Kamis, 23 Oktober 2014

TIGA MACAM KEZHALIMAN



TIGA MACAM  KEZHALIMAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Muqaddimah.
Diantara kelakuan buruk yang terkadang diamalkan sebagian manusia adalah berbuat kezhaliman. Pada hal Allah mengharamkan kezhaliman atas diriNya dan mengharamkan pula kepada manusia.

Allah berfirman : “Walaa tarkanuu ilalladzina zhalamuu fatamassakumun naaru … “ Dan janganlah kamu cenderung kepada orang orang yang zhalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka. (Q.S Hud 113).

Imam al Baghawi menerangkan bahwa : Ayat ini bisa dikatakan sebagai ayat yang paling keras tentang larangan dan ancaman  terhadap perbuatan zhalim.

Rasulullah bersabda : “Ittaquzh zhulma. Fainna zhulma zhulumaatun yaumal qiyaamah….” Takutlah kalian terhadap kezhaliman karena kezhaliman merupakan kegelapan pada hari Kiamat kelak … ( H.R Imam Muslim). 

Makna zhalim.
Kezhaliman menurut para  pakar bahasa adalah bermakna meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya.
Imam al Kafawi berkata : Kezhaliman adalah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya, mengambil hak orang lain serta melampaui hak-hak Allah. 

Tiga  macam kezhaliman.   
Ada tiga tempat manusia melakukan kezhaliman  yaitu :

Pertama : Berbuat zhalim kepada Allah.
Berbuat zhalim  kepada Allah adalah jika Dia tidak disyukuri tapi dikufuri. Dan yang lebih berat lagi adalah berbuat kesyirikan yaitu menyamakan kedudukan Allah dengan makhluk sehingga  ada diantara manusia yang  beribadah kepada makhluk. Ini berarti tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya karena beribadah hanyalah kepada Allah semata bukan kepada selainNya. 

Imam Ibnul Qayyim berkata  : Kezhaliman yang tidak diampuni oleh Allah adalah perbuatan syirik kepada-Nya. 
  
Allah berfirman : “Inna syirka lazhulmun ‘azhiim” Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar benar kezhaliman yang sangat besar.(Q.S Lukman  13).

Kedua : Berbuat zhalim kepada diri sendiri.
Sungguh Allah Taa’ala tidak menzhalimi hambaNya. Tapi ternyata manusia itu yang banyak berbuat zhalim kepada dirinya. Diantaranya adalah  melanggar batas batas Allah dan melakukan kemaksiatan yang pasti mendatangkan keburukan bagi dirinya.
Sungguh Allah telah berfirman : …Faminhum zhaalimum linafsihi … Diantara mereka ada yang menzhalimi diri mereka sendiri… (Q.S Fathir 32). 

Imam Ibnul Qayyim berkata bahwa kezhaliman manusia terhadap dirinya sendiri merupakan kezhaliman yang diringankan oleh Allah dan mudah dihapus yaitu denga taubat, istighfar, amal shaleh, sabar terhadap ujian dan yang lainnya.

Tapi perlu menjadi perhatian yang serius, apakah kita masih sempat untuk bertaubat, istighfar, dan beramal shaleh sementara kezhaliman yang kita lakukan terus saja berjalan. Allahu Akbar.
 
Ketiga : Berbuat zhalim kepada manusia.
Kezhaliman kepada manusia termasuk kezhaliman yang berat untuk dihapus. Imam Ibnul Qayyim berkata bahwa ada kezhaliman yang tidak dilepaskan oleh Allah yaitu kezhaliman seorang hamba kepada hamba lainnya.
Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin berkata bahwa  keazhaliman kepada  manusia ada pada dua perkara 

     1.Tidak menunaikan kewajiban terhadap orang lain, seperti orang yang berhutang tetapi tidak membayarnya atau menunda nunda padahal ia mampu.
   2. Mewajibkan  kepada orang lain sesuatu yang  tidak wajib baginya, seperti kamu menuduh saudaramu punya hutang kepadamu (padahal tidak, pen) lalu kamu membuat surat surat palsu sehingga  kamu menang di pengadilan. 
  
Ketahuilah bahwa jika kita menzhalimi seseorang maka akan ada balasannya yang setimpal. Allah berfirman : “Wa jazaa-u saiyiatin saiyiatun mitsluhaa, faman ‘afaa wa ashlaha fa-ajruhu ‘alallahi, innahu laa yuhibbuzh zhalimiin.” Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang orang yang zhalim (Q.S asy Syura 40) 
      
Cara menghapuskan kezhaliman kepada manusia adalah dengan minta kehalalan (minta dimaafkan) oleh orang yang dizhalimi. Sungguh ini tidak mudah. Kenapa, karena :
  
  1. Memang ada diantara manusia yang punya sifat dendam dan tidak suka memaafkan.
      2. Kita ingin minta maaf, tapi dia sudah pindah ke tempat lain atau  sudah pindah ke alam lain, sudah wafat.
Oleh karena itu berusahalah untuk menjauhi kezhaliman kepada manusia dan jika terlanjur segeralah minta maaf. Jangan menunggu event tertentu untuk minta maaf.

Umar bin Abdul Aziz berkata : Apabila kemampuanmu  menggodamu untuk berbuat zhalim terhadap manusia, maka ingatlah kemampuan Allah untuk membalas kepadamu.
Kita berlindung kepada Allah dari menzhalimi atau dizhalimi. Allahu a’lam. (103)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar