Jumat, 27 Januari 2023

ALLAH MENCUKUPI KEBUTUHAN ORANG YANG SHALAT DHUHA

 

ALLAH MENCUKUPI KEBUTUHAN ORANG YANG  SHALAT DHUHA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta'ala telah memerintahkan hamba hamba-Nya untuk menegakkan shalat fardhu lima kali sehari semalam. Selain itu ada banyak shalat sunnah yang dianjurkan dalam syariat Islam. Satu diantaranya yang sifatnya sunnah muakadah adalah shalat sunnah dhuha.

Tentang makna shalat dhuha dijelaskan oleh Syaikh bin Baz yaitu : Shalat dhuha  atau shalatul Awwabiin adalah shalat sunnah mu’akkadah, dimulai sejak terbitnya matahari setinggi tombak, sampai menjelang tergelincirnya matahari, minimal dua rakaat dan tak terbatas jumlah maksimalnya (www.binbaz.org.sa).

Ketahuilah bahwa shalat dhuha  adalah shalat orang yang kembali kepada ketaatan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب، وهي صلاة الأوابين

Tidaklah menjaga shalat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali kepada ketaatan). Inilah shalat awwabin. (H.R Ibnu Khuzaimah, dihasankan oleh Syaikh al Albani)

Imam an Nawawi rahimahullah berkata : Awwab adalah muthii’ (orang yang taat). Ada pula ulama yang mengatakan bahwa maknanya adalah orang yang kembali kepada ketaatan. (Syarh Shahih Muslim).

Sungguh, sangatlah banyak keutamaan yang akan diperoleh hamba hamba Allah yang melazimkan dirinya untuk melaknakan shalat dhuha ini. Diantaranya adalah bahwa Allah Ta'ala akan mencukupi kebutuhannya di akhir harinya. Dari Uqbah bin Amir al Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :

 

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَا ابْنَ آدَمَ اكْفِنِى أَوَّلَ النَّهَارِ بِأَرْبَعِ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ بِهِنَّ آخِرَ يَوْمِكَ

 

Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman : Wahai anak Adam, laksanakan untuk-Ku empat rakaat di awal siang, AKU AKAN CUKUPI DIRIMU dengan shalat itu di akhir harimu. (H.R Imam Ahmad, Syaikh Syu’aib al Arnauth berkata bahwa sanad hadits ini shahih.

 

Al ‘Azhim Abadi menyebutkan  : Hadits ini bisa mengandung pengertian bahwa shalat dhuha akan menyelamatkan pelakunya dari berbagai hal yang membahayakan. Bisa juga dimaksudkan bahwa shalat dhuha dapat menjaga dirinya dari terjerumus dalam dosa atau ia pun akan dimaafkan jika terjerumus di dalamnya. Atau maknanya bisa lebih luas dari itu. (Aun al Ma’bud).


Selain itu, ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam memohon ampun seratus kali setelah shalat dhuha, yaitu sebagaimana  beliau mengucapkan :

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ

مائة مرة  حتى  قالها

Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.  

Sampai beliau membacanya seratus kali. (H.R Imam Bukhari dalam al Adab al Mufrad, Syaikh al Albani mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih).

Insya Allah ada manfaatnya untuk kita semua. Wallahu A'lam. (2.891)

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar