Minggu, 29 November 2015

NASEHAT 4 ULAMA BESAR BAGI PENUNTUT ILMU



NASEHAT EMPAT ULAMA BESAR BAGI PENUNTUT ILMU

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala menghadirkan di bumi ini orang orang berilmu dari zaman ke zaman. Kepada orang orang berilmu itulah kita harus belajar agar mendapat ilmu agama yang benar dan lurus yaitu yang bersumber dari al Qur-an as Sunnah dengan pemahaman salafush shalih.

Allah berfirman : “Fas aluu ahladz dzikri inkuntum laa ta’lamuun” Maka bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui. (Q.S an Nahl 43).

Oleh karena itu sangatlah baik sekiranya kita mengikuti beberapa nasehat dari  ulama ulama besar khususnya bagi para penuntut ilmu, diantaranya :

Pertama : Imam asy Syafi’i
Imam asy Syafi’i berkata : Menuntut ilmu lebih aku sukai daripada shalat lail. Tentu beliau tidak tidak bermaksud mengajak kita meninggalkan shalat lail tapi beliau berkata demikian  dalam rangka menjelaskan bahwa menuntut ilmu adalah amalan utama dibanding amalan sunnah.

Ada yang bertanya kepada Imam asy Syafi’i tentang bagaimana besar keinginan beliau dalam mencari ilmu. Beliau menjawab : Ibarat keinginan seorang ibu mencari anaknya yang hilang dan ibu itu tidak memiliki anak selain yang hilang itu.
Demikian besarnya perhatian Imam asy Syafi’i terhadap upaya menuntut ilmu, sampai-sampai beliau menulis syair tentang nasehat agar berhasil dalam menuntut ilmu.

                            Saudaraku engkau tidak akan mendapatkan ilmu
                       Melainkan dengan enam perkara.
                   Kukabarkan kepadamu rinciannya  dengan jelas.
(1) Kecerdasan,  (2) kemauan keras, (3) bersungguh
                      sungguh, (4) bekal yang cukup,
                 (5) bimbingan guru dan (6) waktunya  yang lama.

Kedua : Syaikh Abdul Muhsin bin Hamid al ‘Abbad al Badr
Syaikh Abdul Muhsin adalah  seorang Ulama Besar Saudi  Arabia yang sangat dalam ilmunya. Beliau pernah menjadi Rektor Universitas Islam Madinah dan juga pengajar tetap di Masjid Nabawi. Beliau memberi nasehat  untuk para penuntut ilmu dimanapun berada.  Diantara nasehat beliau adalah : 

(1) Para penuntut ilmu hendaklah selalu bersyukur kepada Allah ‘Azza wa Jalla atas taufiq yang dianugerahkan-Nya kepada mereka karena Allah telah menjadikan mereka menjadi penuntut ilmu. 

(2) Para penuntut ilmu hendaklah selalu menjaga keikhlasan mereka di dalam menuntut ilmu dan mengerahkan jiwanya untuk mendapatkan ilmu. 

(3) Para penuntut ilmu hendaklah selalu memelihara waktu mereka dan menyibukkan diri dengan menuntut ilmu karena ilmu itu tidak bisa diraih hanya dengan angan angan dan membiarkan diri dalam kemalasan dan kelesuan.

(4) Para penuntut ilmu hendaklah selalu menyibukkan diri dengan perkara perkara yang bermanfaat dari perkara perkara yang tidak bermanfaat bagi mereka.
(Dinukil dari Kitab Syarah Hadits Arbai’in an Nawawiyah, Syaikh Abdul Muhsin al ‘Abbad)

Ketiga : Syaikh Abdul Aziz bin Baaz.
Ini  adalah wasiat Syaikh bin Baz tentang sebab sebab mendapatkan ilmu, yang beliau tujukan kepada mahasiswa Universitas Islam Madinah, dan diringkas sebagai berikut : 

(1) Hendaklah memperbaiki niat dalam belajar.

 (2) Hendaklah senantiasa menjaga waktu.

 (3) Hendaklah mengamalkan apa yang telah diketahui.

(4) Sungguh telah datang sebagian atsar : “Barangsiapa beramal dengan apa yang telah diketahuinya, maka Allah mewariskan kepadanya ilmu apa yang belum dia ketahui. ”Allah berfirman : “Walladzinah tadau zaadahum waa taahum taqwaahum” Dan orangg orang yang mau menerima petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan balasan ketakwaannya (Q.S Muhammad 17).

(5) Tidak diragukan lagi bahwa tidak didapatkannya ilmu yang bermanfaat adalah termasuk musibah yang terbesar. 

Keempat : Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin
Syaikh Utsaimin adalah salah satu dari Ulama Besar Saudi Arabia. Beliau memberi beberapa nasehat agar berhasil dalam menuntut ilmu, yaitu sebagaimana dinukil dari Kitabul ‘Ilmi,  diantaranya :

 (1) Mencurahkan segala kesungguhannya dalam belajar.

 (2) Bersabar diatasnya

(3) Menjaga ilmu setelah didapatkan karena ilmu tidak didapat dengan bersantai. 

(4) Berusaha menempuh segala cara untuk mendapatkan ilmu dengan sabar.

 (5) Menjauhi segala sarana yang dapat memalingkan dan melupakan ilmu.

Kelima : Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani
Dalam Kitab Hayat al Albani, dinukil nasehat dari Syaikh al Albani bagi pencari ilmu, yaitu : 

(1) Hendaklah kamu menuntut ilmu semata mata ikhlas karena Allah. Untuk mencapai derajad yang Allah telah khususkan bagi  orang berilmu. Tidak menginginkan dibalik itu, balasan atau terima kasih. Allah berfirman : … Yarfa’illahul ladzina aamanuu minkum walladzina utulilma darajaatin. Wallahu bimaa ta’maluuna khabiir” Niscaya Allah akan mengangkat orang orang  yang beriman dan orang yang diberi ilmu    beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti (atas) apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Mujaadilah 11) 

(2)  Menjauhi perkara yang menggelincirkan kamu dari perasaan ujub dan berfatwa tanpa melihat pendapat para ulama terdahulu. 

(3) Menasehati manusia dengan cara terbaik. Menghindari  cara yang kaku dan keras dalam berdakwah. Allah berfirman : “Ud’u ilaa sabiili rabbika  bil hikmati wal mau’izhatal hasanati “ Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik. (Q.S an Nahal 125). 

Insya Allah bermanfaat bagi kita semua. Wallahu A’lam (480)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar