Senin, 02 Januari 2023

JANGAN MENCELA SAUDARAMU YANG MERAYAKAN TAHUN BARU

 

JANGAN MENCELA SAUDARAMU YANG MERAYAKAN TAHUN BARU

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap akhir bulan Desember orang orang diluar Islam merayakan tahun Masehi dengan berbagai cara. Tetapi ternyata banyak pula saudara kita sesama orang Islam yang ikut ikutan merayakannya. Ikut  pesta kembang api, mercon, membuat acara khusus merayakan tahun baru bahkan banyak pula yang ikut begadang pula menunggu jam 00.00.

Kalau acara tahun baruan dilakukan  oleh saudara kita tentu tidak pas. Jika dilakukan oleh orang orang beriman itu termasuk perbuatan tasyabuh yang dilarang yaitu sebagaimana sabda Rasululllah Salallahu 'alaihi Wasallam, dari Ibnu Umar :

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka. (H.R Imam  Ahmad dan Abu Daud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Nah, ketika seorang beriman melihat saudaranya jatuh kepada perbuatan buruk seperti tasyabuh dengan perayaan tahun baru maka janganlah dicela. Sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan bahwa mencela seorang muslim adalah termasuk perbuatan buruk sebagaimana sabda beliau :

 عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سِبَابُ المٌسْلِمِ فُسُوقٌ، وَقِتَالُهُ كُفْر

Dari Abdullah bin Mas’ud, dia berkata, Rasulullah  Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : Mencela seorang muslim merupakan kefasikan dan memeranginya merupakan kekufuran. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Dalam perkara ini, paling tidak  ada dua perbuatan baik  yang sangat dianjurkan yaitu :

(1) Memberinya nasehat dengan lemah lembut.

Hakikat nasehat adalah menginginkan kebaikan bagi seseorang. Sungguh memberi nasehat kepada seseorang terkadang bahkan bisa jadi lebih berharga dari memberinya harta. Allah Ta’ala mengingatkan agar manusia saling menasehati diantara mereka sehingga menjadi manusia yang beruntung. Allah Ta’ala berfirman : 

إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Sungguh,  manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih SERTA SALING MENASEHATI untuk kebenaran dan SALING MENASEHATI untuk kesabaran. (Q.S al ‘Asr 2-3).

Memberi nasehat adalah termasuk tolong menolong dalam kebaikan yang diperintahkan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰى ۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah sangat berat siksa-Nya. (Q.S al Maidah 2).

Fudhail bin Iyadh berkata : Seorang mukmin itu biasa menutupi aib saudaranya dan menasehatinya. Sedangkan orang fajir (pelaku dosa) biasa membuka aib dan menjelek-jelekkan saudaranya. (Jaami’ul Ulum wal Hikam).

Oleh karena itu ketika melihat saudara kita tergelincir kepada sesuatu yang buruk termasuk merayakan tahun baru maka berusahalah memberi nasehat kepadanya KALAU ITU MEMUNGKINKAN.

Kedua : Mendoakan mereka agar diberi hidayah kepada kebaikan.

Selain memberi nasehat maka yang sangat dianjurkan dan bisa dilakukan dengan mudah adalah medoakan  agar mereka diberi hidayah untuk meninggalkan perbuatan buruk yang pernah dilakukannya. Ketahuilah bahwa mendoakan sesama orang beriman adalah kebiasaan  orang orang shalih. Diantaranya sebagaimana firman Allah Ta’ala : 

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa : Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sungguh Engkau Maha Penyantun dan Maha Penyayang.   (Q.S al-Hasyr 10)

Sungguh  mendoakan seseorang  bermanfaat  bagi yang didoakan dan JUGA BERMANFAAT BAGI YANG MENDOAKAN. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : 

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ

Tidak ada seorang hamba Muslim yang berkenan mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan kecuali malaikat mendoakan orang yang berdoa tersebut dengan kalimat : Kamu juga mendapat sama  sebagaimana doa yang kamu ucapkan. (H.R Imam Muslim).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.862)

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar