Senin, 16 Agustus 2021

SEORANG HAMBA JANGAN MERASA AMALANNYA SUDAH BANYAK

SEORANG HAMBA JANGAN MERASA AMALANNYA SUDAH BANYAK

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Kewajiban setiap hamba adalah beribadah, mengabdi dan menyembah kepada-Nya. Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzariyat 56).

Tentang ayat ini, Syaikh as Sa’di berkata : Inilah tujuan Allah Ta’ala menciptakan jin dan manusia. Dan Allah Ta’ala mengutus semua Rasul untuk menyeru kepada tujuan tersebut. Tujuan tersebut adalah : (1) Menyembah Allah Ta’ala yang mencakup berilmu tentang Allah Ta’ala dan mencintai-Nya. (2) Kembali kepada-Nya. (3) Menghadap kepada-Nya dan berpaling dari selain-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Ketika beribadah kepada-Nya maka hamba hamba Allah haruslah menampilkan amalan terbaik dengan ikhlas  sesuai dengan yang disyariatkan. Ketika telah melakukan IBADAH WAJIB dan diikuti pula dengan ibadah ibadah sunnah maka hamba hamba Allah JANGAN PERNAH MERASA AMALNYA TELAH CUKUP. Tetapi teruslah memperbanyak amal shalih. Bahkan Allah Ta’ala menyuruh berlomba dalam melakukan kebaikan, sebagaimana firman-Nya :

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ

Maka berlomba lombalah kamu dalam kebaikan. (Q.S al Baqarah 148).

Syaikh as Sa’di berkata : Barangsiapa yang berlomba dalam (melakukan) kebaikan ketika berada di dunia MAKA DIA AKAN MENJADI PEMENANG DI AKHIRAT DENGAN (MENDAPAT HADIAH) SURGA. Dan orang yang paling depan dalam perlombaan ini ADALAH YANG PALING TINGGI DERAJATNYA. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda, dari Abu Hurairah :


بَادِرُوْا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحْ كَافِرًا، يَبِيْعُ دِيْنَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا

BERSEGERALAH kalian beramal shalih sebelum kedatangan fitnah (ujian) yang seperti potongan malam. Seseorang di pagi hari dalam keadaan beriman (mukmin) namun di sore harinya menjadi kafir; dan ada orang yang di sore hari dalam keadaan beriman namun di pagi hari menjadi kafir. Dia menjual agamanya dengan perhiasan dunia. (H.R Imam Muslim)

 

Al-Imam an-Nawawi  mengatakan bahwa hadits ini berisi anjuran untuk bersegera mengerjakan amal shalih sebelum datang waktu yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengerjakannya. (Ada) aktu yang seseorang tidak bisa mengerjakannya karena fitnah yang besar dan bertumpuk tumpuk, seperti tumpukan gelapnya malam yang gulita tanpa cahaya sedikitpun. (Al Minhaj).     

Ketahuilah bahwa para ulama dan orang orang shalih dari dahulu sampai sekarang SELALU BERSEGERA dalam beramal. Dan tak ada yang merasa SUDAH BANYAK BERAMAL. Apalagi kita di zaman ini sangat banyak gangguan dan halangan dalam melakukan amal shalih. Sungguh dalam melakukan amal shalih tak ada istilah QANAAH ATAU MERASA CUKUP. Ingatlah bahwa sifat qanaah hanya untuk urusan dunia.

Sebagian dari kita selalu berusaha melaksanakan amal shalih yang banyak namun tak ada jaminan bahwa semua amal ibadah kita diterima dan bernilai disisi Allah Ta’ala. Namun demikian kita tetap bermohon dan berdoa  kepada Allah Ta’ala agar amalan amalan kita diterima dan diberi balasan yang baik.

Dan diantara doa yang diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam hal ini adalah doa yang biasa beliau baca  pada rangkaian dzikir pagi  yaitu dzikir setelah shalat shubuh adalah : 

 

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

 

Ya Allah, aku bermohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima. (H.R Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah, dari Ummu Salamah).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.410)    

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar