Jumat, 13 Agustus 2021

DIANJURKAN MEMBERI NASEHAT SESEORANG SECARA RAHASIA

DIANJURKAN MEMBERI NASEHAT SESEORANG SECARA RAHASIA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Memberi nasehat adalah satu perbuatan yang sangat dianjurkan dalam syariat Islam. Sungguh memberi nasehat termasuk bagian tolong menolong dalam kebaikan. Allah Ta’ala berfirman :

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

 

Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa. Dan jangan tolong menolog dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksa-Nya. (Q.S al Maidah 2).

Syaikh as Sa’di berkata : “Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan takwa”, maksudnya hendaknya sebagian dari kamu membantu yang lain dalam kebaikan. Dan kebaikan adalah nama yang mengumpulkan segala perbuatan, baik lahir ataupun bathin, baik hak Allah maupun hak manusia, YANG DICINTAI DAN DIRIDHAI OLEH ALLAH. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Sungguh setiap orang yang memberi nasehat sangatlah menginginkan agar nasehatnya bermanfaat bagi dirinya dan bermanfaat bagi yang diberi nasehat.  Untuk itu ketahuilah ada beberapa  adab dalam memberi nasehat kepada seseorang yang perlu diperhatikan, diantaranya :

Pertama :  Ikhlas karena Allah Ta’ala. Inilah adab paling utama dalam memberi nasehat. Pemberi nasehat haruslah lebih dahulu memeriksa dirinya apakah dia sudah memberi nasehat karena Allah Ta’ala dan keluar dari hatinya yang tulus dan untuk berbuat baik kepada yang dinasehati. Sungguh sesuatu yang datang betul betul dari hati akan mudah diterima hati.

Ibnu Mubarak menceritakan bahwa Hamdan bin Ahmad pernah ditanya : Mengapa ucapan atau nasehat ulama ulama terdahulu lebih bermanfaat dari ucapan kita. Dijawab : Karena mereka memberi nasehat untuk kemuliaan Islam, keselamatan dan keridhaan ar Rahman. Sedangkan kita memberi nasehat untuk kemuliaan diri kita, mencari dunia dan mencari keridhaan manusia (Kitab Shifatush Shafwah).

Kedua : Memberi nasehat secara rahasia.

Ini adalah cara paling efektif dan paling bermanfaat bahkan paling beradab  dalam memberi nasehat kepada seseorang. Ketika seseorang diberi nasehat terhadap kekurangannya dalam melakukan ibadah atau yang lainnya lakukanlah dengan rahasia, sembunyi sembunyi atau empat mata. Ketika dilakukan dihadapan orang banyak bisa jadi yang diberi nasehat merasa direndahkan atau dilecehkan. Akibatnya nasehat bisa jadi tak bermanfaat.

Ibnu Hibban berkata :  (Memberi) nasehat itu merupakan kewajiban manusia semuanya tetapi haruslah disampaikan secara rahasia, tidak boleh tidak. Sebab barangsiapa yang menasehati saudaranya di hadapan orang lain maka (bisa) berarti dia telah mencelaya. Dan barangsiapa yang menasehati saudaranya secara rahasia maka dia telah memperbaikinya. Sesungguhnya penyampaian dengan penuh perhatian kepada saudara sesama muslim adalah kritik yang membangun. Lebih besar kemungkinannya diterima. (Al Farqu Baina an Nashihah, sebagaimana dinukil dalam Kitab Tepat Memberi Nasehat).

Imam asy Syafi’i  lewat sebuah sya’ir memberi arahan agar memberi nasehat di kesendirian tidak di keramaian :

·        Berilah nasehat kepadaku ketika aku sendiri.

·        Dan janganlah memberiku nasehat ditengah keramaian.

·        Karena nasehat ditengah tengah manusia itu termasuk satu jenis pelecehan yang aku tidak suka mendengarnya.

·        Jika engkau menyelisihiku dan menolak saranku maka janganlah engkau marah jika kata katamu tidak aku turuti. (Dawam Imam asy Syafi’i).

 

InInsya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.407).

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar