Sabtu, 12 Maret 2016

JANGAN MAU TINGGAL SATU RUMAH DENGAN SYAITHAN



JANGAN MAU TINGGAL SATU RUMAH DENGAN SYAITHAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta’ala telah mentakdirkan bahwa manusia itu memiliki musuh yang bernama syaithan. Allah berfirman : “Innasy syaithaana lil insaani ‘aduwwun mubiin”. Sesungguhnya , syaithan adalah musuh yang nyata bagi manusia. (Q.S al Isra’ 53).

Lalu Allah mengingatkan agar memperlakukan syaithan, yang musuh manusia itu, sebagai musuh.  Allah berfirman : “Innasy syaithana lakum ‘aduwwun, fattakhidzuuhu ‘aduwwan. Innama yad’uu hizbahuu li yakuunuu min ash-habis sa’iir” Sungguh, syaithan itu musuh bagimu maka perlakukanlah dia sebagai musuh, karena sesungguhnya syaithan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang bernyala nyala (Q.S Faatir 6).

Syaikh as Sa’di berkata : Hendaknya permusuhan syaithan kepada kalian menjadi perhatian. Jangan kalian meremehkan serangan serangan (musuh ini) yang bisa terjadi setiap waktu. Sebab syaithan bisa melihat kalian dan kalian tidak bisa melihatnya. Dan dia selalu mengintai kalian.  (Kita Tafsir Taisir Kariimir Rahman) 
 
Oleh sebab itu maka kita harus  berusaha untuk menutup pintu pintu syaithan yang akan memasuki diri kita bahkan kita harus menutup pintu pintu rumah kita agar syaithan tidak masuk. Kalau syaithan dibiarkan masuk ke rumah kita berarti kita akan tinggal dalam satu rumah dengan musuh. Bukan saja musuh kita tapi musuh nenek moyang kita yang terusir dari surga akibat ulah syaithan. Tentu sangatlah tidak layak kalau musuh dibiarkan masuk ke rumah kita sendiri.

Sebenarnya syaithan tidak punya hak masuk ke rumah kita  karena :
(1) Kita tidak pernah berkongsi dengan syaithan untuk mendapatkan rumah tempat tinggal apakah dengan cara membeli atau mengontrak. Tapi yang namanya syaithan akan berusaha masuk tanpa diizinkan. 

(2) Kalau syaithan tinggal serumah dengan kita pastilah dia akan mendatangkan mudharat kepada kita karena dia adalah musuh. Dan dia sudah berjanji untuk menyesatkan kita. Bahkan sudah terbukti bahwa syaithan telah menyesatkan banyak manusia.

Allah berfirman :  “Walaqad adhalla minkum jibilan kasyiira, afalam takuunuu ta’qiluun” Dan sungguh (syaithan itu) telah menyesatkan sebagian besar diantara kamu. Maka apakah kamu tidak mengerti ? (Q.S Yaasin 62). 

Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al Jibrin mengingatkan kita bahwa : Syaithan dengan berbagai cara mengajak manusia kepada keburukan. Dan sedikit yang bisa selamat dari musuh yang bernama syaithan ini, kecuali orang orang mukmin yang ikhlas. 

(3) Andaikata syaithan berada di rumah kita maka dia bukan  untuk numpang tidur atau sekedar bermalam tapi terus mengganggu dengan menyesatkan penghuni rumah. Ketahuilah bahwa syaithan itu tidak pernah tidur. Imam Hasan al Bashri pernah ditanya : Apakah syaithan itu tidur ?. Dijawab : Kalau syaithan itu tidur maka kita bisa beristirahat sejenak (dari gangguannya).  

Sungguh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya telah mengajarkan kepada kita cara cara yang sangat baik agar syaithan tidak berada di rumah kita karena orang yang berakal (sehat) pastilah tidak mau tinggal bersama syaithan dalam satu rumah. Diantara cara yang sangat baik untuk kita perhatikan agar syaithan pergi dari rumah   adalah :

Pertama :  Mengucapkan salam ketika memasuki rumah.
Allah Ta’ala berfirman : “Faidzaa dakhaltum buyuutan fashallimuu ‘alaa anfusakum tahiyatan min ‘indillahi mubaarakatan thaiyibatan”. Apabila kamu memasuki rumah rumah hendaklah kalian memberi salam kepada dirimu sendiri dengan salam yang ditetapkan  dari sisi Allah yang diberi berkah lagi baik. (Q.S an Nuur 61). 

Rasulullah bersabda : “Tiga orang yang dijaga oleh Allah Ta’ala (Rasulullah menyebutkan yang ketiga adalah) … orang yang masuk rumahnya dengan mengucapkan salam … (H.R Abu Dawud  dan sanadnya dinilai shahih oleh al Hakim).
Dari Ibnu Umar, jika di rumah itu tidak ada orang maka kalimat salamnya adalah : “Assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish shaalihiin”. Salam sejahtera atas kami dan para hamba Allah yang shalih. (Dirirwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad). 

Kedua : Mengucapkan basmalah saat masuk rumah.
Bacaan basmalah sangatlah dianjurkan ketika memasuki rumah. Ini bermanfaat agar syaithan tidak menjadikan rumah kita sebagai tempat tinggalnya. Rasulullah bersabda : “Apabila seseorang memasuki rumahnya dan berdzikir kepada Allah (dengan membaca basmalah) tatkala masuk (rumah) dan makan, syaithan akan berkata (kepada teman temannya, pen.) : Kalian tidak mendapatkan tempat menginap dan makan malam (di rumah ini).

Dan jika dia masuk namun tidak membaca basmalah, syaithan akan berkata (kepada teman temannya, pen.) : Kalian mendapatkan tempat menginap.. Dan jika dia tidak membaca basmalah sebelum makan, niscaya syaithan  akan berkata : Kalian mendapatkan tempat menginap dan makan malam”. (H.R Imam Muslim dari Jabir bin Abdullah).

Ketiga : Mengucapkan basmalah ketika menutup pintu dan  peralatan rumah.
Diantara cara agar syaithan tidak menginap di rumah kita adalah dengan membaca basmalah pada saat menutup pintu menjelang malam dan juga pada saat menutup bejana, teko, tempat minum dan yang semisalnya.

Rasulullah bersabda :  : “Jika hari mulai gelap tahanlah anak anak kalian (agar tidak keluar rumah) karena saat itu syaithan berkeliaran. Jika telah lewat sebagian malam biarkanlah mereka. Tutuplah pintu pintu dan ucapkanlah basmalah karena sesungguhnya syaithan tidak akan bisa membuka pintu yang tertutup. Tutuplah teko kalian dan ucapkanlah basmalah. Tutupilah bejana kalian walaupun dengan meletakkan sesuatu di atasnya dan bacalah basmalah. Matikan lampu kalian. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Jabir bin Abdullah).

Keempat : Memakmurkan rumah dengan ibadah termasuk membaca al Qur an.
Diantara cara yang sangat baik untuk mengusir syaithan agar tidak bermalam di rumah kita adalah memperbanyak ibadah dan membaca al Qur-an. Ketahuilah bahwa syaithan tidak akan mendekat jika di rumah dibacakan ayat ayat al Qur-an. Bahkan syaithan syaithan yang telah berada didalam rumah akan lari keluar.

Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah telah menulis kitab dua ribu tahun sebelum diciptakan-Nya langit dan bumi. Dia turunkan darinya dua ayat yang dijadikan sebagai penutup surat al Baqarah. Tidaklah dibaca di suatu rumah selama tiga malam melainkan syaithan tidak akan mendekatinya. (H.R at Tirmidzi dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Rasulullah bersabda : “Laa taj’aluu buyuutakum maqaabira !. Innasy syaithaana yanfiru min baitiladzi tuqra-uu fiihi suratul baqarah”. Janganlah kalian jadikan rumah kalian (seperti) kuburan. Sesungguhnya syaithan lari dari rumah yang didalamnya dibacakan surat al Baqarah. (H.R Imam Muslim dari Abu Hurairah). 

Syaikh al Mubaarakfuri berkata : Hadits ini mendorong kita untuk memperbanyak ibadah di rumah terutama shalat yang hukumnya sunnah dan membaca al Qur an. Supaya rumah kita tidak mirip kuburan atau jasad yang mati.

Rasulullah sangat menganjurkan kita untuk melakukan sebagian ibadah shalat di rumah yaitu shalat shalat sunnah. Beliau bersabda : ”Ij’aluu fii buyuutikum min shalaatikum, wa laa tattakhidzuu haa qubuuraa”. Lakukan sebagian shalat kalian di rumah kalian. Jangan jadikan rumah kalian kuburan. (H.R Imam Bukhari Ibnu Umar).dari

Beliau juga bersabda : “Khairu shalaati mar-i fii baitihi illal maktuubah”. Sebaik baik shalat seseorang adalah yang dilakukan di rumahnya kecuali shalat wajib (H.R Ibnu Khuzaimah dari Zaid bin Tsabit).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.   (599).                   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar