Selasa, 07 Oktober 2014

BELAJAR DAN MENGAJARKAN AL QUR AN



BELAJAR DAN MENGAJARKAN AL QUR AN

Oleh Azwir B. Chaniago

Adalah merupakan kewajiban yang sangat penting dan paling utama bagi seorang muslim untuk senantiasa berusaha belajar dan mengajarkan al Qur an. Ini adalah dalam rangka menjaga ketaatan kepada Allah dan untuk mengambil manfaat yang besar dari al Qur an sebagai kitab suci dan petunjuk bagi orang orang yang beriman. Sungguh semenjak Rasulullah diutus dan insya Allah sampai hari Kiamat tidaklah ada satupun petunjuk yang akan menyelamatkan kehidupan manusia di dunia dan di akhirat kelak, kecuali melalui al Qur an dan penjelasannya yang disebutkan dalam hadits hadits dari Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam. 

Allah berfirman : Dzaalikal kitaabu laa raiba fiihi hudal lil muttaqiin. Kitab (al Qur an) ini tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang orang yang bertakwa.   (Q.S al Baqarah 2).

Allah berfirman : “Syahru ramadhaanal ladzii unzila fiihil qur-aanu hudal linnaasi wa baiyinaatin  minal hudaa wal furqaan” Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan al Qur an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dengan yang bathil). Q.S al Baqarah 185.  
Selain sebagai petunjuk,  sangatlah banyak  ayat al Qur an dan hadits hadits yang menjelaskan keutamaan mempelajari, membaca, mentadaburi dan mengajarkan al Qur an. Diantaranya adalah : 

Pertama : Menjadi manusia paling baik.
Diriwayatkan oleh Utsman bin Affan, Rasulullah bersabda : “ Khairukum man ta’allamal qur-ana wa ‘allamahu” Sebaik baik kalian adalah yang belajar al Qur an dan mengajarkannya (H.R Imam Bukhari).
Imam Ibnu Hajar Ashqalani berkata : Tidak diragukan lagi bahwa orang yang bisa menggabungkan antara belajar dan mengajarkan al Qur an adalah orang yang sempurna bagi dirinya dan bagi orang lain, yaitu yang mampu mengumpulkan kebaikan yang sedikit dan yang banyak (Fathul Bari)

Kedua : Ibarat berniaga yang tidak akan rugi.
Tidaklah seorangpun dari kita ingin rugi dalam perniagaan. Inilah ibarat yang dipakai  Allah untuk mengingatkan dan memotivasi kita agar selalu membaca al Qur an yaitu seperti perniagaan yang tidak akan merugi.
Allah berfirman : “Sesungguhnya orang orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam diam dan terang terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi   (Q.S Fathir 29).

Syaikh Abdurrahman as Sa’di mengatakan bahwa membaca kitab Allah maksudnya adalah mengkaji perintah perintahnya dan mengamalkannya, dan terhadap larangan larangannya  mereka meninggalkannya. Juga terhadap yang dikabarkannya lalu mereka membenarkan dan meyakininya. Mereka tidak mengutamakan apa apa yang bertentangan dengannya dari pendapat manusia. Dan merekapun membaca lafaz lafaznya dengan mempelajarinya, membaca makna maknanya dengan menghayati dan menyimpulkannya.

Ketiga : Pahala dari setiap huruf.
Haruslah menjadi keinginan yang besar bagi setiap hamba untuk mendapatkan nilai kebaikan atau pahala yang banyak. Bahkan disuruh agar berlomba untuk mendapatkannya. Fastabiqul khairaat. Salah cara yang diajarkan oleh Rasulullah kepada kita untuk mendapatkan kebaikan dan pahala yang banyak adalah dengan melazimkan diri untuk membaca al Qur an. Ketahuilah bahwa setiap huruf yang dibaca memberikan satu kebaikan bahkan dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan. Ini semua tentulah sebagian dari tanda tanda kasih sayang Allah kepada umat Muhammad Salallahu ‘alaihi wasallam.

Rasulullah bersabda : “Man Qara-a harfan min kitaabillah falahu bihi hasanatun. Wal hasanatun bi’asyri amtsalihaa. Laa aquulu “aliflammim” harfun. Walakin alifun harfun, wa laamun harfun wa miimmun harfun” Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf. (H.R Imam at Tirmidzi).

Perhatikanlah saudaraku, berapa banyak huruf yang ada dalam setiap ayat, setiap surat dan setiap juz dari al Qur an. Diantara surat yang pendek dalam al Qur an adalah surat al Kautsar yang terdiri dari 42 huruf. Untuk membacanya membutuhkan waktu hanya kira kira 13 detik dan mendatangkan 420 pahala. Kemudiaan surat al Ikhlas. Surat ini terdiri dari 47 huruf dan untuk membacanya butuh waktu kira kira 15 detik. Ini akan mendatangkan 470 pahala bagi yang membacanya.

Lalu bagaimana dengan surat surat  lain yang lebih panjang. Pastilah akan mendatangkan kebaikan yang lebih banyak lagi bagi pembacanya. Tinggal menghitung jumlah huruf dan mengalikannya dengan sepuluh. Diantaranya adalah surat an Naba’ terdiri dari 690 huruf, surat al Insan terdiri dari 1054 huruf, surat al Waqi’ah 1703 huruf dan surat al Baqarah terdiri dari 25.500 huruf. Bukankah ini seharusnya menjadi pendorong yang kuat bagi kita untuk senantiasa membaca al Qur an. 

Allahu a’lam, inilah salah satu rahasianya kenapa para ulama dan orang  orang shalih dari dahulu terus menerus membaca al Qur an. Berulang ulang. Khatam dibaca lagi, khatam dibaca lagi dan seterusnya. 

Keempat : Syafaat bagi pembaca.
Sungguh pada hari Kiamat kelak kita sangat membutuhkan pertolongan atau syafaat. Diantaranya akan didatangkan al Qur an sebagai pembela dan pemberi syafaat bagi orang orang yang rajin membacanya. Rasulullah bersabda : “Bacalah oleh kalian al Qur an, karena ia (al Qur an) akan datang pada hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafaat bagi orang orang yang rajin membacanya” (H.R Imam Muslim no. 804, dari Abu Umamah al Bahili).

An Nawwas bin Sam’an berkata : Aku mendengar Rasulullah bersabda : “Akan didatangkan al Qur an pada hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya. Yang terdepan adalah surat al Baqarah dan surat Ali Imran, keduanya akan membela orang orang yang rajin membacanya” (H.R Imam Muslim no. 805) 

Kiranya kedua hadits ini akan memperkuat semangat kita untuk selalu belajar al Qur an, membaca al Qur an, mentadaburi, mengamalkan dan mengajarkannya. 

Kelima : Diturunkan sakinah dan rahmat.
Setiap kita sangat mengharapkan adanya sakinah atau ketenangan serta rahmat yaitu kasih sayang Allah. Diantara cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kebaikan itu adalah dengan mempelajari dan membaca al Qur an. 

Rasulullah bersabda : “Tidaklah satu kaum berkumpul di suatu masjid dari Masjid masjid Allah, mereka membaca al Qur an dan mempelajarinya diantara mereka, kecuali akan turun kepada sakinah (ketenangan), diliputi dengan rahmat, Malaikat menaungi mereka dan Allah senantiasa menyebut nyebut mereka dihadapan makhluk yang ada disisi-Nya” (H.R Imam Abu Dawud no. 1455). 
 
Keenam : Diangkat derajatnya.
Pada suatu kali Khalifah Umar bertemu dengan Nafi’ al Harits Gubernur Makkah di daerah Usfan. Lalu Khalifah bertanya : Ya Nafi’ siapa yang telah engkau tunjuk sebagai penggantimu sementara engkau bersafar. Lalu dijawab : Aku telah mengangkat Ibnu Abza sebagai pengganti sementara. Khalifah bertanya : Siapa Ibnu Abza. Dijawab : Dia adalah bekas budak kami yang telah dimerdekakan. Bekas budak kata Umar. Nafi’ menjawab : Ya, tapi dia sangat memahami al Qur an.
Lalu Khalifah berkata : Sungguh benar sabda Rasulullah : “Sesungguhnya Allah mengangkat suatu kaum dengan sebab al Qur an ini dan menghinakan kaum yang lainnya” (H.R Imam Muslim 269). 
 
Ketujuh : Tidak mahirpun dapat dua pahala.
Sangatlah besar pahala yang disediakan Allah Ta’ala bagi orang orang yang mau membaca al Qur an. Yang masih terbata batapun ketika  membaca al Qur an dijanjikan dengan dua pahala, bukan satu, yaitu pahala karena mau membacanya dan pahala karena berat dan susahnya dalam membaca. Sedangkan yang mahir akan bersama malaikat yang mulia.

Rasulullah bersabda : “Orang yang membaca al Qur an dengan mahir, akan bersama Malaikat yang mulia lagi taat dan yang membaca al Qur an dengan terbata bata dan merasa berat, maka ia mendapat dua pahala” (H.R Imam Bukhari no. 4937 dan Imam Muslim no. 244).

Ketahuilah saudaraku bahwa kebaikan kebaikan yang banyak dari belajar dan mengajarkan al Qur an tidaklah akan diperoleh kalau hanya sebatas pada keinginan dan angan angan saja. Untuk  mendapatkan manfaatnya adalah  dengan sungguh sungguh dan ikhlas mengamalkannya yaitu terus belajar dan mengajarkannya sesuai kemampuan.

Ya Allah, kami memohon agar diberi kekuatan dan kemampuan untuk selalu belajar al Qur an, memahami makna maknanya, mentadaburi, mengamalkan  dan mengajarkannya.
Wallahu A'lam  (080)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar