Sabtu, 21 Agustus 2021

HAMBA ALLAH HARUS SUNGGUH SUNGGUH MENGHINDARI GHIBAH

 

HAMBA ALLAH HARUS SUNGGUH SUNGGUH MENGHINDARI GHIBAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ghibah adalah dalam bahasa kita maksudnya bergunjing. Dalam KBBI disebutkan bahwa  bergunjing adalah : Berbicara (beromong-omong) tentang kejelekan (kekurangan) seseorang dan sebagainya. Menurut syariat ghibah atau bergunjing adalah sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam sabda beliau : 

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : أَتَدْرُوْنَ مَا الْغِيْبَةُ ؟ قَالُوْا : اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ، فَقِيْلَ : أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِيْ أَخْيْ مَا أَقُوْلُ ؟ قَالَ : إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ، وَ إِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tahukah kalian apa itu ghibah ?. Lalu sahabat berkata : Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Rasulullah bersabda : Engkau menyebut saudaramu tentang apa yang dia benci. 

Beliau ditanya : Bagaimana pendapatmu jika apa yang aku katakan benar tentang saudaraku ?. Rasulullah bersabda : Jika engkau menyebutkan tentang kebenaran saudaramu maka sungguh engkau telah meng-ghibah  saudaramu dan jika yang engkau katakan yang sebaliknya maka engkau telah menyebutkan fitnah tentang saudaramu. (H.R Imam Muslim)

 

Ketahuilah bahwa ghibah atau bergunjing adalah perkara yang jelas jelas dilarang Allah Ta’ala sebagaimana firman-Nya :  

 يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اجْتَنِبُوْا كَثيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمُ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُم أَنْ يَأكُلَ لَحْمَ أَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۚ وَاتَّقُوْا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوّابٌ رَحيمٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah kamu mencari kesalahan orang lain DAN JANGANLAH DIANTARA KALIAN MENGGUNJING SEBAGIAN YANG LAIN. Apakah di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ?. Tentu kalian akan merasa jijik. Bertakwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang. (Q.S al Hujurat 12).

Sungguh ghibah adalah perbuatan yang diharamkan dan sangat buruk akibatnya. Begitu buruk dan dahsyatnya akibat perbuatan ghibah sampai sampai bisa merobah aroma air laut. Ummu Abdillah Al-Wadi’iyah berkata : Ghibah itu diharamkan, sedikit maupun banyak.

 

Di dalam Sunan Abu Dawud tercantum sebuah hadits yang diriwayatkan dari jalan ‘Aisyah. Beliau berkata: “Wahai Rasulullah, cukuplah menjadi bukti bagimu kalau ternyata Shafiyah itu memiliki sifat demikian dan demikian.”  Salah seorang periwayat hadits menjelaskan maksud ucapan ‘Aisyah bahwa Shafiyah itu orangnya pendek.

Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh engkau telah mengucapkan sebuah kalimat yang seandainya dicelupkan ke dalam lautan maka niscaya akan merubahnya.”

Asy Syaikh Salim bin Ied al Hilali berkata : Dapat merubah rasa dan aroma air laut, disebabkan betapa busuk dan kotornya perbuatan ghibah. Hal ini menunjukkan suatu peringatan keras dari perbuatan tersebut. (Bahjatun Nazhirin Syarah Riyadhush Shalihin)

Sungguh mengghibah adalah termasuk  perbuatan zhalim yang dilarang dalam syariat Islam. Namun demikian ternyata begitu mudahnya seseorang TERGELINCIR KEPADA PERBUATAN GHIBAH.

Diantara contoh yang sangat sederhana adalah ketika seorang ibu ketemu temannya di jalan,  lalu ditanya : Dari mana ibu ?. Dijawab : Aku barusan dari rumah Pak RT. Lalu dilanjutkan waduh Bu, rumah Pak RT itu berantakan banget sepertinya tidak pernah diurus. Ini jelas ghibah dan banyak contoh yang semisal.

Ketahuilah bahwa di akhirat kelak tak akan ada pertanyaan bagaimana keadaan rumah Pak RT yang engkau kunjungi. Berantakan atau rapih ?.  Tetapi engkau akan ditanya dan wajib mempertanggung jawabkan kalimat yang diucapkan seperti diatas tadi yaitu :  Waduh Bu, rumah Pak RT itu berantakan banget sepertinya tidak pernah diurus.   

Oleh karena itu bersungguh sungguhlah untuk menjauh dan menghindar dari perbuatan buruk ini karena harus dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Wallahu A’lam. (2.418)  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar