Jumat, 10 Februari 2023

KETIKA SESEORANG MERUBAH DIRINYA DARI KETAATAN KEPADA MAKSIAT

 

KETIKA SESEORANG MERUBAH DIRINYA DARI KETAATAN KEPADA MAKSIAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap orang wajib berusaha untuk merubah keadaan dirinya dan dia akan melihat hasilnya. Jika seseorang merubah dirinya dari ketaatan kepada maksiat maka Allah Ta'ala akan merubah keadaan dirinya dari kondisi yang baik menjadi kondisi buruk dalam banyak perkara, begitupun sebaliknya. Allah Ta'ala berfirman :

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (Q.S ar Ra'du 11).

Syaikh as Sa'di berkata : (Jika seseorang merubah apa yang ada pada dirinya), yaitu dari ketaatan kepada kemaksiatan kemudian mereka mengkufuri nikmat Allah maka Dia pun menarik kembali (nikmat itu) dan merubahnya, sebagaimana MEREKA MERUBAH APA YANG ADA PADA DIRI MEREKA.

Dan dalam semua itu Allah Ta'ala memiliki hikmah, keadilan dan kebaikan kepada hamba hamba-Nya. Dan Allah tidak menyiksa mereka kecuali karena kezhaliman mereka. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Sungguh Allah Ta'ala tidak akan menzhalimi seorang hamba sebagaimana firman-Nya :

ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّٰمٍ لِّلْعَبِيدِ

Dan Rabb-mu sama sekali tidak menzhalimi hamba hamba-(Nya). Q.S Fushilat 46.

Bahkan Allah Ta'ala mengharamkan kezhaliman bagi diri-Nya. Dari Abu Dzar, dari Nabi salallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau meriwayatkan dari Rabbnya bahwa Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman :

يَا عِبَادِيْ إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِيْ وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوْا

Wahai sekalian hamba-Ku, Sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman pada diri-Ku dan mengharamkannya (pula) pada kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi … (H.R Imam Muslim).

Dan juga Allah Ta'ala berfirman yaitu senada dengan surat ar Ra'du ayat 11 diatas, yakni :

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۙ وَأَنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah satu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S al Anfal 53).

Syaikh bin Baaz berkata : Ayat ini menjelaskan bahwa bila mereka berada dalam kenikmatan, kesejahteraan dan kebaikan, namun kemudian mereka ubah dengan kemaksiatan naka Allah Ta'ala akan merubah mereka.

Begitu pula sebaliknya. Bila mereka berada dalam keburukan, maksiat atau kekufuran dan kesesatan namun kemudian mereka bertaubat, menyesal, lalu istiqamah diatas ketaatan kepada Allah Ta'ala maka Allah Ta'ala akan rubah keadaan mereka dari yang buruk menuju keadaan yang baik.

Allah Ta'ala merubah perpecahan mereka menjadi persatuan dan keharmonisan. Merubah kesulitan hidup mereka menjadi kenikmatan, keselamatan dan kesejahteraan.Allah merubah keadaan mereka dari musim kering paceklik, kurang air dan sebagainya. Allah Ta'ala ubah menjadi diturunkannya hujan, ditumbuhkannya tanaman dan bentuk bentuk kebaikan lainnya. (Majmu Fatawa Wa Maqalat).  

Oleh karena itu jika seseorang merubah dirinya dari ketaatan kepada kemaksiatan maka Allah Ta'ala akan merubah keadaannya kepada keburukan. Begitupun sebaliknya. Wallahu A'lam. (2.907).       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar