Sabtu, 26 Maret 2016

ADA HIKMAH DAN KEBAIKAN DIBALIK MUSIBAH



ADA HIKMAH DAN KEBAIKAN DIBALIK MUSIBAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Selama hidup di dunia manusia pastilah akan diuji. Ujian itu bisa datang terhadap dirinya, keluarganya, hartanya dan yang lainnya.  Allah berfirman : “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar”.  (Q.S al Baqarah 155). 

Alllah berfirman : “Ahasibannasu aiyutrakuu an yaquuluu aamannaa wahum la yuftanuun”. Apakah manusia mengira mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan beriman, dan mereka tidak diuji ? (Q.S al Ankabuut 2).

Syaikh as Sa’di dalam menafsirkan ayat ini, antara lain menjelaskan bahwa : Dia (Allah) akan menguji mereka dengan kesenangan dan kesengsaraan hidup, kesulitan dan kemudahan, hal hal yang membuat semangat dan yang membenci, kekayaan dan kefakiran, dengan penguasaan musuh musuh terhadap mereka pada saat tertentu serta berbagai cobaan lainnya. Sesungguhnya, kata beliau, ujian dan cobaan bagi jiwa tak obahnya seperti alat tempa besi yang memisahkan karat dan besi. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Ketahuilah bahwa seorang yang beriman ketika mendapatkan musibah dia bersabar, tidak mengeluh apalagi berputus asa,  maka itu adalah alamat bahwa Allah menghendaki kebaikan baginya. 

Rasulullah bersabda : “Man yuridillahu bihi khairan yushib minhu”. Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya. (H.R Imam Bukhari).

Lalu ada yang bertanya : Mengapa orang yang didatangi musibah ada kebaikan padanya. ?. Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala menimpakan musibah kepadanya karena Allah Ta’ala menginginkan untuk menghapus dosanya di dunia sehingga pada saat meninggal dia sudah bersih dari dosa.

Rasulullah bersabda : “Jika Allah menghendaki kebaikan pada hamba-Nya maka Dia akan menyegerakan siksa kepadanya di dunia. Dan jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya maka Dia akan menahan (menangguhkan) siksaan itu hingga Allah melakukannya pada hari Kiamat kelak” (H.R at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Rasulullah bersabda : “Tidaklah seorang Muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesedihan, gangguan, kegundah gulanaan hingga duri yang menusuknya melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan kesalahannya”  (H.R Imam Bukhari dari Abu Hurairah).

Oleh karena itu adalah menjadi kewajiban seorang hamba yang beriman yang jika pada suatu waktu mendapat musibah maka haruslah dia bersabar  sehingga musibah itu mendatangkan kebaikan bagi dirinya. Sungguh kesabaran adalah salah satu nikmat yang besar. Rasulullh bersabda : “Wa maa a’tiya ahadun syai-an huwa khairun wa ausa’u minash shabri”. Tidaklah seseorang diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih luas dari pada kesabaran.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam (615)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar