Kamis, 05 November 2015

SEMUA KEADAAN ADALAH KEBAIKAN BAGI ORANG BERIMAN



SEMUA KEADAAN ADALAH KEBAIKAN 
BAGI ORANG BERIMAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Orang orang yang beriman adalah hamba hamba Allah yang terpilih dan mereka bergembira dengan keimanan mereka. Mereka beriman dengan izin Allah sebagaimana firmannya : “Wamaa kaana linafsin antu’mina illaa biidznillah” Dan tidak seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah (Q.S Yuunus 100).

Mereka diberikan keutamaan yang sangat banyak oleh Allah Ta’ala. Diantaranya mereka akan  dibela dan ditolong  dalam berbagai keadaan. Allah berfirman : “Innallaha yudaafi’u ‘anilladziina aamanuu, innallaha laa yuhibbu kulla khauwaanin kafuur”. Sesungguhnya Allah membela orang yang beriman. Sungguh, Allah tidak menyukai setiap orang yang berkhianat dan kufur. (Q.S al Hajj  38).

Allah berfirman : “Inna lananshuru rusulanaa walladziina aamanuu fil hayaatid dun-yaa wa yauma yaquumul asyhaad” Sesungguhnya Kami akan menolong rasul rasul Kami dan orang orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (Hari Kiamat). Q.S al Mu’min 51.

Selain itu, Allah menjadikan semua keadaan hamba hamba-Nya yang beriman adalah kebaikan. Kebaikan pada saat didatangi musibah ataupun ketika mendapatkan kesenangan.

Rasulullah bersabda : Sungguh menakjubkan perkara orang orang yang beriman. Sungguh semua urusan mereka itu baik dan itu berlaku pada seorangpun kecuali pada orang yang beriman. Jika ia ditimpa kesenangan ia bersyukur maka kebaikan itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa musibah ia bersabar maka musibah itu menjadi baik baginya. (H.R Imam Muslim).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Hadits ini mencakup semua ketetapan Allah atas hamba-Nya yang beriman dan itu baik bagi mereka jika mereka bersabar saat tertimpa musibah dan bersyukur saat mendapatkan kesenangan. Bahkan itu masuk kedalam perkara iman, sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ulama salaf : Imam ada dua bagian, sebagian dalam sabar dan sebagian dalam syukur.

Allah Ta’ala berfirman : “Inna fii dzaalika la-aayaatin likulli shabbaarin syakuur”. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur (Q.S Ibrahim 5  dan Q.S Lukman 31). 
  
Semoga Allah Ta’ala selalu menguatkan dan mengokohkan iman kita. “Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘ala diinika”. Wahai Rabb yang membolak balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu (H.R Imam at Tirmidzi dan Imam Ahmad).

Wallahu A’lam. (454).



   
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar