Senin, 23 November 2015

TUJUAN PALING UTAMA BELAJAR ILMU SYAR'I



TUJUAN PALING UTAMA BELAJAR ILMU SYAR’I

Oleh : Azwir B. Chaniago

Muqaddimah.
Sungguh merupakan suatu yang tidak diragukan sedikitpun bahwa manusia sangatlah membutuhkan ilmu terutama ilmu syar’i. Imam Ahmad bin Hambal berkata : Manusia butuh ilmu melebihi kebutuhan terhadap makan dan minum. Sungguh untuk makan dan minum manusia butuh dua atau tiga kali saja sehari. Bagaimana kebutuhan terhadap ilmu. Imam Ahmad menjelaskan : “Kebutuhan manusia terhadap ilmu dalam kehidupan ini adalah sebanyak tarikan nafasnya yaitu terus menerus.”

Setiap saat kita butuh ilmu. Berakidah yang lurus kita butuh ilmu.  Beribadah yang benar  butuh ilmu, berakhlak yang mulia butuh  ilmu, bermuamalah dengan masyarakat  butuh ilmu. Untuk hal-hal yang mubah dan sederhanapun kita butuh ilmu. Bahkan menjelang meninggal pun   manusia butuh ilmu tentang kalimat apa yang harus diucapkan pada saat yang kritis itu

Makna Ilmu Syar’i.
Syaikh Abdul Aziz bin Baaz, dalam kitab beliau, al ‘Ilm wa Akhlaqu Ahliha, menjelaskan bahwa : Ilmu syar’i adalah ilmu yang terkandung dalam al Qur an dan as Sunnah, yakni : (1) Ilmu tentang Allah dan Sifat-sifat-Nya. (2) Ilmu tentang hak Allah terhadap hamba-Nya. (3) Ilmu tentang segala hal yang disyari’atkan Allah kepada hamba-hamba-Nya. (4) Termasuk juga ilmu tentang jalan yang akan mengantarkan hamba kepada ilmu itu beserta segala rinciannya.

Selanjutnya Syaikh bin Baaz berkata bahwa (1) Ilmu  syar’i adalah ilmu yang paling utama diantara ilmu-ilmu yang lain. (2) Ilmu yang paling layak untuk dipelajari dan diraih dengan sungguh-sungguh. (3) Ilmu yang paling terang dan jelas. (4) Dengannya hakikat Allah akan diketahui. (5) Dengan pedoman ilmu ini pula Allah akan disembah. (6) Dengan ilmu ini pula diketahui segala yang telah dihalalkan dan diharamkan Allah. (7) Dengan ilmu ini pula akan diketahui hal yang diridhai dan dimurkai-Nya. (8) Dengan ilmu ini pula diketahui muara tempat kembali dan titik akhir dari kehidupan ini.

Tujuan belajar ilmu syar’i
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin menjelaskan dua hal sebagai tujuan (paling utama) yang hendak dicapai dengan belajar ilmu syar’i yaitu :
 
Pertama : Agar dapat menghilangkan kebodohan.
Salah satu tujuan belajar ilmu adalah untuk menghilangkan kebodohan, terutama bagi diri sendiri. Imam Ahmad berkata : Ilmu itu sesuatu yang tidak ada bandingannya bagi orang yang niatnya benar. Lalu ada yang bertanya, bagaimanakah niat yang benar itu wahai Abu Abdillah. Beliau menjawab : Yaitu berniat menghilangkan kebodohan  dari dirinya dan kebodohan dari diri orang lain.

Kedua : Untuk membela agama dari kesesatan dan penyimpangan.
Pemahaman sesat dan menyimpang selalu saja ada dan muncul dari waktu ke waktu. Diantaranya adalah kita dapati, ada orang yang mengaku Nabi, mendapat wahyu, Adapula yang membuat cara cara baru dalam  beribadah  yang tidak pernah diajarkan Rasulullah dan tidak pula diamalkan oleh Rasulullah beserta sahabat.

Rasulullah pernah mengingatkan kita semua dalam sabda beliau : “Man amila amalan laisa lahu amruna fahuwa raddun.” Barang siapa mengamalkan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, tertolak. (H.R Imam Muslim).

Ketahuilah bahwa kesesatan dan penyimpangan dalam beragama tidaklah bisa diketahui dan bisa dicegah tanpa ilmu dan dalil yang shahih. Bagaimana mungkin seseorang akan menjelaskan bahwa sesuatu itu adalah penyimpangan dan tidak benar menurut timbangan syariat jika tidak memiliki ilmu. Sungguh ilmu syar’i-lah yang akan mampu menjadi benteng dan senjata paling utama untuk menghadapi aliran aliran sesat dan menyimpang dalam agama lurus ini.
 
Oleh karena demikian pentingnya tujuan yang ingin dicapai dalam belajar ilmu syar’i dan juga ilmu ilmu lainnya yang bermanfaat bagi kaum muslimin maka yang tampak adalah  tidak ada  pilihan bagi kita kecuali terus belajar dengan sungguh sungguh, fokus, tekun dan ulet dalam belajar.

Insya Allah bermanfaat bagi kita semua.  Wallahu A’lam. (470)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar