedakan mana yang benar mana yang bathil, mana yang halal dan mana yang haram. Jika seseorang tidak mampu membedakan yang halal dan yang haram itulah tanda hatinya berpenyakit. Selain itu, jika lalai dalam belajar ilmu yang bermanfaat maka hatinya akan terisi dengan ilmu yang buruk dan ini memiliki potensi pula untuk membuat hati menjadi sakit.  

Oleh karena itu carilah waktu dan kesempatan untuk selalu menimba ilmu yang bermanfaat sehingga menjadi benteng bagi penyakit hati.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam (660)
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar