Selasa, 07 Oktober 2014

DUA JENIS PENYAKIT



DUA JENIS PENYAKIT

Oleh Azwir B. Chaniago

Penyakit dalam diri manusia secara umum bisa dibagi menjadi dua :  Pertama adalah penyakit fisik atau penyakit badan dan yang kedua adalah penyakit non fisik atau penyakit hati. Untuk mengetahui mana yang lebih berbahaya mari kita lihat karakteristik dari kedua penyakit ini.

Kedua jenis penyakit ini  memiliki karakteristik yang sangat berbeda, baik dalam bahayanya maupun keadaannya, diantaranya adalah :

Pertama : Penyakit fisik biasanya sangat dirasakan oleh penderitanya. Tapi orang lain sering tidak mengetahui apalagi merasakannya. Seseorang yang menderita penyakit maag misalnya maka sipenderita sangat merasakannya. Tapi orang lain bisa jadi tidak mengetahui apalagi merasakannya.
Penyakit hati biasanya tidak dirasakan oleh penderitanya. Tapi sering sangat dirasakan oleh orang lain. Seseorang yang memilki penykit hati seperti suka emosi maka orang tersebut tidak merasakannya, Tapi orang lain sangat merasakannya terutama orang yang menjadi obyek emosinya.

Kedua : Penyakit fisik, penderita biasanya segera berobat, bahkan mau berobat kemana-mana dan mengeluarkan biaya yang  besar.
Penyakit hati,  karena tidak dirasakan oleh penderita maka dia tidak berusaha mengobati. 

Ketiga : Penderita penyakit fisik biasanya merasa ada gangguan pada dirinya seperti badan merasa lemas, sulit bergerak, susah makan dan sebagainya. Sebagai contoh, jika seseorang mengalami penyakit diabetes maka dia akan merasa badannya lemas, tidak bertenaga, penglihatan berkurang dan sebagainya. 
Penderita penyakit hati, biasanya dia merasa enjoy saja seperti tidak ada apa-apa pada dirinya karena dia tidak merasa memiliki penyakit. Sebagai contoh, jika seseorang mengidap penyakit suka ghibah maka dia tidak merasa ada penyakit itu pada dirinya.

Keempat : Penyakit fisik, agak susah mendiagnosanya. Hasil diagnosa kadang-kadang meleset meskipun sudah dilakukan oleh seorang yang ahli dan dengan menggunakan peralatan medis. Seorang yang menderita penyakit demam berdarah, pada diagnosa pertama bisa jadi dia  dikatakann menderita penyakit tipus atau yang lainnya.
Penyakit hati, lebih mudah mendeteksinya. Bahkan orang awampun sering bisa  mendeteksi atau mengetahuinya. Contohnya, seorang yang mengidap  penyakit hati seperti riya’ atau sombong maka ini lebih mudah untuk diketahui orang lain. Tidak diperlukan pakar atau peralatan canggih untuk mendiagnosanya
.
Kelima : Ini adalah karakteristik penyakit hati yang cukup serius.
Jika seseorang menderita penyakit fisik, maka orang-orang dekat sipenderita merasa simpati. Si sakit akan dikunjungi oleh sahabat dan karib kerabat bahkan diberi oleh-oleh atau hadiah jika perlu dibantu keuangan bahkan didoakan agar cepat sembuh.
Manakala seseorang mengidap penyakit hati maka banyak orang yang tidak simpati kepadanya. Orang-orang tidak suka bahkan membenci penderitanya. Apalagi mau mengunjungi, memberi hadiah ataupun bantuan. Kalaupun ada yang mendoakan mungkin dengan doa yang tidak baik.

Keenam : Penderita penyakit fisik, kalau dia bersabar maka ini merupakan kesempatan baginya untuk mendapatkan pahala.
Penderita penyakit hati, misalnya penyakit ghibah maka kalau belum meminta ampun kepada Allah dan memohon maaf kepada orang yang dighibahnya maka ini jelas akan menjadi dosa baginya.

Jadi ternyata penyakit fisik lebih ringan akibatnya daripada penyakit hati. Namun demikian kita tetap berdoa dan memohon kepada Allah agar dihindarkan dari berbagai penyakit  baik penyakit fisik apalagi penyakit hati.
Wallahu A'lam (077)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar