Kamis, 26 November 2015

JANGAN MENCELA SESAMA MUSLIM



JANGAN MENCELA SESAMA MUSLIM

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh orang muslim itu bersaudara. Allah  berfirman : “Innamal mu’minuuna ikhwatun fa ashlihuu baina akhawaikum, wattaqullaha la’allakum turhamuun”  Sesungguhnya orang orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat. (Q.S al Hujurat 10).

Syaikh as Sa’di berkata : (Ayat ini) adalah perjanjian yang ditunaikan Allah diantara sesama orang orang yang beriman. Siapapun orangnya yang berada dibelahan timur bumi ataupun barat yang beriman kepada Allah, Malaikat, kitab kitab-Nya, Rasulnya serta beriman kepada hari yang Akhir, maka ia adalah saudara bagi orang orang yang beriman lainnya. 

Persaudaraan yang mengharuskan orang orang mencintai saudaranya sebagaimana mereka mencintai diri mereka sendiri serta tidak menyukai apapun mengenainya sebagaimana diri mereka sendiri tidak suka terkena hal  itu. (Tafsir Karimir Rahman).
Sebagai saudara maka sangatlah tidak  pantas diantara sesama mukmin  untuk saling  menyakiti ataupun menzhalimi dalam bentuk apapun yang membuat kesusahan baginya. Sungguh sangatlah banyak ayat al Qur an ataupun as Sunnah yang melarang seorang mukmin menyakiti orang mukmin yang lain.

Diantara kelakukan buruk yang bisa menyakiti seorang mukmin  adalah sikap suka mencela, merendahkan, menghina, mengolok olok dan yang semisalnya. Semuanya ini sangatlah terlarang dalam Islam.

Allah berfirman : “Walladziina yu’dzuunal mu’miniina wal mu’minaati bighairi maktasabuu faqadih tamaluu buhtaanan wa itsman mubiinaa”. Dan orang orang yang menyakiti orang orang mukmin laki laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.  (Q.S al Ahzab 58).

Allah berfirman :“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang diolok olok  itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.”(Q.S. al Hujraat  11)

Syaikh Abdurrahman as Sa’di mengatakan : Dalam ayat ini terdapat penjelasan tentang sebagian hak seorang mukmin dengan mukmin yang lain. Yaitu janganlah sekelompok orang mengejek sekelompok yang lain baik dengan kata-kata ataupun perbuatan yang mengandung makna merendahkan saudara sesama muslim. Perbuatan ini terlarang dan hukumnya haram.

Perbuatan ini menunjukkan bahwa orang yang mengejek itu merasa kagum dengan dirinya sendiri. Padahal boleh jadi pihak yang diejek itu malah lebih baik dari pada pihak yang mengejek. Bahkan inilah realita yang sering terjadi. Mengejek hanyalah dilakukan oleh orang yang hatinya penuh dengan akhlak yang tercela dan hina serta kosong dari akhlak mulia. Oleh karena itu Nabi shallallahualaihi wa sallam bersabda, “Cukuplah seorang itu dinilai jahat jika dia merendahkan saudaranya sesama muslim” (H.R  Imam Muslim dari Abu Hurairah) Lihat Kitab Tafsir Karimir Rahman.

Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :“Mencela seorang muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya kekufuran”. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya darah kalian, harta kalian dan kehormatan kalian haram atas kalian..” (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim). 

Ketahuilah bahwa celaan atau hinaan akan menjadi semakin besar keburukannya jika berupa tuduhan kepada seseorang dalam agamanya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :“Tidaklah seseorang menuduh orang lain dengan kefasikan atau kekufuran, melainkan akan kembali kepadanya tuduhan tersebut jika yang dituduhnya tidak demikian”.(H.R Imam Bukhari).

Oleh karena itu, seorang hamba tentulah akan selalu berusaha menjaga dirinya serta menjauhi perbuatan  yang tercela ini untuk menyelamatkannya dari murka Allah Ta’ala. Selain itu dia telah menjaga kehormatan saudaranya sesama muslim.

Wallahu A’lam (474)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar