Senin, 16 Januari 2023

ORANG BERIMAN WAJIB BERSABAR JIKA DIDATANGI MUSIBAH

 

ORANG BERIMAN WAJIB BERSABAR JIKA DIDATANGI MUSIBAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Imam Ibnul Qayyim dalam Kitab Madaarijus Saalikin atara lain menjelaskan bahwa secara bahasa sabar bermakna menahan atau mencegah. Selanjutnya beliau  menjelaskan bahwa secara istilah sabar bermakna  : (1). Menahan diri dari berputus asa. (2). Meredam amarah jiwa. (3). Mencegah lisan dari mengeluh. (4). Mencegah anggota badan untuk melakukan kemungkaran.

Dan juga para ulama menjelaskan bahwa ada tiga tempat sabar yaitu : (1) Bersabar dalam melakukan ketaatan. (2) Bersabar dalam menghindari maksiat. (3) Bersabar dalam menerima takdir atau ketetapan Allah Ta’ala.

Tentang bersabar dalam menerima apapun ketetapan atau takdir Allah berupa musibah, Syaikh Utsaimin memberikan nasehat bahwa seorang hamba harus menahan dirinya dari mengungkapkan kemarahan hati dan hendaknya dia menyatakan keridhaan atas keputusan Rabb-nya.

Menahan diri dari kemarahan lisan yaitu tidak menyebut kata kata celaka dan kebinasaan. Serta menahan diri dari kemarahan yang berbentuk perbuatan seperti merobek robek saku, menampar nampar pipi atau semisalnya. Inilah yang disebut dengan sabar atas takdir Allah Ta’ala, meskipun dirinya tidak suka kejadian yang buruk tersebut menimpanya. (Syarah Arba’in Nawawiyah).

Ketahuilah bahwa dalam al Qur an sangatlah banyak perintah untuk bersabar, diantaranya adalah :

Pertama : Dalam surat Ali Imran 200. Allah Ta'ala berfirman : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.

Kedua : Dalam surat al Anfal 46. Allah Ta'ala berfirman :

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Ketiga : Dalam surat Yunus 109. Allah Ta’ala  berfirman :

وَاتَّبِعْ مَا يُوحَى إِلَيْكَ وَاصْبِرْ حَتَّى يَحْكُمَ اللَّهُ وَهُوَ خَيْرُ الْحَاكِمِينَ

Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya. 

Ketahuilah bahwa  sabar dalam ayat diatas  disebutkan dengan fi’il amr (kata kerja perintah). Dan kaidah ushul fiqih menyabutkan : Hukum asalnya kata perintah menghasilkan hukum wajib.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan : Maka wajib bagi setiap  orang untuk bersabar terhadap musibah dan tidak mengucapkan perkataan yang haram serta tidak melakukan perbuatan yang haram (ketika menghadapi musibah). (Syarah Hadits Jibril).

Oleh karena itu ketika didatangi musibah maka hamba hamba Allah WAJIB UNTUK BERSABAR. Ketahuilah bahwa ketika seseorang tidak bersabar dengan musibah yang dihadapinya maka paling tidak, dia  didatangi oleh dua kerugian besar : (1) Kerugian akibat musibah seperti menghadapi kesulitan, kehilangan harta bahkan jiwa. (2) Mendapat dosa tersebab tidak bersabar karena sabar itu hukumnya wajib sebagaimana diperintahkan Allah Ta'ala dalam banyak firman-Nya.

Wallahu A'lam. (2.878)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar