Sabtu, 28 Agustus 2021

PERKARA YANG PERLU DIHINDARI DI MEDIA SOSIAL

 

PERKARA YANG PERLU DIHINDARI DI MEDIA SOSIAL

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Media sosial dalam berbagai nama dan bentuk, saat ini sudah menjadi kebutuhan berinteraksi dalam pergaulan dan bermasyarakat. Dan juga dalam beberapa kebutuhan penting digunakan pula media sosial seperti menuntut ilmu, saling memberi nasehat, penopang utama dalam bekerja, bersilatur rahmi dan yang lainnya.

Ini termasuk sebesar besar NIKMAT yang diberikan dan diajarkan Allah Ta’ala kepada manusia. Sungguh yang namanya nikmat hanya akan betul betul bermanfaat jika digunakan untuk SEGALA SESUATU YANG ALLAH RIDHA.

Kita mengetahui bahwa pesan atau sharing di media sosial umumnya BERBENTUK TULISAN, audio ataupun video.  Ketahuilah dalam satu kaidah disebutkan bahwa :

الْكِتَابَةُ تَنْزِلُ مَنْزِلَةَ الْقَوْلِ

Tulisan (hukumnya) sebagaimana ucapan.

Wahai hamba hamba Allah !. Ketika berada di wilayah media sosial yang didukung oleh tekhnologi informasi dan komunikasi canggih maka  sangat dianjurkan untuk menghindar dari  perkara yang tak bermanfaat bahkan bisa menjatuhkan kepada perbuatan buruk dan mudharat bagi diri dan bagi orang lain, diantaranya adalah :

Pertama : Hindari banyak komentar.

Ucapan dan perbuatan manusia pasti dicatat dan harus dipertanggung jawabkan kelak. Allah Ta’ala berfirman :

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya.  (Q.S al Isra’ 36).

Ada sebagian orang yang senang memberi komentar meskipun komentarnya tak diperlukan. Bisa jadi komentarnya tak bermanfaat KARENA TAK PUNYA ILMU YANG CUKUP tentang masalah yang dikomentari. Nggak nyambung kata anak anak millennium. Bahkan yang dikomentari adalah berita hoax.

Oleh karena itu berusahalah menahan diri untuk tidak banyak berkomentar di media sosial kecuali jika memang tentang sesuatu yang BENAR DAN BERMANFAAT.

Kedua : Jangan mencela dan berkata kasar.

Sharing yang masuk di media sosial terkadang datang dari orang orang yang kurang adab dan juga ada yang  sengaja mereka lakukan untuk mendapatkan (bayaran uang) harta dunia ataupun kepentingan pangkat, jabatan dan golongan. Sharing yang demikian bisa membuat  membuat seseorang terusik dan muncul emosi.

Dalam hal ini tak perlu dikomentari atau dibalas dengan : (1) Celaan dan (2) Kata kata kasar.

(1) Tentang celaan, perhatikanlah wasiat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam kepada Abu Jurayyi Jabir bin Sulaim Radhiyallahu anhu :

لَا تَسُبَّنَّ أَحَدًا قَالَ فَمَا سَبَبْتُ بَعْدَهُ حُرًّا وَلَا عَبْدًا وَلَا بَعِيرًا وَلَا شَاةً

Janganlah engkau mencela seorangpun !. Abu Juraj berkata : Maka setelah itu aku tidak pernah mencela seorang yang merdeka, seorang budak, seekor onta, dan seekor kambing. (H.R Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

(2) Tentang berkata kasar, ada satu kisah  tentang orang Yahudi memberi salam yang buruk kepada Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dijelaskan bahwa pada suatu kali ada seorang Yahudi lewat dan mengucapkan salam kepada Rasulullah. Ucapan salamnya diplesetkan yaitu dengan ucapan : Assamu ‘alaikum, bukan Assalamu ‘alaikum. Assamu ‘alaikum bermakna semoga matilah engkau. Lalu Nabi menjawab : Wa ‘alaikum (bagi kamu juga demikian).

Mendengar ucapan yang buruk dari  si Yahudi ini, Aisyah yang ada disitu menjadi tersinggung lalu menjawab : Kematian dan laknat Allah bagimu, wahai anak keturunan kera. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  menegur Aisyah agar berlemah lembut dan tidak membalas keburukan dengan (kasar) berlebihan. Beliau bersabda :

إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ

Sesungguhnya sifat lemah lembut itu tidak berada pada sesuatu melainkan dia akan menghiasinya (dengan kebaikan). Sebaliknya, tidaklah sifat itu dicabut dari sesuatu, melainkan dia akan membuatnya menjadi buruk. (H.R Imam Muslim)

Ketiga : Hindari fitnah memandang yang tak halal

Sangat sering kita mendapat sharing foto ataupun gambar bahkan video yang menampilkan  sesuatu yang tak halal untuk dilihat. Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan agar kita menundukkan pandangan. Allah Ta’ala berfirman :

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

Katakanlah kepada laki laki yag beriman agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu perbuat. (Q.S an Nuur 30).

Kemudian, dalam ayat ke 31 surat an Nuur Allah Ta’ala  memerintahkan pula para wanita untuk menundukkan padangan mereka.

Lalu bagaimana sharing gambar yang tak halal untuk dilihat itu muncul di media sosial. Sikap yang dianjurkan dalam hal ini adalah :

Pertama : Jangan dibuka kalau kita bisa memperkirakan bahwa itu adalah sesuatu yang tidak halal untuk dilihat.

Kedua : Kalau sudah terbuka LANGSUNG dan terlihat maka perhatikanlah  nasehat Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam hadits berikut ini :

(1) Dari Jarir bin Abdillah radliyallahu ‘anhu, ia berkata :

سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ عَنْ نَظْرَةِ الْفَجَاءَةِ, فَأَمَرَنِيْ أَنْ أِصْرِفَ بَصَرِيْ
 

Saya  bertanya  kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang tiba-tiba (tidak sengaja), maka beliau memerintahkan aku untuk memalingkan pandanganku (H.R Imam Muslim).

(2) Dari Buraidah, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Ali radliyallahu ‘anhu :


يَا عَلِيّ ُ! لاَتُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ, فَإِنَّمَا لَكَ الأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الأَخِيْرَةُ

Wahai Ali !. Janganlah engkau mengikuti pandangan (pertama yang tidak sengaja) dengan pandangan (berikutnya), karena bagi engkau pandangan yang pertama dan tidak boleh bagimu pandangan yang terakhir (pandangan yang kedua). H.R Abu Dawud dan at Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Itulah sebagian perkara yang perlu dihindari ketika berinteraksi dengan media sosial. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.433)

 

  

 

 

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar