Minggu, 29 Januari 2023

YANG DITIMBANG DI AKHIRAT ADALAH AMAL BUKAN ILMU

 

YANG DITIMBANG DI AKHIRAT ADALAH AMAL BUKAN ILMU

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, agama Islam sangat menghargai ilmu bahkan mewajibkan umatnya untuk belajar ilmu. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim (H.R Ibnu Majah, dari  Anas bin Malik, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Ketahuilah bahwa  ilmu yang PALING UTAMA untuk dipelajari adalah ilmu syar'i. Syaikh Abdul Aziz bin Baaz menjelaskan bahwa : Ilmu syar’i adalah ilmu yang terkandung dalam al Qur an dan as Sunnah, yakni : (1) Ilmu tentang Allah dan Sifat-sifat-Nya. (2) Ilmu tentang hak Allah terhadap hamba-Nya. (3) Ilmu tentang segala hal yang disyari’atkan Allah kepada hamba-hamba-Nya. (4) Termasuk juga ilmu tentang jalan yang akan mengantarkan hamba kepada ilmu itu beserta segala rinciannya. (Dari Kitab al ‘Ilm wa Akhlaqu Ahliha).

Tetapi ketahuilah bahwa ilmu adalah sarana untuk bisa beribadah dengan benar yaitu ikhlas karena Allah Ta'ala dan ittiba' yaitu sesuai petunjuk Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam. Sungguh kita butuh ilmu dalam setiap waktu dan keadaan. (1) Kita butuh ilmu untuk memahami aqidah yang lurus. (2) Kita butuh ilmu untuk beribadah yang benar. (3) Kita butuh ilmu untuk berakhlak yang terpuji. (4)  Kita butuh ilmu agar bisa bermuamalah dengan baik. Bahkan beberapa saat sebelum matipun kita masih butuh ilmu yaitu ilmu tentang kalimat apa yang harus diucapkan pada saat yang kritis itu. 

Sehari hari kita menyaksikan bahwa  banyak saudara saudara kita yang bersemangat untuk belajar ilmu. Ini benar benar hal yang menggembirakan dan sangat baik. Namun demikian yang paling penting lagi adalah SEMANGAT UNTUK MENGAMALKANNYA. Ketahuilah bahwa di akhirat kelak yang akan ditimbang adalah AMAL SHALIH BUKAN ILMU YANG DIMILIKI KETIKA DI DUNIA. Allah Ta'ala berfirman :

فَمَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Maka barangsiapa berat timbangan (amal kebaikan) nya, mereka itulah orang orang yang beruntung. (Q.S al A'raf 8).

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah berusaha dan bersemangat mengamalkan ilmu yang sudah diketahuinya. Misalnya ketika :

(1) Sudah punya ilmu tentang shalat shalat sunnah, puasa puasa sunnah hendaklah berusaha mengamalkan sebisa mungkin.

(2) Sudah punya ilmu tentang membaca al Qur an maka berusahalah membacanya secara rutin.  

(3) Sudah punya ilmu tentang doa sehari hari hendaklah berusaha mengamalkannya, seperti doa keluar rumah. Doa masuk dan keluar kamar mandi, doa berangkat ke masjid, masuk masjid dan keluar masjid hendaklah jangan diabaikan.

(4) Sudah punya ilmu tentang dzikir sesudah shalat dan dzikir pagi-petang berusahlah mengamalkannya.

(5) Sudah punya ilmu tentang adab tidur, doa dan dizkir sebelum tidur berusahalah mengamalkannya.   

Sebagai penutup tulisan ini, dinukil beberapa nasehat ulama tentang mengamalkan ilmu yang sudah diketahui.

Pertama : Diriwayatkan oleh ad Darimi,  Mu’adz bin Jabal berkata : Ketahuilah ilmu apa saja yang (hendak) engkau ketahui !. Tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan memberimu pahala dengan ilmu itu hingga engkau mengamalkannya.

Kedua : Sufyan ats-Tsauri berkata : Apabila aku mengamalkan (ilmu) yang telah aku ketahui, niscaya aku menjadi orang yang paling berilmu. Tapi apabila aku tidak mengamalkan (ilmu) yang aku ketahui, maka tidak ada di dunia ini yang lebih bodoh dariku. (Al-Jaami' lil Khathiib)

Ketiga : Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Apabila seseorang tidak mengamalkan ilmunya maka menyebabkan kegagalan dalam ilmunya, dan tidak mendatangkan berkah, dan membuatnya (bisa) lupa (akan ilmu yang dipelajari). (Syarah Hilyah Thaalib al 'Ilmi).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.894)

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar