Jumat, 06 Maret 2015

MENGENAL TANDA IKHLAS



MENGENAL TANDA TANDA IKHLAS

Oleh : Azwir B. Chaniago

Secara istilah, makna   ikhlas adalah  niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niat dari segala sesuatu  yang bisa merusaknya. Ikhlas itu seperti sabar, haruslah tanpa batas. Jika sabar ada batas itu bukan lagi disebut sabar dan begitupun ikhlas jika ada batas maka tidak ada lagi ikhlas.

Ikhlas itu sebenarnya  adalah pekerjaan hati, tapi seseorang yang benar benar ikhlas akan bisa terlihat dari keadaan dan sikapnya, antara lain : 

Pertama : Tidak pernah puas dengan amal yang dilakukannya. Orang yang ikhlas hanya akan qana’ah atau merasa cukup terhadap urusan dunia meskipun dengan yang sedikit. Tapi untuk urusan akhirat dia tidak pernah merasa kenyang. Masih terus merasa kurang.

Kedua : Tidak pernah menghitung hitung kebaikan apa yang telah diperbuatnya. Apapun kebaikan yang pernah dilakukannya maka dia akan berusaha melupakannya.

Ketiga : Tidak pernah membutuhkan pengakuan dirinya seperti sifat ujub. Apalagi pengakuan orang lain. Pujian ataupun celaan baginya sama saja. Malah jika ada orang memuji perbuatan atau amalnya maka dia akan mengingkarinya.

Keempat : Tidak mencari keuntungan materi, pujian, popularitas ataupun fasilitas terhadap kebaikan yang dilakukannya. Dia hanya berharap ridha dan pahala dari Allah semata.

Kelima : Berusaha menyembunyikan amalnya sebagaimana seseorang menyembunyikan keburukannya. Setiap amal yang bisa disembunyikan pasti akan diusahakannya untuk menutupi karena khawatir dengan datangnya sifat  riya’

Keenam : Beramal  pada saat kesendiriannya lebih baik daripada di keramaian. Inilah ciri khas yang ada pada orang yang ikhlas. Amal terbaiknya akan dilakukan pada saat sendiri tidak ada yang melihat kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia betul betul merasa sangat puas jika yang menyaksikan amalnya hanya Allah. 

Ketujuh : Orang yang ikhlas biasanya tidak mempan di zhalimi karena kezhaliman seperti apapun tidak akan membuatnya merasa tersiksa karena dia hanya bersandar kepada Allah tidak kepada yang lain. Bahkan jika dia dizhalimi akan membuat imannya semakin kokoh  dengan mengambil sikap yang terpuji yaitu bersabar dan bersyukur pada setiap keadaan.

Kedelapan : Orang yang ikhlas ditakuti oleh syaithan karena syaithan mengaku tidak mampu menggoda dan menyesatkan hamba Allah yang ikhlas. Allah berfirman :  Illa ‘ibadaaka minhumul mukhlashin.  (Aku akan menyesatkan) Kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas. (Q.S. al Hijr 40).

Allahu alam.  (228)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar