Selasa, 17 November 2015

MAKAN DARI YANG HARAM PENGHALANG DIKABULKAN DOA



MAKAN DARI YANG HARAM 
PENGHALANG DIKABULKAN DOA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Banyak berdoa dan  memohon kepada Allah memang suatu yang baik dan sangat dianjurkan. Ketahuilah bahwa doa itu sendiri adalah bernilai ibadah. Rasulullah bersabda :  “Ad du’aa huwal ‘ibadah” Do’a adalah ibadah.(H.R at Tirmizi)

Bahkan dengan kasih sayangnya, Allah Ta’ala menyuruh hamba-hamba-Nya senantiasa berdoa dan Allah berjanji akan mengabulkannya. Allah berfirman : “Wa qaala rabbukum ud’uuni astajib lakum, innal ladziina yastakbiruuna ‘an ‘ibaadati sayad khuluuna jahannama daakhiriin” Dan Rabbmu berfirman : Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang orang yang sombong, tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka dalam keadaan hina-dina. (Q.S al Mu’min 60). 

Ketahuilah saudaraku bahwa tidaklah merupakan suatu kebaikan  jika seseorang mengeluh karena doanya belum dikabulkan. Ada baiknya dia melakukan muhasabah atau introspeksi diri., barangkali ada sesuatu penghalang untuk terkabul doanya. Sungguh doa akan terhalang pengabulannya dengan berbagai sebab. Salah satu penghalang  paling besar untuk terkabulnya doa seseorang adalah makan dari penghasilan yang haram. 

Sungguh Allah Ta’ala memerintahkan manusia untuk makan dari yang halal dan baik. Allah berfirman : Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah langkah syaithan karena sesunguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu (Q.S al Baqarah 168).   
                                             
Syaikh as Sa’di berkata : (1) Yang halal yaitu yang telah dihalalkan buat kalian untuk dimakan. Bukan dari rampasan maupun curian, bukan pula diperoleh dari hasil muamalah yang diharamkan atau (2) bentuk yang diharamkan atau yang membawa       kepada keharaman. 
                                                                                                            
Sungguh Rasulullah telah mengingatkan bahaya yang besar bagi seorang hamba yang makan dari hasil usaha yang haram, yaitu sebagaimana sabda beliau : “…Tsumma dzakarar rajula yuthiilus safara asy’asy aghbara, yamuddu yadaihi ilas samaa-i : ya rabbi, ya rabbi ! wa math’amuhu haraamun, wa masyrabuhu haraamun, wa malbasuhu haraamun, wa ghudziya bil haraami, fa anna yustajaabulahu” 

…. Kemudian Rasulullah menceritakan seorang laki laki berdoa, yang telah melaksanakan perjalanan jauh yang rambutnya kusut dan berdebu, ia menengadahkan kedua tangannya ke langit, Ya Rabbku, ya Rabbku. Sementara itu makanannya haram, pakaiannya haram, minumannya haram, dan tumbuh dari hal hal yang haram, lantas bagaimana mungkin akan diterima doanya. (H.R Imam Muslim). 

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Nabi menganggap mustahil bahwa orang yang seperti ini doanya akan dikabulkan padahal dia telah melakukan sebab sebab dikabulkannya doanya. Akan tetapi tatkala dia memakan yang haram jadilah doanya amat jauh untuk diterima oleh Allah Ta’ala. Kita memohon kepada-Nya keselamatan. (Syarah Raiyadush Shalihin).  

Orang yang berdoa ini sebenarnya punya potensi untuk dikabulkan doanya karena berapa hal :

(1) Dia dalam bersafar dan orang yang bersafar tidak ditolak doanya. Rasulullah bersabda : “Tiga doa yang tidak ditolak; doa orangtua terhadap anaknya, doa orang yang sedang puasa, dan doa seorang musafir.” HR Baihaqi dan dishahihkan oleh Al-Albani

(2) Dia telah melakukan etika yang baik dalam berdoa yaitu mengangkat tangannya ke langit. Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan at Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani disebut bahwa Allah malu terhadap hamba-Nya yang mengangkat kedua tangannya (meminta kepada-Nya) dikembalikan dalam keadaan kosong. 

(3) Dia telah menyebut dan meminta kepada Allah dengan menyebut nama Allah yang Maha Agung : ya Rabbku ya Rabbku, maka apa yang dia minta akan diberi.  Dari Anas bin Malik, Nabi  memasuki masjid, sementara itu ada seorang sahabat yang telah selesai menunaikan shalat dan ia tengah berdoa. Dalam doanya, ia berkata: “Ya Allah, tiada Ilah yang berhak disembah selain Engkau, Engkau Maha Memberi karunia, Pencipta langit dan bumi, Pemilik keagungan dan kemuliaan.”

Lalu  Nabi  bertanya kepada para sahabat “Tahukah kalian dengan apa ia berdoa kepada Allah? Ia telah berdoa kepada Allah dengan menyebut nama-Nya yang paling agung, yang jika berdoa dengannya niscaya dikabulkan dan jika meminta dengannya niscaya akan diberi.” (H.R at Tirmidzi, Imam Ahmad,  dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Cuma saja, orang yang berdoa tadi sebagaimana dijelaskan Rasulullah bahwa makanan, pakaian dan minumannya haram sehingga Rasulullah bersabda  : Bagaimana mungkin akan diterima doanya.

Semoga Allah Ta’ala memberi kita semua rezki yang halal dan baik sehingga doa doa kita senantiasa dikabulkan-Nya. “Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqan thaiyiban wa amalan mutaqabbalan” Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu ilmu yang bermanfaat, rezki yang baik dan amal yang diterima. (H.R Ibnu Majah).

Wallahu A’lam (465)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar