Minggu, 08 Agustus 2021

HAMBA HAMBA ALLAH SEMESTINYA MEMELIHARA SIFAT TAWADHU'

 

HAMBA HAMBA ALLAH SEMESTINYA MEMELIHARA SIFAT TAWADHU’

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu sifat terpuji yang semestinya dipelihara hamba hamba Allah Yang Maha Penyayang adalah SIFAT TAWADHU’. Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :

وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا

Adapun hamba hamba Rabb Yang Maha Pengasih itu adalah orang orang yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati. (Q.S al Furqan 63).

Allah Ta’ala berfirman :  وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ

Dan berendah hatilah engkau terhadap orang orang yang beriman. (Q.S al Hijr 88)

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga mengingatkan kita semua untuk bersifat tawadhu’ menjauhi sifat  membangga banggakan diri dan sombong. Beliau bersabda :

وَعَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ الْمُجَاشِعِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ َإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ

Iyadh bin Himar radhiyallahu ’anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam  bersabda : Sesungguhnya, Allah menurunkan wahyu kepadaku, yaitu hendaklah kalian bersikap tawadhu’ (merendahkan diri), sehingga tidak ada seorang pun bersikap sombong kepada yang lain dan tidak seorang pun menganiaya yang lain. (H.R Imam Muslim).

Sungguh Allah Ta’ala akan mengangkat derajat seorang hamba ketika dia bertawadhu’. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Wa maa thawadha’a ahadun lilahi illaa rafa’ahullah”. Tidaklah seorang bersifat rendah hati (tawadhu’) karena Allah, kecuali Allah mengangkatnya. (H.R Muslim).

Imam an Nawawi berkata bahwa hadits ini mempunyai dua makna (1) Allah akan meninggikan derajatnya di dunia dan dengan tawadhu’nya akan mengokohkan kedudukannya di hati manusia. (2) Pahala di akhirat, yakni Allah Ta’ala akan derajatnya di akhirat tersebab tawadhu’nya di dunia. (Syarah Shahih Muslim).

Tentang makna tawadhu’ lebih lengkap dijelaskan oleh Imam Ibnul Qayyim, beliau berkata : Tawadhu’ artinya tenang, berwibawa, RENDAH HATI, tidak jahat, tidak sombong.

Menurut al Hasan, mereka adalah orang orang yang berilmu dan bersikap lemah lembut. Menurut Muhammad bin al Hanafiah, mereka adalah orang orang yang berwibawa, menjaga kehormatan diri dan tidak berlaku bodoh maka mereka tetap bersikap lemah lembut.

Ada yang berpendapat bahwa tawadhu’ artinya tidak melihat diri sendiri memiliki nilai. Siapa yang melihat dirinya memiliki nilai berarti tidak memiliki tawadhu’. (Madarijus Salikin).

Sungguh sifat tawadhu’ adalah kebalikan sifat sombong dan ingatlah bahwa Allah Ta’ala tidak menyukai orang orang yang sombong. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ

                                                                                      

Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri. (Q.S an Nahl 23).

Oleh karena itu mari sama sama kita pelihara sifat tawadhu’ ini karena tawadhu’ adalah salah satu sifat ‘IBADUR RAHMAN, sifat hamba Allah Yang Maha Pengasih. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.401)

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar