Selasa, 03 Januari 2023

ZAINAL ABIDIN CICIT RASULULLAH SUKA MENYEMBUNYIKAN SEDEKAHNYA

 

ZAINAL ABIDIN CICIT RASULULLAH SUKA MENYEMBUNYIKAN SEDEKAHNYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Zainal Abidin atau Zainul Abidin, nama aslinya adalah Ali bin Al-Husain   cucu dari Ali bin Thalib,  salah satu cicit  Nabi  Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam. Ia terkenal  sangat  dermawan. Diantara keistimewaan  dermawannya adalah ia suka bersedekah dengan diam diam, tidak  diketahui orang banyak.

Zainul Abidin lahir pada tahun 38 H. Kata Yahya saudara laki-laki dari Muhammad bin ‘Abdillah bin Hasan, Ali bin al Husain meninggal dunia pada 14 Rabi’ul Awwal, malam Selasa, pada tahun 94 H. Ja’far Ash-Shadiq meriwayatkan pula kalau Zainul Abidin meninggal dunia pada tahun 94 H. Kuburnya berada di Baqi’, kata Imam Adz-Dzahabi.

Ibnu ‘Uyainah, dari Abu Hamzah Ats-Tsimaali, ia berkata bahwa ‘Ali bin al Husain rahimahullah biasa memikul roti (gandum) di atas punggungnya ke rumah rumah orang miskin di tengah kegelapan malam. Dia berkata : Sesungguhnya sedekah di tengah gelap malam itu akan meredam murka Rabb (Allah Ta’ala).

Yunus bin Bakir, dari Muhammad bin Ishaq berkata :Dulu penduduk kota tersebut Madinah) hidup dan tidak mengetahui dari mana asal jatah roti tersebut. Ketika ‘Ali bin Al-Husain meninggal dunia, mereka tidak mendapatkan jatah roti itu lagi yang biasa mereka dapatkan tiap malam.

Jarir bin ‘Abdul Hamid, dari. ‘Amr bin Tsabit, ia berkata : Ketika Ali bin al Husain meninggal dunia, mereka mendapati di punggungnya itu ada bekas karena seringnya memikul kantong kulit pada malam hari ke rumah-rumah orang-orang yang susah.

Syaibah bin Na’aamah berkata : Ketika Ali bin al Husain meninggal dunia, mereka dapati bahwa Ali itu mencukupi nafkah seratusan ahli bait.

Imam Adz-Dzahabi berkata : Karena ini ia terlihat kikir. Padahal ia biasa berinfak diam-diam. Keluarganya mengira kalau Ali bin Al-Husain atau Zainal Abidin terus saja menumpuk-numpuk dirham. Tetapi sebagian mereka mengatakan : Kami tidak pernah tahu ada sedekah diam diam sampai Ali bin al Husain meninggal dunia. (Siyar A’lam an Nubala’).

Ketahuilah bahwa bersedekah dengan terang terangan memang dibolehkan tetapi menjadi lebih utama jika dilakukan secara diam diam karena bisa lebih mudah menjaga keikhlasan. Allah Ta'ala berfirman :

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Jika kamu menampakkan sedekah sedekahmu maka itu baik. Dan jika KAMU MENYEMBUNYIKANNYA dan memberikannya kepada orang fakir MAKA ITU LEBIH BAIK BAGIMU. Dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.  (Q.S al Baqarah 271).

Ketahuilah bahwa selain rajin bersedekah,   Ali bin Al-Husain  rajin sedekah, dia juga  rajin menolong orang lain dalam hal hutang. Diriwayatkan Hatim bin Abi Shaghirah, dari ‘Amr bin Dinar, ia berkata bahwa Ali bin al Husain masuk menemui Muhammad bin Usamah bin Zaid ketika ia sakit. Muhammad ketika itu menangis. Lantas Ali bin al Husain bertanya : Kenapa kamu ?. Muhammad menjawab : Aku memiliki beban hutang.

Ali bin al Husain bertanya lagi : Berapa itu ?. Muhammad menjawab : Ada sepuluh ribuan dinar. Lantas Ali bin al Husain berkata : Biar hutang itu aku yang menanggungnya. (Siyar A’lam an Nubala’).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.865)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar