Rabu, 18 Maret 2015

SIKAP TERPUJI KETIKA SAKIT



SIKAP TEPUJI KETIKA SAKIT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Seorang muslim haruslah selalu menjaga sikap yang baik bahkan terpuji di setiap waktu dan keadaan. Meskipun dalam keadaan sakit sangatlah dianjurkan  agar berusaha semampunya untuk tetap menjaga sikap yang  terpuji. 

Diantara sikap yang terpuji dan baik untuk dipelihara oleh seorang yang sakit  adalah :

Pertama : Orang yang sedang sakit janganlah  menyalahkan orang lain. Tetaplah yakin bahwa segala sesuatu terjadi adalah karena kehendak Allah bukan kehendak atau tersebab siapa siapa. Sunguh Allah telah berfirman : “Qul lan yushiibanaa illa maa kataballahu lana, huwa maulaanaa wa ‘alallahi falyatawakkalil mu’minuun”. Katakanlah, Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah bertawakkal orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah 51) 

Kedua : Orang yang sedang sakit hendaklah berusaha semampunya untuk tidak membebani orang orang di sekitarnya seperti istri/suami, anak, saudara dan yang lainnya, dengan meminta atau mengharuskan mereka melakukan untuk   anda,  sesuatu yang sulit dan menyusahkannya. Semua keluarga anda tentu siap untuk melakukan apa yang  membuat anda senang, karena kecintaannya kepada anda. Namun dianjurkan untuk tidak  meminta sesuatu yang  akan terlalu memberatkan mereka.

Ketiga : Orang yang sedang sakit hendaknya jangan banyak mengeluh dengan sakitnya  karena ini bisa menambah beban bagi keluarga dan kerabat yang ada di sekitar anda. Memang ada orang yang sakit baru empat hari sudah berkeluh kesah tapi dia lupa bahwa dia pernah sehat selama empat puluh tahun. Tentu ini tidak fair.
Oleh karena itu dari pada banyak mengeluh maka dianjurkan untuk banyak berdzikir, beristighfar dan berdoa serta melakukan ibadah lainnya yang mampu dilakukan. Ini pasti bermanfaat untuk dunia dan akhirat anda kelak.

Selain itu, jika anda banyak mengeluh maka seolah olah anda kurang yakin bahwa anda memiliki Allah Yang Mahapengasih dan Maha Penyayang yang pada waktunya akan memberikan kesembuhan dan kesehatan kepada anda. Ingatlah firman Allah ketika menceritakan kisah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. “Wa idza maridhtu fa huwa yasyfiin” Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku. (Q.S asy Syu’ara 80)

Keempat : Jika ada teman atau kerabat yang lalai dan tidak atau belum mengunjungi anda yang sedang sakit maka beri dia udzur, maafkan dia. Kelalaian mereka yang belum mengunjungi anda ketika sakit mungkin karena tidak tahu atau dia lupa. Bisa juga mereka sedang ada kesibukan yang tidak mungkin ditinggalkan.  Tidak perlu menyalahkan, menuduh yang bukan bukan terhadap mereka karena ini bisa jadi membuat sakit anda menjadi  bertambah.
    
Kelima : Jika anda berobat dengan seorang dokter atau dirawat di rumah sakit janganlah mencela para perawat atau dokter yang merawat anda. Berbaik sangkalah bahwa mereka semua sudah berusaha dan menginginkan kesembuhan bagi anda. Kalaupun ada kekurangan dalam pelayanan  sebaiknya dimaafkan karena segala sesuatu tidak ada yang sempurna. Jika memungkinkan, kekurangan kekurangan itu lebih baik disampaikan  kepada petugas medis tersebut  secara langsung, dengan niat baik dan lemah lembut. 

Terkadang kita menyaksikan bahwa pada waktu seseorang yang sedang dirawat di rumah sakit menceritakan kekurangan kekurangan petugas medis yang merawatnya kepada setiap orang yang datang membezuknya. Berhati hatilah terhadap hal ini karena bisa jadi jatuh kepada perbuatan ghibah.

Itulah sebagian nasehat yang mungkin bermanfaat dan bisa dilakukan oleh seseorang yang sedang sakit.  Insya Allah.

Wallahu A’lam.   (239)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar