Senin, 23 November 2015

MEMAKMURKAN MASJID DENGAN SHALAT BERJAMAAH



MEMAKMURKAN MASJID DENGAN SHALAT BERJAMAAH
Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh masjid adalah tempat yang paling dicintai Allah dipermukaan bumi.  Rasulullah bersabda : “Ahabbul biladi ilallah masajidahaa wa abghadhul bilaadi ilallahi aswaaqahaa”. Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid dan tempat yang paling dibenci oleh Allah adalah pasar (H.R Imam Muslim).

Allah berfirman : “Innama ya’muru masajidallahi man amana billahi wal yaumil akhiri wa aqamash shalata wa ataz zakata wa lam yakhsya illallaha. Fa’asaa ulaaika aiyakuunuu minal muhtadiin”. Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang orang  yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apapun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang orang yang mendapat petunjuk. (Q.S at Taubah 19)

Ketahuilah bahwa memakmurkan masjid mempunyai dua sisi yaitu :

 Pertama :  Memakmurkan secara fisik diantaranya adalah dengan membangun masjid, merenovasi, memperluas, menyiapkan peralatan yang diperlukan,  memelihara kebersihan, kerapihan dan keamanannya. Alhamdulilah ini sudah dilakukan sehingga, sebagaimana yang kita lihat, sunguh sangat banyak masjid kita yang indah dan megah. Bahkan kita bisa mengatakan bahwa di Jakarta saat ini, tidak ada masjid yang keadaan bangunannya dibawah dari keadaan bangunan masjid Nabawi di zaman Rasulullah.

Rasulullah bersabda : “Man banayillahi masjidan walau kamafhashi qathatin au ashghara banallahu lahu baitan fil jannah.” Barang siapa membangun masjid karena Allah (meskipun hanya) sebesar sarang burung atau yang lebih kecil darinya, niscaya Allah akan membangun untuknya rumah di Surga. (H.R Ibnu Majah dan al Baihaqi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Al Hafizh Ibnu Hajar berkata : “Siapa yang membangun masjid” maknanya bersifat nakirah untuk menyeluruh pada jenisnya, sehingga masuk yang besar dan yang kecil. Bahkan pahala tersebut berlaku pada orang yang bersedekah walaupun hanya satu bata saja atau yang senilainya. Wallahu a’lam. (Fathul Bari)

Hadits ini menjadi sandaran dan berita gembira  bagi orang orang yang senantiasa mengeluarkan tenaga dan  hartanya untuk memakmurkan rumah Allah secara fisik.

Kedua : Memakmurkan masjid “secara maknawi” yaitu menghidupkan masjid dengan berbagai kegiatan agama terutama dengan  shalat berjamaah. Melakukan kegiatan pendidikan dalam arti luas, membaca al Qur’an, dzikir dan doa, kegiatan sosial kemasyarakatan, kesehatan dan masih banyak yang lain.

Pada kenyataannya hal ini masih perlu menjadi perhatian kita semua saat ini adalah terutama untuk memakmurkan masjid dengan shalat berjamaah dan inilah tujuan paling hakiki mendirikan masjid.

Sungguh kita banyak menyaksikan masjid masjid yang begitu megah secara fisik tapi secara maknawi belumlah makmur. Shalat fardhu di kebanyakan masjid masih sangat sepi dari jamaah kecuali pada hari Jum’at saja.

Sebagai hamba yang beriman, kita berkewajiban untuk patuh  kepada Allah dan RasulNya termasuk dalam cara cara beribadah khususnya kewajiban shalat berjamaah di masjid. Allah berfirman : “Wa aqimush shalata wa aatuz zakaata war ka’u ma’ar raaki’in. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama orang yang rukuk. (Q.S al Baqarah 43).

Imam Ibnu Katsir menjelaskan tentang ayat ini bahwa : Hendaklah kalian bersama orang orang beriman dalam berbagai perbuatan mereka yang terbaik. Dan yang paling utama dan sempurna dari semua itu adalah shalat. Dan banyak ulama yang menjadikan ayat ini sebagai dalil bagi diwajibkannya shalat berjamaah.

Syaikh Abdurrahman  bin Nashir as Sa’di dalam kita Tafsirnya menjelaskan : “Dan rukuklah bersama orang  yang rukuk” maksudnya shalatlah bersama orang orang yang shalat. Dalam hal ini ada suatu perintah untuk shalat berjamaah dan kewajibannya.

Ketahuilah bahwa sungguh Rasulullah senantiasa shalat berjamaah di masjid bersama para sahabat. Dan kita sebagai pengikut beliau haruslah berusaha dengan sungguh sungguh untuk  melazimkannya pula sebagaimana yang dicontohkan beliau.   
       
Dalam sebuah riwayat disebutkan : “Inna Rasulullahi shalallahu ‘alaihi wasallam ‘allamnaa sunanul huda, wa inna min sunanil huda shalata fil masjidil ladzi yuadzdzanu fiih.”  (Dari Ibnu Mas’ud) Sesungguhnya Rasulullahi salallahu ‘alaihi wasallam telah mengajarkan kepada kami jalan-jalan petunjuk. Dan diantara jalan jalan petunjuk itu adalah shalat di masjid yang dikumandangkan adzan didalamnya. (H.R Muslim)

Mari kita makmurkan rumah rumah Allah dengan shalat berjamaah setiap waktu. Wallahu A’lam. (469)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar