Rabu, 11 Januari 2023

BERUNTUNG ORANG YANG BERSEGERA KE MASJID UNTUK SHALAT

 

BERUNTUNG ORANG YANG BERSEGERA KE MASJID UNTUK SHALAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Orang beriman laki laki mempunyai kewajiban untuk shalat fardhu berjamaah di masjid. Diantara dalilnya adalah firman Allah Ta'ala :

 

وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama orang yang rukuk. (Q.S al Baqarah 43).

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di  menjelaskan : “Dan rukuklah bersama orang yang rukuk” maksudnya shalatlah bersama orang orang yang shalat. Dalam hal ini ada suatu perintah untuk shalat berjamaah (dimasjid) dan kewajibannya. 

Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :         

وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي   

Dan shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat. (H.R Imam Bukhari).

Perintah shalat sebagaimana beliau shalat berkaitan dengan seluruh aspek shalat. Diantaranya adalah bacaan shalat, gerakannya yang sempurna, waktunya yang harus dijaga, TEMPATNYA (beliau shalat fardhu bersama sahabat di masjid, bukan di rumah) dan yang lainnya.

Untuk shalat berjamaah lima kali sehari semalam maka hamba hamba Allah sangat dianjurkan untuk BERSEGERA MENDATANGI MASJID. Ketahuilah bahwa sangat banyak kebaikan yang akan diperoleh orang orang yang bersegera atau lebih awal mendatangi masjid. Diantaranya adalah :

Pertama : Bisa mendapat shaf paling awal.

 

Sungguh shaf pertama memiliki nilai paling utama. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

 

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الصُّفُوْفِ اْلأُوَلِ

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang shalat di shaf pertama. (HR. Abu Dawud).

Dan juga Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam menjelaskan pula tentang shaf pertama sebagai shaf terbaik bagi laki laki.

خيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا ، وَشَرُّهَا آخِرُهَا 

Sebaik-baik shaf bagi laki-laki adalah yang paling depan, dan yang paling buruk adalah yang paling belakang. (H.R Imam Muslim).

Kedua : Bisa senantiasa shalat pada waktunya.

Ketika seseorang bersegera ke masjid untuk shalat fardhu maka dia bisa shalat di awal waktu. Sungguh shalat pada waktunya adalah salah satu ibadah yang paling dicintai Allah Ta'ala yaitu hadits dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata : 

سَأَلْتُ النَّبِيَّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إلَى اللَّهِ ؟ قَالَ : الصَّلاةُ عَلَى وَقْتِهَا . قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ : بِرُّ الْوَالِدَيْنِ ,  قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ : الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ.

Aku bertanya kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : Amal apakah yang paling dicintai Allah ?. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab : SHALAT PADA WAKTUNYA (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya). Aku bertanya lagi : Kemudian apa ?. Nabi menjawab : Berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi : Kemudian apa ?. Nabi menjawab : Jihad di jalan Allah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dan juga yang selainnya).

Ketiga : Ada kesempatan untuk menyimak dan menjawab adzan.

(1) Sebagaimana disebutkan dalam satu hadits shahih yaitu tentang mengucapkan kalimat  seperti yang diucapkan muadzin. Hal ini dijelaskan  dalam satu hadits dari Umar bin Khaththab bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : “Apabila muadzin mengucapkan ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR lalu seorang di antara kamu mengucapkan (juga) ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR. Kemudian muadzin mengucapkan ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH ia mengucapkan juga ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. Kemudian muadzin mengucapkan ASYHHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH  ia  mengucapkan (juga)   ASYHHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH.

Kemudian muadzin mengucapkan HAYYA ‘ALASH SHALAAH maka ia mengucapkan LAA HAULAA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH (tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah). Kemudian muadzin mengucapkan HAYYA ‘ALAL FALAAH ia mengucapkan  LAA HAULAA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH.

Kemudian muadzin mengucapkan ALLAAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR ia mengucapkan juga ALLAAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR. Kemudian muadzin mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH ia mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH dari lubuk hatinya maka pasti ia masuk surga. (H.R Imam Muslim dan Abu Dawud).

(2) Bershalawat kepada Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dan  orang yang bershalawat kepada Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  satu kali maka Allah Ta’ala akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Ketahuilah bahwa jika Allah bershalawat kepada makhluk-Nya maka maknanya adalah Allah memberi rahmat (kasih sayang) kepada makhluk.

(3) Mintalah kepada Allah washilah untuk Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam. Permohonan washilah untuk Rasulullah adalah dengan mengucapkan (yang biasa dikenal dengan doa setelah adzan), yaitu : Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang membaca ketika mendengar adzan “Allahumma Rabba hadzihid da’waatit taammah wash shalaatil qaaimah aati muhammadanil wasiilata wal fadhiilah wab’atshu maqaamam mahmuudah alladzii wa’attah” .Ya Allah, Rabb pemilik panggilan yang sempurna ini dan shalat (wajib) yang didirikan.

Berilah al wasilah (derajat di surga), dan keutamaan kepada Muhammad, dan bangkitkan beliau, sehingga bisa menempati maqam terpuji yang engkau janjikan. Maka dia berhak mendapatkan syafa’atku pada hari Kiamat” (H.R Imam Bukhari).

Keempat : Bisa dapat takbir pertama bersama imam.

Sungguh terdapat  faidah besar yang bisa diperoleh seorang hamba jika  bisa takbir pertama atau takbiratul ihram membersamai imam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَ لَهُ بَرَاءَتَانِ: بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ

Barangsiapa shalat berjamaah selama empat puluh hari dengan mendapatkan takbir pertama (takbiratul ihram, dengan membersamai imam) ikhlas karena Allah, akan dicatat baginya terbebas dari dua hal, yaitu : (1) Terbebas dari api neraka dan, (2)  Terbebas dari sifat munafik. (H.R at  Tirmidzi, dinilai hasan oleh Syaikh al Albani).

Kelima : Khusus di waktu zhuhur bisa dapat kesempatan shalat 14 rakaat

Diantara  faedah besar yang didapatkan oleh orang orang yang bersegera shalat ke masjid khususnya di waktu zhuhur adalah ada kesempatan untuk shalat 14 rakaat yaitu 10 rakaat shalat sunnah dan 4 rakaat shalat fardhu yaitu :

= Shalat sunnah tahyatul masjid 2 rakaat

= Shalat sunnah rawatib qabliyah zhuhur 4 rakaat dengan 2 kali salam.

= Shalat fardhu zhuhur 4 rakaat.

= Shalat sunnah rawatib ba'da zhuhur 4 rakaat dengan 2 kali salam.

Tentang shalat sunnah rawatib 4 rakaat sebelum shalat fardhu zhuhur  dan 4 rakaat pula  sesudahnya disebut dalam satu hadits dari Ummu Habibah, dia  mengatakan bahwa dia  mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرُمَ عَلَى النَّارِ

Barangsiapa menjaga shalat 4 rakaat sebelum zhuhur dan 4 rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan neraka baginya. (H.R at  Tirmidzi dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh  Syaikh al Albani)

Ketahuilah bahwa  melakukan banyak shalat atau banyak bersujud  adalah salah satu jalan untuk bisa bersama Rasulllah Salallahu 'alai Wasallam di surga. Dalam satu hadits dari Rabi’ah bin Ka’ab al Aslami, disebutkan bahwa dia berkata :

كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ ، فَقَالَ لِي : سَلْ ، فَقُلْتُ : أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ ، قَالَ : أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ ، قُلْتُ : هُوَ ذَاكَ ، قَالَ : فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ  

Aku pernah bermalam bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku menyiapkan air wudhu dan keperluan beliau. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku : Mintalah sesuatu !. Maka akupun menjawab : Aku meminta kepada engkau agar memberi petunjuk kepadaku tentang sebab-sebab agar aku bisa menemani engkau di Surga.

Beliau menjawab : Ada lagi selain itu ?. Itu saja cukup ya Rasulullah, jawabku. Maka Rasulullah bersabda : Jika demikian, bantulah aku atas dirimu (untuk mewujudkan permintaanmu) dengan MEMPERBANYAK SUJUD. (H.R Imam Muslim).

Imam an Nawawi berkata : Didalamnya (hadits ini) terdapat dorongan untuk memperbanyak sujud. Dan yang dimaksud dengan sujud di sini adalah SUJUD DALAM SHALAT. (Syarah Shahih Muslim).

Demikianlah diantara keutamaan dan faedah yang akan diperoleh seorang hamba jika senantiasa besegera mendatangi masjid untuk melaksanakan shalat fardhu Bersama imam. Wallahu A'lam. (2.875).

 

 

 

  

 


 



 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar