Sabtu, 14 Januari 2023

SETELAH BERTAUBAT MESTILAH TETAP DI JALAN YANG BENAR

 

SETELAH BERTAUBAT MESTILAH TETAP DI JALAN YANG BENAR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ada banyak saudara kita yang di awal masa mudanya tergelincir bahkan boleh jadi saat itu mereka senang  dengan berbagai perbuatan buruk dan maksiat yang dilakukannya. Kemudian Allah Ta'ala masih memberi umur panjang kepadanya. Lalu dengan KARUNIA ALLAH dia BETUL BETUL BERTAUBAT dari semua perbuatan buruknya di masa lalu.

Dengan taubat sebenar benar taubat maka Allah Ta'ala menutup kesalahan dan keburukan perbuatan di masa lalu. Allah Ta'ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ 

Wahai orang orang yang beriman !. Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni murninya, mudah mudahan Rabb kamu akan menghapus kesalahan kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai. (Q.S at Tahrim 8).

Sungguh bertaubat adalah KEBERUNTUNGAN YANG SANGAT BESAR sebagaimana firman Allah Ta'ala :

وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang beriman, AGAR KAMU BERUNTUNG. (Q.S an Nur 31)

Syaikh as Sa'di berkata : Sehingga tidak ada jalan menuju keberuntungan KECUALI DENGAN TAUBAT yaitu, kembali dari hal hal yang dibenci oleh Allah Ta'ala baik lahir maupun bathin menuju kepada perkara perkara yang Dia cintai. (Tafsir Taisir Karimir Rahman). 

Setelah bertaubat seseorang mestilah BERBAIK SANGKA kepada Allah Ta'ala bahwa Allah Ta'ala menerima taubatnya bila ikhlas dalam bertaubat, menyesal atas apa yang telah dilakukan di masa lalu, meninggalkan perbuatan buruk dimasa lalu itu dan selanjutnya BERTEKAD UNTUK TIDAK MELAKUKAN KEBURUKAN ITU LAGI. Dalam  hadits qudsi disebutkan :

(1) Hadits qudsi yang riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. 

يَقُولُ اللهُ تَعالىَ : أَنَا عِنٌدَ ظَنِّ عَبٌدِى بِي

Allah Ta’ala berfirman : Aku sesuai dengan sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku.

(2) Hadits qusi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. 

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، إِنْ ظَنَّ بِي خَيْرًا فَلَهُ ، وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ

Aku sesuai dengan sangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Bila dia bersangka  baik kepada-Ku maka KEBAIKANLAH BAGINYA. Bila dia bersangka buruk maka KEBURUKANLAH BAGINYA.

Dan juga Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam berpesan TENTANG BERBAIK SANGKA,   sebagaimana diriwayatkan dari Jabir yaitu tiga hari sebelum beliau wafat : 

لَا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Janganlah sekali kali seseorang dari kalian meninggal melainkan dia (dalam keadaan) berbaik sangka kepada Allah. (H.R Imam Muslim).

Selain itu SATU HAL YANG SANGAT PENTING diketahui setelah bertaubat adalah (1) Tetap menjaga iman agar tetap  kokoh. (2) Melakukan amal shalih yang disyariatkan. (3) Kemudian TETAP DALAM PETUNJUK, (di jalan yang benar). Allah Ta'ala berfirman :

وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَىٰ

Dan sungguh, Aku Maha pengampun bagi yang bertaubat, beriman dan melakukan amal shalih, kemudian tetap dalam petunjuk. (Q.S Thaha 82).

Insya Allah ada anfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.876)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar