Sabtu, 18 Oktober 2014

MAKNA DAN HAKIKAT HASAD



MAKNA DAN HAKIKAT HASAD

Oleh : Azwir B. Chaniago

Makna hasad atau dengki adalah merasa tidak suka atau benci bila melihat seseorang diberi nikmat oleh Allah. Ini adalah salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya.
Penyakit ini bisa datang kapan saja dan mampu  menyerang siapa saja, orang kaya atau miskin, berpangkat atau bukan, berpendidikan tinggi atau tidak. Pengemis juga bisa dihinggapi penyakit ini. Dan sungguh ustadz atau kiyaipun bisa juga terkena virus hasad ini. Tinggal menghitung stadiumnya saja. Ada yang parah dan ada pula  yang tidak parah.

Hasad itu muncul kepada siapa.  Biasanya, meskipun tidak selalu demikian, hasad muncul pada orang yang memiliki profesi yang sama dan dengan keadaan yang hampir sama. Seorang ustadz, andaikata dia hasad maka hasadnya adalah  kepada ustadz juga bukan hasad kepada pedagang. Pedagang hasadnya juga kepada sesama pedagang bukan kepada tukang bangunan. Tukang bangunan hasadnya kepada sesama tukang bangunan juga bukan kepada tukang bekam.

Lalu bagaimana dengan dosen, kalau ada hasadnya maka itu biasanya  sesama dosen juga, bukan hasad kepada mahasiswa. Mahasiswa kalau hasad ya sesama mahasiswa juga. Mahasiswa tidak akan hasad kepada anak SMP dan kira kira begitulah seterusnya.

Rasulullah telah mengingatkan bahwa tidak ada kebaikan dalam hasad. Beliau bersabda : “Laa yazalun naasu bikhairin maa lam yatahaasaduu” Senantiasa manusia dalam kebaikan selama mereka tidak saling mendengki. (H.R Imam ath Thabrani, dihasankan oleh Syaikh al Albani) 

Ketahuilah bahwa orang yang hasad atau dengki kepada saudaranya, hakikatnya adalah seorang yang protes atau tidak suka kepada ketetapan Allah Ta’ala. Seolah olah lisannya mengatakan : Wahai Rabbku mengapa Engkau berikan nikmat itu kepada si Fulan dengan kedudukan dan harta sedangkan Engkau tidak memberikannya kepadaku. Padahal aku juga sangat menginginkannya. Kalau bisa kenikmatan yang ada pada si Fulan itu diambil saja ya Rabb. 

Abdullah bin Mas’ud berkata : Janganlah kalian memusuhi nikmat-nikmat Allah. Lalu ada yang bertanya : Siapakah yang memusuhi nikmat nikmat Allah. Beliau menjawab : Yaitu orang orang yang dengki atas nikmat dan karunia Allah yang diberikan kepada sebagian manusia.

Kesimpulannya adalah bahwa   hasad atau dengki bermakna  tidak suka dengan ketetapan Allah dan seolah olah memusuhi nikmat nikmat Allah yang diberikan kepada seseorang. Ini bisa membahayakan kepada aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah seseorang.

Na’udzubillahi mindzalik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar