Selasa, 31 Januari 2023

CARA MENGHAMBAT RASA BERAT DALAM BERIBADAH

 

CARA MENGHAMBAT RASA BERAT DALAM BERIBADAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Orang orang beriman wajib yakin seyakin yakinnya bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk menyembah, mengabdi dan beribadah kepada Allah Ta’ala yaitu sebagaimana firman-Nya :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzariyat 56).

Lalu berapa lama atau sampai kapan beribadah. Beribadah kepada Allah Ta’ala dengan taat SAMPAI AKHIR HAYAT atau sampai diwafatkan. Allah Ta’ala menjelaskan hal ini dalam firman-Nya :  

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Dan sembahlah Rabbmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu. (Q.S al Hijr 99).

Sayikh as Sa’di berkata : Al yaqin yaitu sampai ajal tiba. Maksudnya, kontinyulah (terus menerus) engkau (Muhammad)  mendekatkan diri kepada Allah dengan segala macam ibadah disetiap waktu. Maka beliau mentaati perintah Rabb-nya dan senantiasa   beribadah sampai datang al yaqin  dari Rabbnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Jadi kewajiban kita beribadah, mengabdi dan menyembah kepada Allah Ta'ala adalah terus menerus atau kontinyu. Cuma saja terkadang datang RASA BERAT DALAM BERIBADAH. Penyebabnya sangat banyak, diantaranya adalah :

(1) Hawa nafsu yang cenderung kepada keburukan. Alah Ta’ala berfirman :  

وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِالسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ

(Yusuf berkata) Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Rabb-ku. Sesungguhnya Rabb-ku Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S Yusuf 53).

(2) Syaithan yang selalu mendorong kepada keburukan dan kesesatan. Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya : 

وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلالا بَعِيدًا

Dan syaithan itu bermaksud menyesatkan mereka (manusia, dengan) kesesatan yang sejauh jauhnya. (Q.S an Nisa’ 60).

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah selalu berhati hati dan waspada jika pada suatu waktu DIDATANGI RASA BERAT UNTUK BERIBADAH. Ketahuilah bahwa ada banyak jalan untuk melawan keadaan ini, diantaranya adalah :

Pertama : Jangan mau menjadi muslim yang bodoh. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : 

أَفْضَلُ المُؤْمِنِينَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَ أَكْيَسُهُمْ أَكْثَرُهُم لِلمَوتِ ذِكْرًا وَ أَحْسَنُهُم لَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

Orang mukmin yang paling utama adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang mukmin yang PALING CERDAS adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling bagus persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka semua adalah orang-orang cerdas. (H.R at Tirmidzi).

Ketika seorang hamba menempatkan mati di pelupuk matanya maka datanglah rasa takut untuk melalaikan ibadah itulah orang yang cerdas.

Ad Daqaq berkata : Barangsiapa yang banyak mengingat kematian, dia akan dimuliakan dengan tiga perkara, yaitu: (1) Bersegera dalam bertaubat, (2) Hati yang qanaah, (3) BERSEMANGAT UNTUK MELAKUKAN IBADAH. Barangsiapa yang lupa mengingat kematian, dia akan dihukum dengan tiga perkara, yaitu: (1) Menunda-nunda taubat, (2) Tidak ridha terhadap pemberian (takdir) Allah, (3) Malas beribadah. (At-Tadzkirah).

Kedua : Perkokoh rasa yakin bahwa diri manusia selalu dalam pengawasan Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman  :

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Tidak ada satu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya Malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat). Q.S Qaf 18.

Rasulullah Salllahu 'alaihi Wasallam bersabda :

أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

… Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu … (H.R Imam Muslim).

Ketiga : Ingatlah bahwa ibadah atau amal shalih yang kita lakukan maka manfaatnya  akan kembali kepada diri. Allah Ta'ala berfirman : 

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ۖ

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik UNTUK DIRIMU SENDIRI.

Jadi, jika seseorang berat dalam beribadah maka kerugian dan penyesalan  ada pada dirinya sendiri bukan pada orang lain. 

Keempat : Ingatlah bahwa Allah Maha Pengasih Maha Penyayang. Sungguh Allah akan membalas amal shalih seseorang dengan pahala berlipat ganda. Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

لاَ يَتَصَدَّقُ أَحَدٌ بِتَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ إِلاَّ أَخَذَهَا اللَّهُ بِيَمِينِهِ فَيُرَبِّيهَا كَمَا يُرَبِّى أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ قَلُوصَهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ أَوْ أَعْظَمَ

Tidaklah seseorang bersedekah dengan sebutir kurma dari hasil kerja yang halal melainkan Allah akan mengambil sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya lalu Dia membesarkannya sebagaimana seseorang membesarkan anak kuda atau anak unta betinanya hingga sampai semisal gunung atau lebih besar dari itu.  (H.R Imam Muslim).

Kelima : Ingatlah bahwa kematian bisa datang mendadak.

Ingatlah, setiap  hamba harus semakin waspada  karena di zaman ini  ternyata banyak terjadi KEMATIAN TIBA TIBA ATAU  MENDADAK. Memang itu merupakan salah satu tanda-tanda (sudah dekatnya) hari Kiamat. Sebagaimana disebutkan  dalam  satu hadits :

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، رَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : مِنِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ يُرَى الْهِلالُ قِبَلا ، فَيُقَالُ : لِلَيْلَتَيْنِ ، وَأَنْ تُتَّخَذَ الْمَسَاجِدَ طُرُقًا ، وَأَنْ يَظْهَرَ مَوْتُ الْفُجَاءَةِ

Dari Anas bin Malik, dia meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Diantara dekatnya hari kiamat, hilal akan terlihat nyata sehingga dikatakan ini tanggal dua, masjid-masjid akan dijadikan jalan-jalan, dan munculnya (banyaknya) KEMATIAN MENDADAK. (H.R ath Thabrani).

Nah, ketika jika kematian yang mendadak itu datang pada saat seseorang sedang dalam keadaan merasa berat beribadah maka AKAN MENDATANGKAN PENYESALAN SERTA KERUGIAN BESAR. Wallahu A'lam. (2.896)

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar