Senin, 28 Maret 2016

BERSUNGGUH SUNGGUHLAH MENJAGA SHALAT



BERSUNGGUH SUNGGUHLAH MENJAGA  SHALAT FARDHU

Oleh : Azwir B. Chaniago

Makna dan hakikat shalat
Menurut ilmu fiqih, shalat adalah suatu ibadah berupa perbuatan, gerak dan ucapan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, sesuai ketentuan, dengan cara-cara yang ditetapkan  syari’at Islam.

Hakikat shalat adalah merupakan salah satu bentuk komunikasi langsung dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang didalamnya memuat puji-pujian, janji untuk taat dan doa yang dimohon untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat  dengan merendahkan diri serta tunduk dihadapanNya.

Shalat adalah urusan yang sangat besar.
Sungguh shalat adalah urusan yang sangat besar bagi seorang hamba. Imam Ibnul Qayyim dalam kitabnya ash Shalah mengatakan: 

Pertama : Umat Islam tidaklah berselisih pendapat bahwa siapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja adalah termasuk dosa besar yang paling besar.
Kedua : Bahwa dosanya (menginggalkan shalat) lebih besar disisi Allah dari pada membunuh jiwa, mengambil harta (tanpa hak), dosa zina, mencuri dan minum khamar.
Ketiga : Dan sesungguhnya dia (orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja) akan berhadapan dengan siksa Allah dan kemurkaanNya serta kehinaan di dunia dan di akhirat. 

Sungguh shalat adalah amal yang pertama kali akan dihisab di akhirat kelak. Diriwayatkan dari Syuraik dan Ashim dan Abi Wail dari Abdullah dia berkata, Rasulullah bersabda : “Awwalu yuhasabu bihil ‘abdush shalaah.” Amalan pertama yang akan dihisab dari  seorang hamba adalah shalat. (H.R an Nasa’i dan ath Thabrani).

Shalat adalah cahaya dan keselamatan di hari Kiamat.
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang menjaga shalat maka baginya cahaya, dalil dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang tidak menjaganya maka dia tidak memiliki cahaya, dalil dan keselamatan. Dia pada hari kiamat akan berkumpul bersama Qarun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Khalaf” (H.R Imam Ahmad).

Dalam hadits ini, Rasulullah menyebutkan empat tokoh yang durhaka. Mereka adalah gembong gembong dalam kekufuran. Memang manusia yang melalaikan shalat biasanya karena disibukkan oleh harta, kekuasaan atau kerajaan, kementrian atau jabatan dan pekerjaannya. 

Imam Ibnul Qayyim berkata : Barangsiapa yang disibukkan oleh hartanya maka dia bersama Qarun, dengan kerajaannya maka dia bersama Fir’aun, dengan kementeriannya maka dia bersama Hamam dan oleh pekerjaannya maka dia akan bersama Ubai bin Khalaf.

Oleh sebab itu mari kita jaga shalat kita dengan sungguh sungguh, terutama sekali shalat yang fardhu dan juga ditambah dengan shalat shalat sunnah. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (620)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar