Rabu, 16 Maret 2016

MANUSIA SANGAT BUTUH KEPADA ALLAH TA'ALA



MANUSIA SANGAT BUTUH KEPADA ALLAH TA’ALA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh manusia itu adalah makhluk yang sangat fakir yaitu sangat butuh kepada Allah Ta’ala Yang Mahakaya. Semua makhluk meminta segala sesuatu kepada-Nya. Allah berfirman : “Allahush shamad”. Allah tempat meminta segala sesuatu (Q.S al Ikhlas 2).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin menjelaskan bahwa : Makna yang mencakup (tentang ayat ini) ialah Dia mempunyai sifat yang sempurna dan seluruh makhluk butuh kepada-Nya.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa as Shamad ialah Yang Sempurna KeilmuanNya, Yang Sempurna Kesantunan-Nya, Yang Sempurna keagungan-Nya, Yang Sempurna Kekuasaan-Nya. Ini artinya Allah Ta’ala tidak membutuhkan makhluk karena Dia Maha Sempurna. Dan  juga tertera dalam tafsir bahwasanya ash Shamad ialah menangani semua urusan makhluk-Nya. Artinya bahwa semua makhluk sangat bergantung kepada Allah Ta’ala. (Tafsir Juz ‘Amma, Syaikh Utsaimin).

Dalam surat Fathir ayat 15 Allah Ta’ala menjelaskan pula bahwa manusia (sangat) butuh kepada Allah, yaitu sebagaimana firman-Nya  : “Yaa aiyuhan naasu antumul fuqaraa-u ilallahi, wallahu huwal ghaniyul hamiid”. Wahai manusia !. Kamulah yang butuh kepada Allah dan Allah, Dialah Yang Mahakaya lagi Maha terpuji”.

Tentang ayat ini, Syaikh as Sa’di berkata : Allah Ta’ala mengalamatkan firman-Nya kepada seluruh manusia. Memberi tahu mereka tentang kondisi dan sifat mereka. Dan sesungguhnya mereka benar benar butuh kepada Allah Ta’ala dari segala segi.

Mereka butuh diciptakan, kalau bukan Allah Ta’ala menciptakan mereka tentu mereka tidak ada. Mereka juga utuh untuk dibekali dengan kekuatan, dan anggota tubuh. Kalau saja Allah tidak memberikannya kepada mereka tentu mereka tidak bisa melakukan suatu pekerjaan apa pun.

Jadi manusia sangat fakir yakni butuh secara dasar kepada-Nya dengan segala arti kefakiran. Sama saja apakah mereka menyadari akan sebagian kefakiran itu ataukah tidak. Akan tetapi orang yang mendapat taufik diantara mereka yaitu yang selalu merasakan kefakiran dirinya dalam setiap keadaan dalam permasalahan dunia dan agamanya.

Mereka merendahkan diri dan memohon kepada-Nya untuk tidak diserahkan kepada dirinya sendiri sekejap mata pun. Dan memohon kepada-Nya agar diberi pertolongan atas segala urusannya dan dia merasakan makna seperti ini dalam setiap saat.  Orang seperti ini pantas mendapat pertolongan yang sempurna dari Allah Ta’ala sesembahannya Yang lebih sayang kepadanya daripada seorang ibu terhadap anaknya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Oleh karena itu seorang hamba wajiblah baginya untuk  tidak  pernah lalai sedikitpun memuji Allah Ta’ala dalam setiap keadaan dan senantisa bersyukur kepada-Nya dengan sebesar besar syukur atas segala nikmat-Nya.

Insya Allah bermanfaat bagi kita semua. Wallahu A’lam (603)

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar